NANANG QOSIM YUSUF yang biasa disapa NAQOY , Lahir dari keluarga sederhana, ayahnya adalah seorang Tukang becak dan petani biasa, semantara ibunya adalah ibu rumah tangga biasa. Sebagai anak pertama dari 3 saudara, pria yang lahir tanggal 12 agustus 1979 ini menemukan OMA "ketika suatu hari sepulang dari Aliyah (SMA) di Pesantren Munjul Cirebon bersama tiga temanya berpapasan dengan seorang bapak separuh baya, menarik becak, menutupi mukanya dengan slayer, lalu ia berpapasan dengan sang bapak tersebut, tiga diantara temanya bertanya "Hai Nang, itu apak kamu yah?", lalu ia menjawab " Ia, beliau adalah bapaku". Sejak peristiwa itu ayahnya tidak lagi menarik becak, suatu malam ia bertanya kepada ayahnya "mengapa bapak tidak narik becak lagi" lalu ayahnya menjawab " bapak takut kamu malu punya bapak bekerja seperti ini", air mata ayahnya menetes seolah-olah ia gagal menjadi ayah yang hebat, namun peristiwa itulah yang menjadi lompatan hidupnya. Ia memeluk ayahnya sambil berbisik " Suatu hari Pa, akan ada bintang yang bersinar di rumah ini".
Sejak menemukan OMA (One Minute Awarness) itulah ia merantau ke Jakarta meninggalkan kampung halamnya, Desa Kalibuntu Losari Brebes Jawa Tengah. Ayahnya memberikan uang 65.000 untuk bekalnya menuju Jakarta untuk kuliah, karena tidak memiliki uang, ia tinggal di Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama kuliah menjadi penjaga sepatu dan marbot masjid sambil membersihkan toilet dan kamar mandi. Dalam perjalanannya sebagai Trainer yang akhirnya memecahkan Rekor MURI sebagai Trainer dengan peserta terbanyak 18.000 orang pada tahun 2009 ia sudah diasah oleh 3 gurunya selama kuliah di UIN SYARIF HIDAYATULLAH. Guru-gurunya adalah Prof.Dr.Nasarudin Umar, MA (Wakil Menteri Agama), Rani Anggraeni Dewi dan Almarhumah Dra.Psi.Pamugari Widyastuti, ketiga mentor inilah yang membentuk intelektual NAQOY selama ICNIS, sebuah lembaga kajian psikologi dan keislaman yang berlokasi di Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Lulus dengan nilai terbaik, membuatnya menjadi asisten dosen dan dosen di almamaternya, pada tahun 2006, ia memutuskan mengundurkan diri dari dosen tepatnya sejak buku pertamanya diterima oleh pembaca di Indonesia (2006), ia menjadi entrepreneur dalam bidang training motivasi dan karakter positif. Tahun 2007 trainingnya sudah dibuka untuk umum berlangsung sampai sekarang yang diadakan setiap bulan selama 3 hari, alumnnya bukan hanya dari BUMN, Perusahaan swasta dan lembaga negara atau instansi pemerintah namun juga para artis seperti Krisdayanti, Idris Sardi telah menemukan pencerahan dari pria yang memiliki putri kembar ZAARA dan ZYVAA dari istrinya Dewi Umronih Yusuf yang sedang menyambut anak ketiganya.
Nanang Qosim Yusuf yang biasa disapa NAQOY adalah Penulis buku laris the7awareness, the Heart of 7 awareness, One Minute Awareness, Awareness of Ramadan dan Jejak-Jejak Makna. Ia juga adalah Master Trainer dan sekaligus Founder lembaga RUMAH KESADARAN. Pada 2009, tepatnya bulan September, Naqoy mendapatkan sebuah prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia: pemecah rekor MURI sebagai pembicara pada training The7Awareness dengan peserta terbanyak (mencapai 18.000 orang). Selain memberikan pelatihan dan melatih calon-calon trainer the7awareness, ia menjadi pembicara di banyak media, baik radio ataupun televisi.
Naqoy juga pernah menjadi pembicara tetap di radio Smart FM Network selama beberapa tahun dengan brand The7Awareness, bahkan juga berhasil membawa mitra trainingnya yaitu PERTAMINA dan membuat talkshow dengan tema The7Awareness Sharing With Pertamina. Selain itu, ia pernah menjadi pembicara selama Ramadan tahun 2008 di Metro TV dalam program AWARENESS OF RAMADAN. Di tengah padatnya aktivitas training, Naqoy juga menyempatkan diri menulis di media cetak seperti KOMPAS, KORAN TEMPO, SINDO dan media lainnya. Bersama dengan radio Classy FM Padang, ia membuat program setiap hari Senin pukul 07.00-08.00 dengan nama The7Awareness with Naqoy. Ada banyak proyek buku yang sedang ia tulis untuk setahun ke depan, di antaranya: Madrasah Cinta, Inner Journey, dan The7Awareness Leadership Sharing With Pertamina.
Kisah ini bermula ketika nanang kecil berjalan dengan teman – temanya saat pulang sekolah , disana nanang bertemu dengan ayahnya yang berprofesi sebagai tukang becak , semua teman – teman nanang baru tahu kalau ayahnya ternyata seorang tukang becak , melihat kejadian tersebut , ayahnya langsung pulang ke rumah , keesokan harinya ayah nanang tidak narik becak lagi . ini semua terjadi karena ayahnya malu yang hanya berprofesi sebagai seorang tukang becak , kejadian tersebut membuat nanang kecil menangis , sehingga dia memiliki tekad yang sangat kuat bahwa suatu saat nanti dia bisa menjadi anak yang sukses , dia bercita – cita ingin menjunjung tinggi martabat orang tuanya yang hanya berprofesi sebagai tukang becak.
Coba bayangkan jika posisi anda sekarang sama seperti dengan apa yang di alami oleh si nanang tadi , mungkin akan terjadi dua kemungkinan , ketika anda berjalan dengan teman sekelas anda , tiba – tiba anda bertemu dengan ayah anda yang berprofesi hanya sebagai tukang becak , setelah itu anda pura – pura tidak tahu kalau itu sebenarnya ayah anda , maka bisa saya katakan anda adalah anak yang durhaka. Sejelek dan serendah apapun profesi orang tua anda , dia adalah orang tua anda satu – satunya tidak ada yang lain. Sangat jauh berbeda ketika anda mempunyai seorang ayah yang hanya berprofesi sebagai tukang becak , saat itu anda berjalan dengan teman sekelas anda , tanpa ada rasa malu anda menghampiri ayah anda , setelah itu anda memeluk dan bersalaman dengan ayah anda. Bisa saya katakan anda adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya. Sejelek dan serendah apapun profesi orang tua anda , maka anda wajin untuk menghormatinya bukan malah meninggalkanya bahkan ada yang sampai menghinanya.
Nanang kecil adalah pribadi yang memiliki motivasi tinggi agar bisa hidup lebih sukses di masa yang akan datang , selama kuliah dia rela menjadi marbot di masjid , mengepel , menyapu bahkan membersihkan toilet merupakan pekerjaan yang dia lakukan setiap haru , namun dia tidak malu ketika teman – teman satu kampus melihatnya. Dia mempunyai spirit yang sangat kuat , bahwa selamanya dia tidak akan bernasib seperti ini , dia mempunyai keinginan bahwa suatu saat nanti dia bisa menjadi orang yang di butuhkan oleh banyak orang. Kesuksesan yang dia capai saat ini bukan tanpa ada alasan, namun ada seribu alasan sehingga dia bisa menjadi orang yang sukses seperti sekarang ini.