#18

1.3K 95 3
                                    

Libur telah usai, kini para santri dan santriyah harus merelakan masa senang mereka di rumah masing-masing, dan kembali lagi mengaji serta belajar di ponpes syubbanul khoirot.

Seperti kebanyakan sekolah lainnya, jika baru pertama masuk pasti akan di suru menceritakan pengalaman liburan mereka selama kurang lebih dua minggu. Sebenarnya bukan hanya sekolah, tetapi mengaji juga. Mereka akan di tanyakan pengalaman liburan mereka selama ini, bukan maksud kepo hanya saja ingin melihat ekspresi bahagia para santri.

"Sekarang saya mau aini ceritakan pengalaman nya, selama liburan" tunjuk ahkam pada murid yang bernama aini.

"Ustadz, tapi kan aini tadi di sekolah udah, masa disini juga harus" protes santri yang bernama aini.

"Gak apa-apa dong, kan lebih bagus. Temen-teman kelas kamu kan belum dengar cerita liburan dari kamu" ucap ahkam kembali.

"Jangan aini ustadz, teh nayya aja duluan" tunjuk aini pada nayya yang juga sekelas dengannya.

Nayya memang sudah lulus, tetapi dalam kelas mengaji ia ikut pelajaran terakhir bersama santri-santri kelas 12.

Nayya yang di tunjuk oleh aini, langsung menunduk kini ritme jantungnya berdetak lebih kencang. Bukan hanya nayya, tetapi ahkam juga sama bahkan rasanya untuk mengucapkan nama nayya saja tidak mampu.

"Cieee... Ustadz malu-malu panggil nama kak nayya, apa jangan-jangan ustadz naksir lagi" goda salah satu santri yang memergoki ahkam yang sedang gugup.

Demi citranya ahkam, berusaha menahan rasa malu dan deg-deg'annya untuk memanggil nama nayya.

"Ainayya. Silakan ceritakan pengalaman liburan anti selama ini" titah ahkam dengan grogi.

Nayya yang tak mendengar namanya di panggil hanya menunduk, bengong nahan malu, dan nahan rasa deg-deg"annya itu.

"Ainayya, silakan ceritakan pengalaman liburan kamu" ucap ahkam sekali lagi, namun nayya tetap tidak mendengar.

"Ainayyaaaa!" teriak semua santri yang berada di dalam kelas.

"SAYA MERINDUKAN ABANG USTADZ AHKAM!" teriak nayya dengan lantang, dan spontan saat namanya di panggil oleh seluruh santri.

Mendengar ucapan nayya pipi ahkam blushing. Kalian belum pernah lihat kan laki-laki blushing? Ini salah satunya, ahkam laki-laki yang blushing kala mendengar kata-kata baper.

Nayya menyadari ucapan dirinya yang spontan itu, dan langsung saja ia berlari keluar dengan rasa malu yang malu banget, dan super malu. Apalagi di ledeki oleh seluruh santri di kelas, dan juga di tertawakan. Dan itu pertama kalinya ia mempermalukan dirinya sendiri.

"Tuh kan, nayya jadi lari. Kalian sih" ucap ahkam membela nayya.

"Ciieee ustadz, belain nayya. Jangan-jangan, ustadz juga suka ya sama nayya?" ledek aini padanya.

"Eh apaan sih, sudah, sudah kita lanjut lagi pembelajarannya". Ahkam melanjuti kembali pembelajaraan yang ia ajarkan.

Sedangkan di tempat lain, nayya terduduk malu merutuki semua kejadian yang di alami. Ia terus memukul-mukul mulutnya, yang ceroboh, dan dengan lancarnya bilang apa yang sedang di pikirannya.

"Ihhh,, mulut lo gak bisa di kompromi banget sih. Nayya jadi malu banget kan" rutuknya sambil menepuk-nepuk mulutnya.

"Kasian ya, bibirnya di pukul-pukul gitu" celetuk seseorang dari arah sampingnya.

Nayya menoleh ke arah sumber suara, ternyata di sampingnya sudah ada lelaki bertubuh ideal, bersarung maroon dan kemeja hitam dengan kopiah hitam.

"Eum... Eh, a-abang ustadz" ucap nayya gerogi.

Ternyata yang berada di sampingnya itu adalah ahkam, seseorang yang ia kagumi dan cintai itu sedang berdiri tegak sambil tersenyum menatapnya.

"Beneran rindu, saya selama liburan hem?" tanya ahkam padanya.

"Hah? Eng-enggak dih, itu cuma keceplosan doang" elak nayya agar tidak malu.

"Jujur aja nay, gak apa-apa kok. Abang suka orang yang jujur" goda ahkam, sambil tersenyum.

"Apaan sih abang ustadz, nggak lah masa iya nayya kangen sama abang. Emang nayya siapanya abang?" ucap nayya dengan malu-malu.

"Calon istri sih kalau boleh mah" goda ahkam lagi.

Melihat nayya tersipu malu, membuat ahkam makin suka untuk menggodanya. Pipi nayya yang selalu memerah, dan selalu menahan senyum kala di goda olehnya membuat gemas tersendiri di diri ahkam. Ingin rasanya ia mengelus, dan mencubit pipi chaby milik nayya, tapi apalah daya dirinya dan nayya belum SAH.

"Kayak nya kaki saya pegal nih. Kayak pengen duduk-duduk gitu sih, tapi dimana ya?" ucap ahkam memberikan kode.

"Dimana ya? Gak ada tempat lagi ustadz. Ini juga nayya duduk sendiri" jawab nayya dengan polosnya dan sambil celingak celinguk, mencari tempat duduk untuk ahkam.

Karena nayya tidak mengerti akan kodenya, akhirnya ahkam hanya berdiri mematung saja. Padahal tempat nayya duduk masih lega, dan walaupun duduk berdua juga gak akan dekat banget masih ada jarak, karena bangkunya yang masih luas.

Selama ahkam duduk, dan nayya belum peka akan kode dari ahkam, Tidak ada percakapan di antara mereka. Hanya angin yang berhembus di kesunyiaan. Sebenarnya mereka tidak nyaman berada di dalam fase saling diam-diaman. Namun, diantara mereka tidak ada satupun yang mau memulai pembicaraan. Sampai akhirnya..

"Abang mau duduk? Ini, masih lega di samping nayya" tawar nayya yang akhirnya sadar juga kode dari ahkam.

"Alhamdulillah peka juga euy.. Dari tadi atuh neng" sindir ahkam, yang membuat nayya terkekeh.

Ahkam duduk di samping nayya. Sama halnya seperti awal-awal, jantung mereka berdegup kencang. Padahal tadi mereka sudah bisa membiasakan diri, tapi sekarang terjadi lagi.

"Eh, saya boleh nanya gak?" kata ahkam padanya.

"Boleh nanya apa?" ucap nayya.

"Kan ada kopi hitam, kopi luwak, dan kopi kapal api. Satu lagi nih, kopi yang bikin ketawa selain tiga saudara itu apa ya?" tanya ahkam dengan serius.

"Kopii... Kopi apa?" tanya nayya tidak tahu

"Kopiiiiiiii..... Nang kau, dengan bismillah" gombal receh dari ahkam.

"Gombal" ucap nayya dan dengan spontan tangannya memukul bahu ahkam, sehingga ahkam terpental ke samping.

Mereka tertawa bersama-sama walaupun ada kejadian yang tak terduga dari nayya. Namun, tanpa mereka sadari sedari tadi ada seseorang yang sedang memeperhatikan mereka dengan sangat jeli, dan dengan tatapan yang sangat membenci.

========================================

Siapakah dia?

Tunggu kelanjutannya esok harii.... Terus vote dan coment cerita ini ya. Dan jangan lupa follow ig aku @viskaady_ terimakasihh😄😍

A.H.K.A.M (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang