chapter 2

1.2K 56 0
                                    

"iya, dia adalah orang yang sama yang aku tampar. Kau tau Gritte setelah kejadian itu aku sangat merasa bersalah, walaupun aku tahu aku sudah meminta maaf padanya tetapi tetap saja aku merasa tidak enak padanya" jelas Prilly

"iya deh aku minta maaf padamu karena aku yang menyuruh mu menampar nya. Tapi kan itu hanya permainan kau kalah dan yang kalah harus menuruti apa kata yang menang. Lalu kalau sekarang kau menyukainya. Apakah kau butuh bantuan ku?" Tawar Gritte.

"bantuan apa?" Tanya Prilly tidak mengerti.

"bantuan untuk medekatkan mu dengannya" jelas Gritte.

"tidak Gritte" penolakan Prilly.

"kenapa?"

Prilly tidak ingin menerima bantuan Gritte karena Prilly merasa kalau Ali sudah mempunyai pacar.

"lalu bagaimana dengan Ikbal apa dia sudah punya pacar ?" Tanya Prilly penasaran.

"aku tidak mengetahui soal itu tapi aku rasa dia belum punya pacar" feeling Gritte.

Gritte merasa sedih karena cintanya Prilly YANG TAK TERBALASKAN.

*****

 Di sebuah jalan raya Prilly sedang menyeberang. Dia menyeberang sambil melamun.

Tiba tiba ada motor yang sedang melintas kearahnya tapi Prilly tidak mengetahuinya dan seketika ada seseorang yang menyelamatkan Prilly dan dia adalah Ali, Aliando Syarief.

Mereka memandang satu sama lain.

"em, kau tidak pa pa" tanya Ali memastikan.

"aku baik baik saja Terima kasih" ucap Prilly.

"sama sama. Oh ya apa kamu mau ku antar" tawar Ali.

"tidak usah. Ga pa pa ko aku bisa sendiri"

Prilly merasa gengsi karena itu dia tidak mau diantar Ali tapi sebenarnya hatinya ingin sekali selalu dekat dengan Ali.

Prilly pun sampai dirumah. Dia masih memikirkan kejadian yang tadi dia tidak bisa membohongi hatinya kalau dia sangat bahagia. Dia merasa bahwa Ali adalah pria yang sangat baik.

Di satu sisi ada Gritte  yang sedang berada di sebuah perpustakaan dia sedang mencari suatu novel.

Kemudian dia mendengar suara seseorang yang dia kira itu adalah suara Ikbal dan ternyata dugaan Gritte benar.

Gritte bingung apakah dia harus menyapa Ikbal atau tidak, lalu dia menelpon Prilly dan Prilly menjawabnya. 

Via telepon on

Prilly : "hallo Gritte, ada apa?"

Gritte : "hallo pril, sekarang aku sedang berada di sebuah perpustakaan dan kau tau ada siapa disini"

Prilly : "memangnya ada siapa disana?"

Gritte : "Ikbal dan teman temanya ada disini"

Gritte pun meminta solusi kepada Prilly tentang kebingungannya lalu Prilly menyarankan agar Gritte menyapa Ikbal tapi Gritte tidak berani menyapanya.

Tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahu Gritte. 

*****

Hai, hai, hai

Vote and comment ya👇

Jangan lupa follow me👉

See you next chapter

Salam Alpril👌

Maafkan Aku Pril (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang