chapter 9

561 29 0
                                    

Ali mengetuk pintu rumah Prilly dan yang membukanya adalah gritte.

"keterlaluan kau Ali, gara2 perbuatanmu Prilly sakit" ucap Gritte.

"apa dia sakit, sakit apa?" Tanya Ali khawatir.

"dia itu ketakutan sampai2 dia demam" jelas Gritte.

"aku akan menemuinya" ucap Ali.

"tidak, Prilly sedang istirahat" tahan Gritte.

Telepon Gritte berdering Iqbal meneleponnya.

Via telepon on

Iqbal : "Gritte kau dimana, kita bertemu yuk" 

Gritte : "aku dirumah Prilly. Oh ya disini ada Ali kau kesini saja"

Iqbal : "baiklah"

Via telepon off

Ketika Gritte sedang berteleponan Ali diam2 menyelinap masuk.

"yang mana ya kamar Prilly, em pasti yang ini" tebak Ali.

"tidak Ali kau tidak boleh masuk" ucap Gritte yang tiba2 datanh dan menahan Ali.

"iya Iqbal Gritte disini" ucap Ali menipu Gritte.

"dimana Iqbal" jawab Gritte.

Ali berhasil masuk ke kamar Prilly dia melihat Prilly terbaring di tempat tidur.

"aku benar2 minta maaf sama kamu. Aku menyesal aku janji aku tidak akan mengulanginya lagi" ucap Ali menyesal.

"aku sudah memaafkanmu. Akunya saja yang penakut" ucap Prilly.

"tapi aku tidak tega melihat keadaan mu"

"aku gppa Ali"

"Prilly kau harus istirahat dan Ali kau harus keluar dari kamar ini" ucap Gritte tiba-tiba muncul.

Tok....tok....tok....

Suara ketukan pintu

"sepertinya itu Iqbal aku akan membuka pintunya" ucap Gritte.

Ali menggenggam tangan Prilly dan menatapnya.

"oh iya kamu sudah makan belum" tanya Ali.

"belum"

"bubur ini?"

"itu punya ku tapi aku malas makannya"

"ya sudah biar aku suapin kamu"

"tidak usah Ali aku tidak mau makan"

Ali memaksa untuk menyuapi Prilly.

Awalnya Prilly tidak mau tapi akhirnya dia mau.

Setelah menyuapi Prilly, Ali menyuruh Prilly istirahat.

"ya sudah kalau begitu aku keluar dulu biar kamu bisa istirahat" ucap Ali.

Ali duduk termenung dan menyesali perbuatannya terhadap Prilly, apa yang dia lakukan sudah membuat Prilly sakit.

Disisi lain Iqgrit sedang membahas Alexis.

"kau tahu Gritte saat Alexis melakukan aksinya aku melihat betapa melasnya wajahmu" ucap Iqbal.

Gritte mencubit Iqbal dan tersipu malu mendengarnya.

Tiba2 Ali datang menghampiri mereka.

"Gritte aku ingin pulang. Aku tidak ingin membangunkan Prilly jadi tolong sampaikan padanya" ucap Ali.

"siap Ali" ucap Gritte.

"oh ya jaga dia baik2" pesan Ali.

"iya Ali, Prilly bukan hanya pacarmu tapi dia juga sahabat ku" ucap Gritte.

"em....apa kau tidak ingin pulang Iqbal?" Tanya Ali.

"kau duluan saja aku akan menyusul nanti" ucap Iqbal.

"baiklah"

Malam pun tiba.

Gritte menginap di rumah Prilly.

Di pagi hari Prilly terbangun dan mengankat telepon dari Ali.

Via telepon on

Prilly : "morning Ali"

Ali : "morning baby, bagaimana keadaanmu?"

Prilly : "aku baik2 saja.... Ali"

Ali : "emmmm...."

Prilly : "bagaimana kalau kita jalan hari ini"

Ali : "tapi Prilly kau kan baru sembuh"

Prilly : "aku bosen di rumah"

Via telepon off

"tidak Prilly, aku tidak setuju kalau kau pergi keluar. Kalau kau kenapa2 bagaimana" ucap Gritte.

*****

Vote and comment ya👇

Jangan lupa follow me👉

See you next chapter

Salam Alpril👌

Maafkan Aku Pril (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang