Sudah beberapa bulan aku telah berhenti mondok di pesantren. Sekarang aku menjadi anak rantau di kota Cikarang-Bekasi. Aku ngekos di daerah kawasan tempat aku bekerja. Aku bekerja disalah satu perusahaan yang produksinya berupa mainan anak terbesar di dunia.
Mimpi ini terjadi beberapa waktu yang lalu. Aku lupa hari apa. Tapi yang pasti saat itu aku kerja shift 1 yang artinya aku bekerja malam hari sampai pagi.
Aku ngekos berdua dengan temanku tapi kami berbeda shift kerja.
***
Selesai makan dan bermain hp mataku mulai terasa berat. Tidak lupa aku atur alarm di hp. Kemudian nyalakan kipas angin dan tidur beralaskan kasur lantai ala anak kos.
Dan semuanya dimulai...Aneh setiap kali aku bermimpi aku tahu bahwa ini mimpi dalam mimpi. Ya, kalian mengerti maksudku kan?
Kamar kos ... Aku berbincang bersama temanku. Dengan pintu kamar yang tertutup, kami berbicara banyak hal. Sampai suara dari luar mengusik pendengaranku.
"tunggu? Kamu dengar tidak?" tanyaku pada Resa.
Resa menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu. Aku menghampiri jendela lalu kubuka perlahan. Mulutku terbuka lebar.
Gelap seperti langit mendung yang akan turun hujan. Dari atas berterbangan puih-puih putih seperti kapas turun bagai hujan salju. Sontak kualihkan pandanganku ke atas.
Aneh ...
Pikirku saat itu. Karena aku merasa jarak antara atap genting dengan langit sangat dekat sekali. Bahkan jika aku menggapai dengan tanganku mungkin akan tersentuh langit-langit itu. Kupandangi lebih teliti langit mendung tersebut dengan saksama. Jantungku berdegup kencang dan tubuhku bergetar.
Aku melihat sebuah Mata besar yang sangat besar 'sebuah' bukan melainkan 'sepasang' mata. Bentuk yang seperti mata manusia. Kuperhatikan mata tersebut walau takut karena penasaran.
"aku tahu ini mimpi" Aku berkata dalam hati.
***
Jangan lupa votte dan comment ya..
Terima kasih.
Typo bertebaran.Salam,
Via

KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi √
KurzgeschichtenHanya kumpulan Mimpi yang kutuangkan dalam sebuah cerita pendek.