#03

3K 150 1
                                    

  "Nayya" panggil wanita setengah paruh baya dari arah dapur.

"Iya apa umi" jawab nayya seraya menghampiri uminya itu.

Sesampainya di dapur, nayya menghampiri wanita yang telah ikhlas melahirkan dan merawatnya itu, yang tengah memasukan sebuah box makanan ke dalam plastik

"Ada apa umi?" tanya nayya.

"Nay, ini nanti kamu kasihin ke ahkam ya, bilang ada titipan dari seseorang" ucap umi halimah sambil menyodorkan sebuah plastik yang berisi box makanan

Nayya menerimanya, ia lalu bergegas dan tak lupa ia meminta antar ke tiga temannya itu. Bagaimanapun nayya adalah santri dan batas santri akhwat serta ikhwan hanya sebatas garis yang membelah kedua gerbang asrama.

"Ummi, nayya berangkat assalammu'alaikum" nayya mencium tangan umi halimah

"Wa'alaikumsalam" jawab umi halimah sambil tersenyum

Disinilah nayya, nada dan diva berada. Di depan gerbang asrama putra. Menunggu seseorang yang sedang di panggil oleh sang penjaga gerbang.

Tak lama mereka menunggu, keluar lah seorang lelaki, bersarung dan berkaos merah lengkap dengan peci hitamnya. Nayya yang saat itu tepat berhadapan dengan ahkam. Langsung terperanjat kaget, bagaimana bisa? Lelaki ini tiba-tiba di hadapannya.

"astagfirullah, main nyosor aja halalin dulu kek" cerca nayya yang langsung mundur.

Ahkam yang bingung nayya bicara apa? Langsung terdiam bingung.

"kamu, siapa yang nyosor? Kamu nya aja yang terlalu dekat" bela ahkam pada dirinya sendiri.

"assalammu'alaikum ustadz ahkam" sapa nada padanya.

"wa'alaikumsalam. Eh nada, ada apa nad?" tanya ahkam ramah

"ini ustadz, nganter si nayya katanya mau ketemu ustadz" ucap nada sembari cengar cengir

Nayya yang mendengar perkataan nada langsung menyangkalnya dengan sebuah gerakan tangan.

"oh ini ustadz ahkam. Ustadz, nih ada kiriman dari seseorang kata umi sih gitu. Katanya buat ustadz" ucap nayya sambil menyodorkan kotak yang tadi pagi uminya perintah.

Ahkam menerima kotak itu dari nayya

"oh terimakasih. Maaf saya tidak bisa lama-lama assalammu'alaikum" pamit ahkam lalu berlalu dari hadapan mereka.

Setelah ahkam berlalu. Nayya, nada dan juga diva memutuskan untuk pergi ke taman pondok yang lokasinya berada di tengah-tengah asrama santri putra dan putri

Ya seperti kebanyakan wanita jika sudah berkumpul dengan teman-temannya tak jauh dan tak bukan adalah ngerumpi. Benar tidak? Benar kan. Seperti yang dilakukan ketiga gadis cantik ini. Mereka tak jauh dan tak lain adalah ngerumpi.

Ya, ngebahas nayya disana di pondok ngapain aja. Sampai membahas santri santri putra disini.

Tertawa sana sini, menghidupkan udara sore hari ini. Karena begitu indahnya jika senja terlewatkan begitu saja. Setelah dari taman ketiga gadis ini memutuskan untuk pergi ke belakang pondok. Disana terdapat sebuah bukit yang sangat indah. Hamparan rumput hijau membentang eloknya. Daun-daun teh berayun lembut seiring tiupan angin sore hari.

Ketiga gadis  memilih untuk duduk disebuah gazebo yang ada di bawah pohon buah mangga yang sangat subur itu. Tak jarang buahnya berbuah selama 2 minggu sekali kalau sedang musimnya.

"hadeeh, nikmat yang mana lagi yang engkau dustakan. Subhanallah ya, udah lama gak ngerasain tanah bandung sekalinya ngerasain subhanallah endahnya. Benar kata al-qur'an nikmat mana lagi yang engkau dustakan sungguh indah ciptaan mu ya robb" puji syukur nayya yang baru sekarang ini.kembali merasakan indah tanah kelahirannya.

Nayya merentangkan kedua tangannya membiarkan angin sepoy-sepoy menghempas-hempaskan badannya. Sejuk? Itulah yang nayya rasakan. Kota bandung tak kalah indah dengan brebes. Walau di brebes lebih segar. Namun, di kota kelahiran sendiri nikmatnya sangat terasa.

Nayya memejamkan matanya, seolah-olah ia sedang berada di hamparan rumput hijau yang masih asri, dipenuhi dengan bunga-bunga. Walau aslinya di penuhi dengan kebun teh.

Setelah puas menikmati keindahan bandung di sore hari. Nayya kembali ke gazebo untuk berkumpul bersama kedua sahabatnya yang kini mereka sedang tertidur.

"kebakaran kebakaran kebakaran" teriak nayya di telinga mereka

Dengan jahilnya nayya berteriak seperti itu sampai kedua sahabatnya terbangun dari alam mimpinya itu.

"mana kebakaran mana? Tolonggg... Tolong..." teriak mereka berdua sambil turun dari gazebo lalu dengan hebohnya berteriak minta tolong.

Melihat tingkah lucu sahabatnya nayya tertawa terpingkal-pingkal. Bisa-bisanya sahabatnya ini tertipu oleh ucapannya.

"hahaha. Ahahahaha haduh lucu ahahahaha" tawa nayya sambil memegangi perutnya karena saking asiknya tertawa.

Diva dan nada yang merasa jengkel dengan oleh ulah nayya. Dengan kompak mereka menyapu semua pandangan di depan, samping kiri dan kanan, belakang, atas bawah dan sama sekali tidak ada apa-apa. Mereka baru inget mereka sedang berada di kebuh teh belakang pondok.

"ahahahaha, lucu kalian lucu" tawa nayya yang makin tergugu

Diva dan nada geram. Ulah nayya membuat mimpi mereka terganggu. Tanpa aba-aba lagi, diva dan nada menghampiri nayya dengan wajah masam sambil berteriak.

"NAYYYYAAAAAA" Teriak mereka yang membuat nayya bengong lalu tertawa lagi.

Nada dan diva menggeletiki nayya hingga nayya bilang stop dan menyerah.

"stop stop. Nayya nyerah, daripada di gelitiki mending nayya ambil mangga gimana?" ucap nayya.

"boleh tuh" diva dan nada.mengangguk setuju.

Setelah setuju nayya pun memanjat pohon mangga yang tidak terlalu tinggi. Tujuannya sih selain untuk lebih menikmati sore hari, ia juga bisa mengambil buah mangga tanpa bayaran.

Namun, belum lama nayya naik ia sudah dikejutkan oleh seekor hewan yang sangat menakutkan warnanya hijau merayap tumbuh di pohon-pohon. Dan tak lama kemudiann.

"ada ulaaarrr" teriak nayya lalu.

GUBRAKKK...

nayya terjatuh dari pohon. Tangannya tertusuk ranting yang cukup tajam dan juga dalam, yang ia pakai sebagai bahan penompangnya

Kedua sahabatnya yang melihat nayya terjatuh langsung panik dan menghampiri nayya.

"tolooonggg.... Toloonggg" teriak kedua sahabatnya panik meminta tolong

Keadaan nayya cukup di bilang parah, karena kepalanya sedikit berdarah. Juga tangannya tertancap ranting yang tajam juga tusukannya bisa dibilang dalam sekali. Kakinya berdaran tergores bebatuan.

============================

Kasihan nayya baru saja ia merasakan nikmatnya eh udah kena musibah. Nayya nayya, makanya kalau apa-apa tuh baca do'a dulu jadi weh kan jatuh.

Semoga cepat sembuh ya nayya, nanti aa ahkam akan merindukanmu kalu kamu sakit hehe. .

Gimana ceritanya?

Jangan lupa untuk terus memvote and comentnya ya ya ya. Kalian kan baik, aduhh cin.

Oh ya cin, untuk selanjutnya kayanya author bakal lama untuk ngepost episode-episode tentang ahkam dan nayya. Karena kan, sebentar lagi author mau masuk sekolah terus belum lagi mood author nih yang kadang-kadang suka ancur. Jadi bagi kalian harap sabar ya terus dukung author okayy trimmss sayyy

Muaaccchhh...

Dadah

Love youuu....

A.H.K.A.M (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang