Perempuan berbaju merah

2 1 0
                                    

Pasar malam~ orang orang menyebutnya begitu. Beberapa stand makanan dan minuman dijual disana.  Berbagai pakaian dan barang barang lainnya terpajang dengan rapi untuk menarik perhatian pembeli. Pasar malam ini ada setiap malam jum'at.

"Vi kita ke pasar malam yuk?" ajak Resa.
"ayo" jawab ku.
"tapi kita ke kontrakannya temen aku dulu katanya pengen ikut" ucap Resa.
"oh si Iis bukan?" tanya ku,Resa menganguk-angukkan kepalanya. "oke"
"tapi jangan lama ya? Soalnya aku shift 1 sekarang?" kata ku.
"iya"

Sekitar pukul setengah tujuh habis maghrib kami bersiap ganti pakaian dan memakai kerudung. Tidak lupa Resa mengunci pintu kontrakan kami.
Kami berjalan ke kontrakannya Iis hanya berbeda blok saja.

Jadi tempat kontrakan ku itu bertingkat dua dan ber blok-blok. Aku dan Resa,kami mengontrak satu kamar berdua di lantai bawah pintu ke 4 dari arah jalan masuk. Kontrakannya menghadap ke arah barat dan posisinya paling belakang. Sedangkan kontrakannya Iis berbeda blok dengan kami posisinya di samping kontrakan kami dan kontrakannya menghadap ke arah utara. Kalau dari kontrakan ku halaman belakangnya adalah tanah kosong yang di tumbuhi tanaman liar dan pohon-pohon besar. Dan dari kontrakan Iis berarti tanah kosong itu posisinya di pinggir bangunan kontrakan.

"assalamu'alaikum, Iis?" ucap Resa dengan mengetuk daun pintu kontrakan Iis. Oh iya kontrakan Iis di lantai bawah pintu ke 8. Aku duduk di atas motor yang terparkir di depan kamar kontrakannya Iis. Resa kembali mengetuk pintu tersebut. Pintu itu terbuka Iis menyembulkan kepalanya.
"oh bentar ya?" ucapnya membuka lebar-lebar pintu kamarnya.

Aku duduk di atas motor sambil melihat-lihat sekitar. Sepi .
Udaranya dingin mungkin karena tadi sore turun hujan. Aku melihat ke langit tak ada satu bintang pun terlihat pantas saja terasa gelap.
Aku melihat pohon mangga di pinggir jalan seberang depan kontrakanku . Oke aku jelaskan lagi jadi denah kontrakannya bertingkat dua dengan masing-masing 25 pintu dan saling berhadapan. Nah,  pohon mangga itu di sisi jalan samping tembok kontrakan yang berhadapan dengan bangunan kontrakanku.
Ku alihkan mataku ke arah tanah kosong di samping kanan. Sunyi.  Hanya ada tumpukan sampah dan daun-daun bergoyang tertiup angin.

"eh, Resa lihat deh?" tunjuk ku ke arah tanah kosong.
Resa mengikuti arah telunjukku.
"ih,  serem Vi?  jangan lihat kesana kenapa?" ucapnya mengalihkan pandangan. Aku tersenyum meng-iya-kan ucapan Resa.
" kok lama sih Sa?" ucap ku. Aku gelisah soalnya kejar waktu untuk berangkat kerja malam ini.
"tau tuh si Iis" ucap Resa sama seperti ku tidak tenang. Resa memang orangnya risih'an.
"Iis sudah belum sih lama ih,  aku duluan ya?" ucap Resa kesal.
"bentar? Katanya pacarku juga mau ikut?" teriak Iis dari dalam.
"apa pacarnya lagi main?" tanya ku.
"iya tuh motornya?" tunjuk Resa pada motor yang ku duduki.
"aku duluan ya?" teriak Resa. "yuk Vi, kita duluan aja?" ajak Resa. Akau mengikuti saja toh aku juga sedikit risih dan tidak tenang.
Kami berjalan berdua mendahului Iis.
"kalo mau sama pacarnya kenapa suruh aku ngajak dia sih?" gerutu Resa kesal.
"iya-ya"
"eh Vi lihat bulan nya?" tunjuk Resa ke atas langit. Aku mendongakkan kepala dan melihat bulan itu.  Bulan yang tertutupi kabut awan.
"serem ya bulannya?" ucap Resa kembali.
Aku membenarkan ucapannya.

Ku lihat ke belakang ternyata Iis bersama pacarnya baru saja keluar dari pintu kamarnya.
"baru keluar" ucapku pada Resa. Resa menoleh ke belakang. "iya" ucapnya.
.
.
.

Aku dan Resa berkeliling di pasar malam. Dari mulai stand pakaian, kerudung,sendal dan sepatu,tas,aksesoris sudah kami singgahi tapi tak ada satu pun di beli. Kami hanya tawar menawar tidak cocok pergi karena melihat uang yang sudah krisis di tanggal tua. Kalau kata Resa sih cuci mata lah Vi lumayan. Aku terkekeh mendengar ucapannya memang benar sih karena terus menerus kerja di dalam ruangan walau produk yang kami buat adalah berbagai mainan anak khususnya boneka barbie tetap saja bosen kalau kata orang sunda itu  bunek.
Setelah lelah berkeliling pilihan terakhir kami adalah stand makanan ringan. Aku membeli beberapa makanan untuk cemilan di kamar kontrakan. Dan Resa juga membeli beberapa makanan ringan. Kami sempat berpapasan dengan Iis dan pacarnya di stand pakaian. Resa bertegur sapa tersenyum lalu kami pamit.
Sekitar pukul delapan malam kami pulang.

.
.
.
.

Aku berdiri di luar di jalan dekat pohon mangga di samping kontrakan. Suasananya sama persis seperri saat malam aku dan Resa pergi ke pasar malam.
Di depan pintu kontrakan ku ada perempuan cantik berbaju merah rambutnya tergerai panjang sebatas pinggang dia melihatku dan melambaikan tanggannya kepada ku.
Wajahnya pucat dan dia tersenyum ke arah ku.
Aku sadar ini mimpi tapi aku juga takut. Aku membaca ayat qursi dan surat-surat alqur'an yang ku hafal.
Aku seperti mendengar suara perempuan itu dia menyuruhku untuk mendekatinya dan memintaku untuk ikut dengannya. Aku berteriak tidak mau dan aku pun mulai terisak. Tapi anehnya perempuan itu tidak bisa mendekati ku.
Aku berdoa meminta tolong dalam tangisku. Dan entah bagaimana aku sudah memeluk seseorang perempuan. Aku hanya bisa melihat pakaian yang di kenakannya dan kedua tangannya yang memelukku erat. Aku tidak bisa melihat wajahnya.
"jangan takut terus baca ayat qursi dan berdoa kepada Allah" suara itu tertangkap telingaku.  Dan aku yakin itu adalah suara Mama ku. Tapi Mama sudah lama meninggal.
Aku tetap menangis " takut.. Aku takut.." kata ku melirik perempuan itu.
Hembusan angin menerpa tubuhku aku menggigil kedinginan. Perempuan itu menghilang. Dan orang yang memelukku sudah tidak ada. Aku memberanikan diri untuk berjalan ke arah kontrakanku. Di pintu ke tiga terlihat sedikit terbuka ku lirik ke pintu itu untuk melihat ke dalam.
Aku merasa bingung dan aneh. Sekali lagi aku sadar ini hanya mimpi. Kenapa ada kedua temanku saat aku mondok di pesantren dulu di kamar kontrakan itu. Dia menoleh kepadaku lalu tersenyum. Aku yang di tatap olehnya ikut tersenyum. Dia beranjak dari duduknya dan menghampiriku yang berada diluar.
"apa kabar Vi? sudah lama ya?" ucapnya dan dia langsung memelukku. Aku diam di peluk olehnya. Dan dalam sekejap mata pelukan itu berubah menjadi sepasang tangan yang menyeramkan memegang kedua tanganku. Mataku membulat rasa takut yang tadi sempat hilang kini muncul kembali. Tangan itu sungguh menyeramkan hanya bagian jemari sampai siku saja yang terlihat. Tangannya hitam dengan urat-urat yang menonjol keluar kulit dan kuku nya sangat tajam dan panjang menusuk kulit tanganku.sakit dan perih ku rasakan. Aku berontak dan menangis ketakutan. Indera pendengaranku mendengar suara perempuan berbaju merah tadi. "ikut denganku.. Kenapa kamu tidak mau ikut denganku... Ayo ikut.." suaranya lirih namun aku masih sangat jelas mendengarnya.
"tidak!!lepaskan aku.. Aku tidak mau.. Lepas..!!" teriakku. Aku kembali membaca doa-doa namun mulutku terasa kaku untuk mengucapkannya. Aku menangis lebih kencang.
Tapi aku tidak putus asa. Aku membaca ayat qursi dan doa-doa dalam hatiku. Aku berteriak membacanya seolah agar dia tangan itu mendengarnya.
Aku saling tarik menarik dengan tangan itu. "Ya Allah.... "

Aku langsung membuka kedua mataku saat telingaku mendengar suara alarm berbunyi. Dada ku naik turun dan nafasku memburu. Aku raih ponsel yang ada tepat di samping kepalaku  pukul 21.30 menit tertera di layar ponselku lalu ku matikan alarmnya.
Aku diam memegang dadaku dan beristighfar membaca doa. Mimpi itu langsung berkelebat dalam kepalaku.
Resa dia sudah tertidur disamping ku.
Aku beranjak berdiri dan berjalan menyalakan saklar lampu sekarang ruangannya sudah terang dengan cahaya lampu.
Tidak ingin berlama-lama memikirkan soal mimpi itu aku pun bersiap untuk kerja.

**

Aku tidak akan membicarakan mimpi itu kepada Resa jika kami berdua masih mengontrak di sini. Biarkan nanti saja dia mengetahuinya.
Tapi sesekali aku pernah bertanya pada Resa apakah pernah dia mengalami sesuatu selama di kontrakan. Resa menjawab pernah dia bercerita pernah terkena ereup-ereup atau ketindihan atau juga sleep paralysis dan melihat sosok hitam.

Dimana pun kita berada mau itu di tempat baru atau lama jangan lupa untuk berdoa, jaga ucapan dan tingkah laku ya?

***

Maaf typo.
Terima kasih sudah membaca..
Ingat jangan jadi pembaca gelap ya???


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mimpi √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang