#15

1.3K 90 0
                                    

Spesial hari ini aku akan upload 2 part. Setuju gak kalau aku upload cerita setiap hari? Setuju gak? Kalau setuju makanya coment sebanyak-banyaknya, dan juga vote sebanyak-banyaknya. Biar aku upload setiap hari.

Dan buat yang kemarin minta ahkam.dan nayya ketemu, ini sudah aku tuliss silakan dibaca.... Terimakasihhh😚

==============================================

Di tempat lain, nada gadis cantik yang mempunyai lesung pipi sedang tersenyum girang. Ia memang tidak tahu kepulangan lelaki yang ia cintai tapi ia senang karena ia bisa berkomunikasi tanpa menatap wajahnya, dan ini merupakan kesempatan yang sangat-sangat ia harapkan dari dulu. Ia bisa chattingan, pdkt, dengan lelaki yg ia sukai.

Nada tau kalau ahkam itu menyukai orang lain, tapi apa salahnya nada juga manusia yang punya rasa cinta pada lawan jenisnya. Toh, selagi janur kuning belum.melekat dia masih milik bersama, dan juga masih bisa ia tikung, walau ia tikung dari sahabatnya sendiri.

To: ustadz ahkam💕
Assalammu'alaikum ustadz, nada dengar dari nayya ustadz udah mudik ya? Udah sampaikah ustadz?

Hatinya berdegup kencang setelah mengirim sebuah pesan singkat via online.

Haduhh,, ssmoga saja di balas. Nayya, maaf aku harus mengambil dia darimu, aku pun ingin bahagia, izinkan aku untuk mengambil orang yg kau sayang.—gumam nya dalam hati.

Walaupun nada dan nayya sahabatan sejak 1 MTs. Namun, entah kenapa lelaki yang mereka sukai selalu sama, dan untuk beberapa lelaki yang dekat dengan nayya berhasil nada rebut. Namun, entah kini ia akan berhasil atau tidak.

Nada sangat lebih dulu memiliki perasaan ini pada ahkam sebelum nayya datang. Bahkan nada dan ahkam sangatlah dekat seperti seorang kekasih, ahkam yang selalu menyapanya dengan ramah, memanggilnya dengan sebutan Dek dan ahkam yang selalu melindunginya saat ada yang jahatin nada.

Namun itu dulu, dulu saat nayya belum balik ke sini. Dulu, sebelum nayya berhasil merebut hati ahkam. Kini jangankan untuk mengobrol panjang lebar, hanya sekedar sapaan pun enggan rasanya ahkam keluarkan. Hatinya sudah milik nayya, dan di hati ahkam hanya ada nayya. Nada yang geram akan nayya, walau ia bersahabat baik tapi siapa sangka? Kalau di belakang persahabatan ini ada sebuah kecurangan.

Nayya memang cantik, nada pun cantik. Entah apa yang membedakan mereka. Nayya, baik nada juga baik. Nayya sopan nada juga sopan. Namun, hanya satu yang membedakan mereka. Nayya anak kiyai, sedangkan nada anak pengusaha. Mereka memang sama-sama memiliki harta. Namun, nada tidak memiliki hati setulus nayya. Bahkan dalam.persahabatan pun ia tidak tulus.

"Nada, kita mau ngebuburit ayok turun" ujar seorang wanita paruh baya, namun wajahnya tetap awet muda.

"Iya bunda, sebentar lagi nada turun" ucap nada.

Wanita itu adalah shelli ibu dari nada. Wajah nada dan shelly juga mirip, bahkan mereka seperti adik-kakak bukan ibu-anak.

Nada pun menuruni anak tangga menuju sumber suara bundanya berada. Ternyata sudah ada, ayahnya, bunda , adik dan juga fauzan pamannya yang sudah menunggu dirinya di ruang utama.

"Lama amat sih lo" protes fauzan padanya.

"Namanya juga cewek" nada melihat fauzan dengan.jengah.

"Nayya aja yg cewek gak ribet kayak lo" protesnya lagi-lagi.

"Nayya, nayya dan nayya terus aja sebutin nama nayya. Nih zan, gua sama nayya tuh beda, lo suka sama nayya hm?" nada menaikan alisnya sebelah.

"Iya gua suka sama dia. Kenapa lo? Inikan yang lo harapkan gua suka sama dia? Dan lo bisa ngerebut ahkam darinya iya kan?" ucap fauzan dengan sedikit tinggi.

"Biasa aja kalii. Iya gua yang nyuru, dan gua bahagia banget akhirnya lo bisa suka sama nayya" ucap nada kegirangan.

"Gimana lelaki akan menyukai lo. Sifat lo aja culas" fauzan sengaja menekankan kata culas agar saudaranya ini sadar, betapa jahatnya dirinya pada sahabatnya sendiri.

"Udah udah, duh kalian tuh ya kalau di rumah ribut mulu. Ayok nanti ke soreab ngbuburitnya" shelly melerai pertengkaran, antara paman dan ponakan ini

Mendengar suara wanita yang paling nada cintai, membuat pertengkaran dengan pamannya itu terhenti.

"Umur sama-sama tua masih aja ribut" sindir lelaki berbadan jangkung besar ya dia adalah farhan ayah dari nada dan juga kakak dari fauzan.

Dengan sebal, nada melangkah keluar bersama keluarganya. Kata-kata fauzan tadi membuat hatinya sangat sakit. Emang salah kalau dia punya perasaan? Salah kalau dia pun ingin merasakan di sayangi dengan org yang dia sayangi? Salah kalau dia egois pada sahabatnya? Toh, sahabatnya pun kadang lebih egois dari dirinya.

16.45 sebuah pesan singkat masuk ke dalam handphone nada. Dengan cepat nada.membuka SMS, dan melihat dari siapa pengirimnya. Tak pernah nada sangka ternyata SM itu dari seseorang yang ia tunggu.

From ustadz ahkam: wa'alaikumsalam. Alhamdulillah saya sudah sampe rumah.

Singkat! Tapi, sangatlau berarti bagi nada. Berarti dengan ini, nada masih mempunyai sinyal baik untuk mendekati ahkam, toh sahabatnya pun gak akan pernah tahu ini. Lagian juga ahkam dan nayya belum mengungkapkan isi hati mereka, jadi nada masih punya beribu-ribu kesempatan.

Nada jingkrak-jingkrakan tak tahu tempat. Ia sangat bahagia hanya dapat pesan singkat saja. Bahagia yang amat-amat bahagia.

"Horeeee,,, masih ada sinyal bagi gue yuhuuu" teriaknya yang tidak peduli walaupun ia dilihat oleh banyak orang.

Nada terus memegangi handphonenya sambil menjingkrakkan badannya penuh rasa bahagia. Persetan dengan banyak orang di taman kala itu, nada acuh sing penting dirinya bahagia.

"Lo kenapa sih? Cacingan?" ucap fauzan tak suka.

"Kepo lo" sembor nada sambil menjulurkan lidahnya.

"Eh lo tau gak?.."

"gak" potong fauzan terlebih dahulu.

"Ih dengerin dulu ozan bin sulaiman, lo tau gak gue seneng banget soalnya sms gue di bales sama ustadz ahkam waduhh gimana gk seneng coba" ujarnya dengan girang sambil menggoyang"kan bahu fauzan.

Fauzan hanya menatapnya dengan jengah. Mau sampai kapan ponakannya itu akan bertingkah seperti ini. Fauzan memang menyukai nayya, tapi ia juga tau bahwa cinta tak harus terbalaskan. Fauzan tahu sekali, gurat kesedihan saat kepulangan ahkam kemarin. Bahkan nayya hanya menunduk menahan tangis, namun mengejar ahkam pun percuma.

Ia memang mencintai nayya, tapi ia tidak mau merebut kebahagiaan nayya. Karena ia tahu bahagianya nayya itu ada di diri ahkam bukan dirinya. Sekarang tugas nya hanyalah menyadarkan ponakannya dengan segera, bahwa merusak kebahagiaan orang itu dosa. Tapi apalah daya fauzan, dia hanya manusia biasa dia hanya bisa berdo'a dan terus mengingatkan ponakannya itu. Semoga saja ada hidayah pada nada.

//////////////''''''''''''***************



A.H.K.A.M (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang