Penerimaan

87 14 8
                                    

Tik tik tik,,, detik demi detik berlalu, waktu tunggu untuk mengikuti tes mulai berkurang hingga saatnya ku memasuki auditorium sekolah besarku dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tik tik tik,,, detik demi detik berlalu, waktu tunggu untuk mengikuti tes mulai berkurang hingga saatnya ku memasuki auditorium sekolah besarku dimulai. Mataku berkecak menatap sekelilingku, ada banyak orang mengikuti tes aneh ini. Bagaimanapun berkelasnya, orang-orang didepanku ini, tetap saja bagiku ini merupakan kegiatan yang sia-sia. Aku hanya ingin menyelesaikan studyku disini dan diterima diperguruan tinggi dengan beasiswa, apa mungkin kegiatan konyol ini dapat memberiku kompensasi_-.
"Waktunya 120 menit untuk tes tertulis ini". Ucap wanita berambut panjang yang biasa disebut Yuju itu.
Perasaan selalu kelu setiap kali melihatnya, seperti bukan dirinya, aku bisa melihat sisi gelap dari matanya.
Mulai kubuka lembar soal itu, dan Heol-_-,,,, aku tak menyangka logaritma dan limit fungsi integral yang menggunakan dalil phytagoras akan muncul dalam ujian masuk grup GOT STAR. Harusnya ini menjadi ujian masuk perguruan tinggiku saja.

~~~~~~~~

"Aku pastikan tidak ada yang lulus". Ucap SinB yang merupakan member tetap GOT STAR yang menaungi sub unit GOT GIRLS karena berasal dari sekolah yang berbeda. Begitu rumit jika dijelaskan,,, rupanya grup yang ambigu itu mempunyai banyak cabang Heol_-.
"Mereka memandang remeh untuk tes ini, dalam pikirannya menjadi anggota grup hanya butuh wajah yang rupawan, tapi mereka tidak berpikir harus mempunyai otak yang cemerlang juga". Ujar Eunha yang merupakan anggota sub unit GOT GIRLS juga.
"Hahahaha,,, yang ini sangat parah, pasti otaknya sudah bekerja keras". Sambung Eumji.
"Aku tak punya waktu untuk ini, buang saja semuanya, tidak akan ada yang lulus". Imbuh Sowon.
"Kenapa kalian terburu-buru menarik kesimpulan?? Tidakkah kalian tahu bahwa kekasih Mark hyung sang peringkat 1 di sekolah, mengikuti tes ini? ". Balas Jackson.
"Kekasih?". Tanya Eunha.
"Mark hyung punya kekasih? Apakah dia seorang gadis? Kupikir kau dan JB hyung,,,". Pekik SinB menggantungkan kalimatnya setelah mendapat lirikkan tajam dari Mark sebagai balasan dari kata-katanya.
"Dia sahabat Yuju saat berada di Busan". Ungkap Bambam.
Para gadis itu saling melirik satu sama lain mendengar ucapan yang baru saja mereka dengar.
Sudah jelas sekali bahwa Yuju terluka, 5 tahun berharap mendapatkan tulusnya cinta dari lelaki dingin tak berperasaan ini sudah cukup membuatnya hancur, namun kinia ia harus menerima kenyataan bahwa sahabatnya menjadi kekasih dan orang terpenting dalam hidup pria idamannya.
Yuju tak bergeming, badannya sedikit begetar. Tapi senyum itu coba ia paksa keluar.
"Aku sudah memerika semuanya, Yerin lulus". Ungkap Yuju.
"Jadi namanya Yerin?". Tanya Sowon.
"Kau lihat, gadisku memang spesial". Timpal Mark yang beranjak keluar ruangan.

~~~~~~~

Langkah yang ku iringi dengan sedikit menendangkan ujung kaki di trotoar menggambarkan kekesalanku. Entah apa yang mengganggu pikiranku, intinya aku memang tidak tertarik dengan kegiatan ini.
"Hey bodoh!!". Panggil seorang pria dibelakangku sembari membuka kaca mobilnya.
Ku perhatikan sosok tampan yang tak asing itu. Sejenak menenangkan pikiranku.
"Masuklah". Lanjutnya. Tanpa penolakan, aku masuk kedalam mobil sedan itu.
"Bukannya aku sudah menyuruhmu untuk menunggu?". Ucap Mark lagi.
"Itu tidak bekerja,,,, aku hanya jenuh". Jawabku.
"Kau benar-benar bodoh". Pekik Mark sembari memberi sebuah map berwarna moca milk itu padaku.
"Apa ini?". Tanyaku.
"Bukalah! Itu hasil ujianmu". Jawab Mark.
"Aku sudah bilang tidak ada gunanya! Kalau memang tidak lulus untuk apa di buka". Celotehku malas.
"Bicaramu banyak sekali! Buka dan baca saja!". Balas Mark.
Ku putuskan membuka map itu, perlahan ku baca tulisan-tulisan itu.
"Ohhh jadi aku lulus,,, tunggu,,, apa?! Lulus?!". Ungkapku terkejut. Bukan karena senang,, ku pikir inilah awal dari penderitaanku_-.
"Tapi kenapa?". Imbuhku.
"Aku bisa apa,,, jawabanmu benar semua. Aku pun heran, tapi aku memang tidak menemukan kesalahan". Ungkap Mark.
Aku tertunduk, ini sebuah penyiksaan, berapa banyak lagi yang bisa aku terima jika satu grup dengan Mark.
"Hey bodoh,,, lihat aku!". Pinta Mark.
Ku turuti ucapannya menatap lekat mata dinginnya. Memutus jarak diantara kami dia mendekatiku setelah menghentikan mobilnya.
Mengecup hangat keningku, jangan tanya apa yang kurasa, jantungku serasa akan terlepas. Wajahku memerrah, seketika aku lupa akan keluh kesahku.
"Aku tahu kau tak pernah membuatku kecewa". Ujar Mark padaku

Long DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang