chapter 6

658 36 0
                                    

"sebenarnya aku baru saja di putusin gauri" ucap Iqbal malu-malu.

"kalau tidak salah ini yang ke 11 kalinya kau diputusin" ucap Ali sambil tertawa.

"hah?....." Ucap prilly dan Gritte terkejut dengan yang di ucapkan Ali dan Iqbal.

"sudahlah Prilly, Gritte kalian tidak perlu khawatir pasti besok Iqbal sudah seperti biasa" ucap Ali.

Iqbal bisa dibilang tipe cowok playboy.
Tapi dia seperti itu karena sebenarnya dia belum pernah jatuh cinta, karena itu dia tidak tahu bagaimana caranya mempertahankan dan memperjuangkan cinta.

Di malam hari Ali menuju kamar Iqbal, ternyata dugaan Ali benar kalau Iqbal akan kembali seperti biasa buktinya sekarang dia sedang asyik bermain gadget.

Setelah Ali kekamar Iqbal dia kembali kekamarnya dia duduk termenung memikirkan Prilly, entah kenapa bayangan Prilly selalu ada dipikirannya.

"apa aku jatuh cinta dengan Prilly?" ucap Ali.

Disisi lain ada Gritte yang sedang gembira karena Iqbal dan gauri sudah putus itu artinya Gritte mempunyai peluang yang besar untuk mendekati Iqbal.

Ali terbangun dipagi hari dia terbayang wajah Prilly.

Akhirnya dia menyadari kalau dia mulai jatuh cinta dengan Prilly.

Ali menuju kamar Iqbal, ternyata Iqbal masih tidur.

"Iqbal ayo bangun" ucap Ali mengguncang tubuh Iqbal.

"jangan ganggu aku Ali" ucap Iqbal.

"aku ingin bicara hal penting denganmu. Iqbal kecoa" ucap Ali berbohong.

"mana2" ucap Iqbal tampak was2.

"kau ini Iqbal masa cowo takut kecoa"

"aku tidak takut ya cuma jijik ajah"

"aku butuh bantuanmu untuk menyiapkan kejutan buat menembak Prilly"

"kau serius" tanya Iqbal tak yakin dengan yang dikatakan Ali.

"tentu"jawab Ali yakin.

"tapi sepertinya kita membutuhkan bantuan Gritte"usul Iqbal.

Iqbal menelepon Gritte.

Saat Gritte mendapat telepon dari Iqbal, Gritte sangat bahagia.

Via telepon on.

Iqbal : "hallo Gritte"

Gritte : "hallo Iqbal, ada apa?"

Iqbal : "apa aku boleh minta tolong?"

Gritte : "iya, kenapa tidak"

Via telepon off.

Gritte menyetujui rencana Iqbal dan Ali.

Dimalam hari semua rencananya sudah siap' sebuah meja makan dilengkapi dengan hiasan cantik di tepi pantai sudah disiapkan Ali.

Gritte meminta Prilly menutup matanya dengan sehelei kain.

Prilly bertanya "Gritte sebenarnya kamu mau ngasih kejutan apa si?".

"Sudah Prilly kau diam saja nanti juga kamu akan tahu" jawab Gritte.

Setelah Prilly menutup matanya, Ali dengan perlahan menggantikan posisi Gritte yang ada di belakang Prilly.

Mereka sampai di depan meja makan, Ali membuka penutup mata Prilly dan Prilly terkejut melihat tempat tersebut apalagi saat dia melihat Ali dibelakangnya.

"Prilly aku ingin mengungkapakan perasaan ku padamu, aku mencintaimu Prilly, kamu mau menjadi pacarku?" ucap Ali dengan sangat serius.

"Aku mau jadi pacar kamu" ucap hati kecil Prilly.

"Masa si aku nerima Ali gitu ajh harusnya dia balas cinta ku dari awal" pikir ego Prilly.

Pikir Prilly dilema.

Dan akhirnya dia menemukan jawabannya.

"Iya aku mau jadi pacar kamu" jawab Prilly.

Alpril berpelukan, Iqgrit datang menghampiri Alpril mereka mengucapkan selamat kepada Alpril.

"cie-cie selamat ya sudah jadian".

Mereka kembali kerumah, Prilly diantar Ali dengan mobil dan Gritte diantar Iqbal.

Setelah sampai Prilly langsung menelepon Gritte.

Via telepon on.

Prilly : "Gritte, aku ingin sekali teriak rasanya aku masih belum percaya kalau aku sudah jadian dengan Ali"

Gritte: "aku ikut bahagia untukmu Prilly. Oh iya aku juga bahagia karena Iqbal mengantar ku pulang"

Via telepon off.

Keesokan harinya, Prilly ingin pergi ke kampus, dia berjalan kesana tapi tiba-tiba ada sebuah motor sport menghampirinya ternyata itu Ali.

"Ali" ucap Prilly.

" pagi sayang " ucap Ali yang membuat pipi Prilly merona.

" pagi ko kamu naik motor si? " Tanya Prilly heran.

" iya, kenapa aku tambah keren ya "

" em....kepedean kamu "

" ya sudah aku antar kamu ke kampus ya "

" ko kamu tahu "

" iya donk "

Disatu sisi Gritte sedang menunggu taxi tapi tidak ada yang kosong kebetulan ada Iqbal dan menawarkan tumpangan kepda Gritte, Gritte pun diantar Iqbal.

Alpril sampai di lampu merah, Ali tidak melihat kalau ada lampu merah kerena terlalu asyik bicara dengan Prilly.

Ali menginjak rem dengan tiba-tiba, Prilly kaget dan memeluk Ali dengan erat mereka saling memandang.

Alpril sampai ditempat.

"Terima kasih kamu sudah antar aku" ucap Prilly.

"Sama2 sayang, bye sayang" ucap Ali.

"Bye juga........sayang" ucap Prilly.

Tidak lama lagi Iqgrit sampai.

Setelah itu Iqbal langsung pulang.

Kemudian Alexis bertanya kepada Gritte mengenai Iqbal.

"Gritte, itu Iqbal kan. Aku minta no. HP dia donk" ucap Alexis.

"apa, denger ya Iqbal itu milik aku dan kamu jangan berani deketin dia"ancam Gritte lalu pergi meninggalkan Alexis.

" Lihat aja nanti. Iqbal pasti akan jadi pacar ku " ucap Alexis yakin.

Alexis berniat untuk merebut Iqbal dari Gritte.

*****

Vote and comment ya👇

Jangan lupa follow me👉

See you next chapter

Salam Alpril👌

Maafkan Aku Pril (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang