Extra part 2

1.7K 63 2
                                    

Ini hari ketiga nayya dan ahkam berada di bandung. Kini, mereka akan berkeliling bandung untuk membuat diffan bahagia dan juga melepas penat selama ini.

"Ateu... Ifan au keyiying andung. Ateu au itut tak?" tanya diffan dengan ceria pada ima.

(ateu.. Difan mau keliling bandung. Ateu mau ikut gak?)

"Aduh, ateu gak bisa ikut aa. Ateu udah janji sama temen-temen ateu, kalau ateu mau ke pengajian pak Haji saepul" ucap ima sambil mengusap kepala difan

"Yaaa.. Ateu, padayal celuu loh. Tata unda, yayi ifan iat unung, iat utan. Teyuss iat yeyeta" ucap difan sambil mengerucutkan bibirnya.

(yaa, ateu, padahal seru loh. Kata unda, nanti difan liat gunung, liat hutan, terus liat kereta).

"Yaudah, besok difan sama ateu jalan-jalan pake motor ya" ima tersenyum.

"iyaa ateu, ifan auu..holeee" riangnya sambil memeluk senang ima.

Tak lama teman-teman ima menyamper dan harus meninggalkan diffan. Diffan pun segera masuk ke dalam mobil, karena tujuan pertama mereka ke lembang, lalu ke cikole, lalu ke stasiun bandung untuk melihat kereta karena diffan sangat ingin melihat kereta, bukan hanya diffan tapi nayya pun sama. Dan terakhir ke masjid agung dan alun-alun.

Berangkat jam 08.30 sampai jam 09.45. Lembang farm house. Disana diffan melihat pemandangan-pemandangan yang tidak bisa ia dapatkan di kotanya. Betapa bahagia dan ceria diffan menikmati liburannya, dan betapa aktifnya diffan saat menanyakan sesuatu yang tidak ia ketahui.

Sebenarnya nayya ingin mengajak ahkam dan diffan ke rumah diva, dan nada. Tapi ia lupa dimana rumah diva, jika nada sudah pasti sangat jauh dari tempatnya. Makanya ia putuskan dulu kesini, esoknya baru kunjungi rumah divva.

Kini ahkam mengajak nayya dan diffan ke sebuah tempat yang berisi kandang-kandang hewan. Disana ada kelinci, ayam, kambing dan lainnya. Diffan sangat senang terhadap binatang, apalagi ayam, dan kucing. Menurut diffan mereka semua adalah makhluk yang lucu dan menggemaskan

"Iii... Ata yayam" ucap diffan girang.

Diffan langsung lari menuju kandang ayam, dan meminta izin pada petugas disana untuk ikut ngasih makanan pada ayam-ayam.

Nayya sangat bahagia, melihat anaknya tumbuh dan berkembang dengan cepat, aktif dan juga sholeh. Semua ini gak akan terjadi jika bukan dengan izin allah.

Setelah dari sana ahkam mengajak mereka menuju tempat yang mana banyak sekali rumah kurcaci atau hobbit yang seperti di film-film.

"Ihh.. Unda, itcu umah ucaci"  ucap diffan.

"Itu rumah hobit sayang" ucap nayya.

Terjadilah perdebatan kecil antara ibu dan anak.

Sesudah kenyang berjalan-jalan di farmhouse kini mereka melanjutkan perjalanan menuju masjid agung bandung yang berada di alun-alun bandung. Dimana masjid tersebut sering di adakan seminar-seminar keagamaan, dan kajian-kajian rutinan.

Dulu sewaktu nayya belum menjadi seorang istri ia bersama nada dan juga diva sering sekali mengikuti kajian rutin yang di pimpin ustadz ahmad bukhori. Selepas dari pengajian biasanya mereka bertiga ngabisin waktu keliling bandung. Tapi, sekarang setelah semua nya sibuk pada dunia masing-masing jangankan waktu untuk bertemu, berkomunikasi melalui samrtphone pun jarang apalagi nada tidak pernah sama sekali.

Sesampainya di lokasi, sosok diffan yang sangat aktif seperti nayya langsung berlari-lari di karpet sintetis yang tersedia di halaman masjid. Sambil membawa bola dan menemukan beberapa teman barunya.

"Difan, mirip banget ya sama kamu. Aktif sana sini, ada tempat bagussan dikit langsung aktif, lari-lari senang. Sama seperti kamu" ujar ahkam dengan tangan yang merangkul nayya.

"Hahaha, sebagian juga ada dari kamu mas aktifnya" nayya menyenderkan kepalanya pada bahu ahkam.

***

Nada..

Sebuah bola menggelinding di hadapanku, ku lihat arahnya ternyata bola itu berasal dari seorang anak laki-laki ganteng, dan lucu yang sedang mengejar bolanya. Sambil berteriak.

"boyya iffan boyya ifan" ucapnya yang sangat menggemaskan di telingaku

Anak kecil itu mengambil bolanya dengan sopan bahkan sangat sopan. Tapi, wajahnya seperti mengingatkanku pada seseorang yang ku kenal. Tapi siapa ya? Aku lupa.

"Telimakasih" ucap anak lelaki itu.

"Sama-sama. Eh, adik namanya siapa? Terus kesini nya sama siapa?" tanya ku dengan gemas.

"Nama atu, iffan. Atu tetini cama unda ayah" ucapnya dengan cadelnya itu.

"Dimana ayah bundanya?" tanyaku penasaran.

"Itu... Dicana" anak itu menunjuk ke sebuah sepasang suami istri dengan sang istri dalam.keadaan hamil besar.

Suami istri itu, seperti nayya dan ahkam. Tapi apakah mungkin itu mereka?. Ketika.ku sedang menyakinkan mereka, tiba-tiba mereka datang menghampiriku sambil tersenyum.

Wanita yang tengah mengandunh itu memelukku erat, sambil menangis. Apakah ini nayya? Atau cuma mirip?.

"Kamu nayya?" tanyaku padanya.

"Iya, aku nayya nad. Masa kamu gak kenal sama aku. Kamu udah lupa ya? Atau karena aku nikah sama bang ahkam kamu jadi lupain aku?" ucapnua sambil terisak.

"Masyaa Allah nayya.. Aku gak nyangka kita akan bertemu lagi. Ku kira setelah pergiku, kita tidak akan bertemu" aku memeluk nayya dengan erat.

"Dengar nay. Dulu memang aku sakit hati kamu menikah dengan pria yang aku cintai. Tapi itu dulu, dan sekarang aku telah menemukan sosok pendamping hidup. Nanti akan ku kenalkan padamu" jelasku padanya

Kami berbicara panjang lebar, bercerita tanpa kenal waktu. Hingga tak sadar waktu sudah sore. Nayya yang tengah mengandung tujuh bulan itu, dan anak kecil yang tadi memutuskan untuk pulang.

Kami berpisah kembali, entah kapan akan di pertemukan nya kembali. Malam inipun aku harus segera menaiki kereta menuju karawang, karena sekarang keluarga jakarta sudah pindah ke karawang semua.

Dan untuk nayya serta ahkam, berbahagialah kalian. Aku disini ikut bahagia.

*****************

Alhamdulillah segala puji bagi Allah. Akhirnya setelah hampir dua tahun, cerita ini di buat tamat juga.😭

Ku ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya pada kalian, yang selalu setia menunggu cerita dengan alur dan jalan nya yang berantakan. Dan aku sangat terimakasih untuk kalian dimanapun kalian berada, ku do'akan semoga kalian semua sukses, sehat selalu, semakin di perkuat imannya, aamiin.😊

Terimakasih, tanpa kalian cerita ini tidak akan bisa menjadi sebuah cerita. Dan aku tidak akan punya semangat membuat cerita ini. Namun kalian, sangat semangat untuk menyemangatiku melanjutkan cerita ini. 😭.

Aku mencintai kalian❤

Semoga kalian sehat-sehat ya. Dimanapun kalian berada😘

#salam author.

#viska miftahul.jannah.

Follow ig.

@viskaady_

Terimakasih

Wassalammu'alaikum wr.wb😊

Tunggu kelanjutan nya versi nada :)

A.H.K.A.M (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang