Mimpi √

Sleep Paralysis atau Ketindihan

Dimana ini? Kulihat sekeliling hanya sebuah dinding atau pembatas berwarna putih tanpa corak sedikitpun. Tidak ada benda yang menghiasi tempat ini.

Aku arahkan mataku ke depan lalu yang kulihat ada diriku yang tengah tertidur terlentang seperti biasanya orang tidur. Aneh, kenapa aku bisa melihat diriku sendiri yang tertidur. Tapi kenapa aku tidur di tempat seperti ini.

"kamu tahu? bagaimana saat seseorang terkena sleep paralysis atau ketindihan." Suara itu tiba-tiba muncul dan bergema di telingaku. Aku pun menatap diriku yang tengah tertidur. Dan apa yang kulihat ini benar nyata? Aku melihat ada seseorang ,aku tidak tahu pasti wajahnya seperti apa. Blur yang kulihat, yang pasti itu menyeramkan. Dia berdiri di atas tubuhku. Lalu dia duduk di atas perut kemudian mencekikkan tangannya di leherku.

Aku yang melihat itu semua merasa takut dan mematung melihatnya.

"itulah kenapa penyebab seseorang tidak bisa bergerak sedikitpun dan tidak bisa berbicara." Jelas suara misterius itu lagi.

"jadi kalau tidur baca doa lah dahulu, kemudian tidurlah seperti yang diperintahkan Nabi Muhammad Saw dengan menyamping ke arah kanan," sambung suara itu.

Aku hanya mendengarkan dalam diam. Aku masih syok dengan apa yang kulihat dan kudengar ini. Aneh ..

***

01.40 malam menjelang pagi aku terbangun karena mimpi itu. Karena masih ada kurang lebih dua jam lagi waktu untuk tidur. Aku hanya berdoa kepada-Nya memohon perlindungan. Lalu melanjutkan tidur karena aku harus bangun pukul 04.15 pagi nanti untuk berkerja.

***

Di tempat kerja, aku menceritakan soal perkara mimpiku ini kepada temanku --kak Reren. Kak Reren hanya mendengarkan cerita mimpiku dengan reaksi bergedik ngeri. Katanya kak Reren juga takut. 'kok aneh yah?' komentarnya. Aku juga berpikir begitu. 'berdoa aja, jangan lupa ngaji dan sholatnya?' sambung kak Reren menasehatiku.
Aku hanya bisa mengangguk dan berkata 'iya'.

***

Ketemu lagi? Semoga senang dengan ceritanya..
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya?
Dikit-dikit aja setiap partnya, karena memang seperti itu.
Mungkin di cerita selanjutnya akan lebih pannjang.. Kita tunggu saja..

Typo bertebaran..

Salam,
Via.