chapter 11

565 25 0
                                    

Prilly sampai di depan pintu rumah Ali dia menekan bel

ting nong ting nong

kebetulan Ali yang membuka pintu.

"Prilly" ucap Ali terkejut.

"surprise"

"ada apa?"

"ini, jam tangan mu ketinggalan"

"astaga. Kamu kesini naik apa?"

"taxi"

"kamu mau masuk atau pulang?"

"aku mau pulang, tidak enak juga masa cewek main ke rumah cowok"

"ya sudah aku akan mengantar mu"

"gppa?"

"ya gppa lah masa pacarnya Aliando Syarief harus pulang naik taxi"

Prilly diantar pulang Ali dengan mobil.

Di perjalanan tiba2 turun hujan.

"Ali tolong berhenti" pinta Prilly.

Ali menghentikan mobilnya.

"Prilly kau mau kemana" ucap Ali.

Prilly keluar dari mobil dan bermain hujan.

"bagaimana kalau Prilly sakit lagi?" Gumam Ali.

"Ali ayo turun dan main hujan2an dengan ku" ucap Prilly sambil menari di bawah hujan.

"Prilly benar2 keras kepala" ucap Ali.

Ali keluar dari mobil dan membuka jaketnya untuk menutupi kepala Prilly.

Lalu mereka bertatapan dengan jaket diatas kepala mereka.

"Prilly ayo masuk nanti kamu bisa sakit" ucap Ali.

Prilly melepaskan jaketnya dari kepalanya dan mengajak Ali bermain hujan.

Ali pun terbawa suasana ikut bermain hujan bersama Prilly.

Mereka berlari, berkejaran dan bercanda dibawah derasnya hujan.

Di sisi lain saat hujan turun Iqgrit sudah berada di rumah masing2.

Tapi Gritte menelepon Iqbal.

Via telepon on

Iqbal : "iya Gritte, ada apa?"

Gritte : "Iqbal coba kamu keluar rumah dan bermain hujan"

Via telepon off

Iqbal dan Gritte keluar rumah dan bermain hujan2an.

Keduanya saling menikmati suasana yang indah seperti ini. Walaupun mereka berada di tempat yang berbeda.

Keesokan harinya Prilly menelepon gritte.

Dia memberitahukan kalau dia harus pergi ke Bandung karena ibu nya sakit (ayah Prilly sudah meninggal waktu Prilly masih bayi. Ayahnya meninggal karena sakit jantung).

3 hari kemudian.

Ali sangat merindukan Prilly.

Apalagi 4 hari lagi, hari aniversary Alpril yang ke 3 bulan.

3 hari kemudian.

Prilly dan ibunya sedang dalam perjalanan pulang ke Jakarta.

Prilly berfikir dia ingin memberi kejutan pada Ali.

Sesampainya di Jakarta dia langsung pergi ke rumah Ali, ketika dia hendak turun dari mobil dia melihat Iqbal keluar dengan mobilnya. Iqbal tampak tegesa gesa dan khawatir.

Prilly mengikutinya tapi dia kehilangan jejak dia pun menelepon Iqbal, tapi no. Iqbal sibuk.

Sesaat seteleh itu Gritte menelepon Prilly dia memberikan kabar buruk.

*****

Vote and comment ya👇

Jangan lupa follow me👉

See you next chapter

Salam Alpril👌

Maafkan Aku Pril (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang