Saengil cukkahamnida, saengil cukkahamnida, saranghaneun uri Taetae, saengil cukkahamnida.. Yeaa...
Riuh tepuk tangan mengakhiri lagu bahagia tersebut. Semua tamu undangan menatap bahagia sosok yang tengah berulang tahun saat ini. Begitupun keluarga sosok tersebut. Kim Taehyung.
Sosok anak kecil dengan senyum kotaknya, lahir pada penghujung tahun bersamaan dengan turunnya butiran-butiran dingin yang lembut nan putih. Sosok yang sangat ceria, hangat, dan sosok yang mempunyai rasa kepedulian yang tinggi, sosok yang menjadi pelengkap di keluarga Kim.
Setelah lagu selesai dinyanyikan, Taehyung memejamkan matanya dengan tangan berada didada saling menggenggam. Dia membuat permohonan sebelum meniup lilin yang berbentuk sebuah angka 9 tersebut.
Taehyung membuka matanya kemudian meniup lilin yang ada didepannya. Dengan bantuan sang ibu, Taehyung memotong kue bertingkat dengan ornamen singa diatasnya. Potongan pertama ia berikan untuk sang ibu, potongan kedua ia berikan untuk sang ayah, potongan berikutnya ia berikan untuk para kakaknya.
"eomma, appa, hyung-deul. Tae sangat senang hari ini, terima kasih. Tae menyayangi kalian" ucap Taehyung seraya memeluk Ny.Kim, ibu Taehyung, diikuti oleh ayah dan para kakaknya. Keluarga tersebut saling berpelukan. Keluarga yang harmonis memang.
"Kami juga menyayangimu Tae, bahkan melebihi apapun. Kau ingin hadiah apa? Appa akan memenuhi semua keinginanmu."
Taehyung melepas pelukannya kemudian menatap sang ayah dengan bibir yang dikerucutkan.
"Kenapa appa baru menanyakannya sekarang, seharusnya appa menanyakan itu sebelum hari ulang tahunku tiba" ujarnya kesal. Jika sudah kesal seperti itu wajahnya akan terlihat begitu menggemaskan. Pasti yang melihatnya akan langsung mencubit pipi tembamnya itu. Terbukti, sepasang tangan telah mendarat di sisi kanan dan kiri pipinya.
"Aish, hyung. Kenapa kau mencubit pipiku. Aku sedang marah sekarang." rajuk Taehyung, tangannya ia silangkan didepan dada pertanda ia benar-benar marah.
Ny.Kim yang sedari tadi hanya tersenyum memperhatikan akhirnya membuka suara. "Aigo.. babylion eomma kenapa marah, hm? Sekarang katakan apa yang kau inginkan, eomma akan memberikannya" tanya Ny.Kim dengan nada selembut mungkin.
"Eomma janji?"
"Janji"
"Baiklah, Tae ingin membakar mansion kita pada saat malam tahun baru nanti. Pasti akan lebih meriah dan menyenangkan."
"Mwo!!?"
"Ahaha, tidak. Tae hanya ingin eomma, appa, dan hyungdeul harus tetap berada disampingku apapun yang terjadi"
"Aish, kau hampir membuat hyung terkena serangan jantung"
"hehe, mian"
"Itu tak perlu kau memintanya, kami akan selalu berada disampingmu, memelukmu, dan akan selau menjadi tempatmu pulang. Karena kita adalah keluarga" ujar Tn. Kim tulus.
Taehyung yang mendengarnya hanya tersenyum dan kemudian memeluk semua anggota keluarganya.
"Satu lagi, Tae ingin pergi kepantai saat musim panas nanti. Kita akan melihat matahari terbenam di sana. Boleh'kan eomma, appa?" Taehyung menampilkan puppy eyes miliknya yang membuat siapapun yang melihatnya seakan terhipnotis olehnya.
Kemudian pandangannya terhenti pada kedua kakaknya. Ia menatap kakaknya bergantian. Tak lupa puppy eyes-nya ia gunakan untuk menarik perhatian kedua kakaknya.
Kim Yoongi, ia memang peka tapi ia berpura-pura untuk tidak menghiraukan magnae mereka. Pandangannya ia alihkan kesegala penjuru.
Kim Hoseok, ia yang sedari tadi menampilkan wajah datar hanya bergumam pelan kemudian mengikuti permainan Yoongi. Membuat adiknya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitle
Fanfictionsudah ku katakan, bukan? tak perlu judul untuk menceritakan semuanya... .start. 2018.05.01