Bola Api

167 1 0
                                    


Malam ini, pukul 11.30 malam, aku baru saja pulang dari berkerja.

"Assalamu'alaikum," ucapku ketika membuka pintu lalu masuk dengan langkah kaki kanan terlebih dahulu.

Ya, pasti salam yang aku ucapkan tidak ada yang menjawab karena semua penghuni rumah sudah terlelap di tempat tidur mereka masing-masing. Aku langkahkan kaki ini menuju kamarku. Kamarku berada di belakang yaitu kamar ketiga atau terakhir dan luasnya pun tidak begitu besar. Cukup untuk aku tidur sendiri. Kusimpan tas kerjaku lalu ganti baju dengan baju tidur. Setelah ganti baju aku pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka dan kaki kemudian kembali ke kamar. Di kamar aku tidak langsung tidur. Biasanya aku bermain ponsel sebentar sambil mendengarkan mp3 murottal. Lama-lama mata ini mulai lelah. Aku pun membaca doa sebelum tidur lalu terlelap dalam mimpi.

***

Orang-orang berbondong-bondong  berdiri di tanah yang sangat luas. Entah, bagaimana aku juga ada di tengah-tengah mereka. Kulihat mereka dari berbagai usia dan gender.

'ada apa sih ini? Kok, banyak orang kaya yang mau lihat konser, aja?'

Cuitttt ... Duarrr ...

Tiba-tiba, sekumpulan bola api turun dari atas langit, lalu turun dan meledak menghantam orang-orang.

Ngeri, itulah yang ada di benakku.

Duarrr ...

Bola api itu meledak lagi, lagi dan lagi. Meledak lalu menghancurkan orang-orang yang tengah berkerumun tersebut. Tapi anehnya, aku tidak terkena ledakan api itu. Seolah-olah seperti aku hanya tengah menonton mereka saja.

"Tolong ... Pergi .. Menghindarlah ... Lihat di atas sana!" teriakku kencang kepada mereka semua. Namun suaraku seperti angin lalu saja, mereka tidak mendengarkanku.

Duarrr .... Duarrr ...
Bola api itu meledak dengan sangat kencang seperti dentuman suara Bom.

Ada apa ini?

***

Pagi ini aku terbangun penuh keringat di tubuhku. Mimpi aneh itu terus terbayang-bayang di pikiranku. Sebenarnya apa yang terjadi. Kenapa aku selalu bermimpi seperti itu.
Ya, aku masih ingat kejadian-kejadian mimpi sebelumnya. Dan semuanya hampir mirip.

Ada apakah dengan mimpi-mimpi itu?

Mungkin, aku harus lebih mendekatkan diri pada-Nya. Apakah itu sebuah teguran atau peringatan? Entahlah ...

****

Hallo... Ketemu lagi..
Maaf ya kalau ceritanya gak nyambung dan masih kaku bahasanya.
Jangan lupa vomment nya?

Salam,
Via.

Mimpi √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang