Tiga🔥

3.6K 143 10
                                    

Ga lama, gue ama Wonwoo nyampe rumah gue. Gue sama Wonwoo turun dari mobil. Kita berdua pun masuk.

"Wonu, mau aku masakin apa?"

"Kamu bisa masak?" Untung syg...pertanyaannya itu lohh nyess.

"Bisa lah...mau apa?"

"Ramyun deh ya!"

"Siap!"

Gue pun masak, dengan lihainya. Ceelah. Tiba" gue kaget karna ada suara bisikan tepat di kuping sebelah kanan gue.

"Jihyo-yaa~~" Siapa lagi pelakunya kalo bukan Wonwoo.

Gue otomatis nengok. Gue kaget bukan main. "Aak! Yak oppa! Ngagetin aja ah!"

That's it. Tanpa sadar gue baru aja manggil dia oppa. Maksudnya jarang aja gitohh.

"Ciee manggil oppa hmm??" Blush deh ini mah.

"Apa si ah..."

Trus dia langsung meluk gw dari belakang gtu. Omaigat. Kepalanya dia taro di atas kepala gue. Karna gue pendek. Engga. Dianya ketinggian.

"Wonu..nanti ga jadi jadi ini," Gue mah seneng di peluk, tapi ganggu juga lgi masak. Kurang gimanaa gtu.

"Yaudahh gue tunggu di mejaa yaa...," Abis ngomong itu, doi langsung nyium pipi gue. Anjir!

Merah
Nih
Pipi
Gue
Fix
Kampret
Emang

"Udah sii merah mulu itu pipi...ga bosen apa?" Gw yang ditanya cuma bisa malu" aee...

🐥🐥🐥

Gak lama, gue selesai masak ramyun sesuai permintaan Wonwoo. Dan yap, Wonwoo lagi duduk di kursi meja makan yang tepat di belakang gue. Dia ngeliatin gw. Ini speechless. Ya gw diliatin gitu jadi salting.

"Wonu," Gak respon cuma liatin gue sambil senyum" ga jelas.

"Wonu,"
"Wonwoo,"
"Jeon Wonwoo,"
"WONWOO,"

"Eh iya! Kamu sih ah cantik banget elah!" Nahloh makin salting ga si! Parah emang cowok gue.

"Wonu ih! Apasi!" Gue langsung aja naro makan di meja makan.

Kita pun makan. Yaiyalah masa nari.

🐳🐳🐳

Jadi, kemaren Wonwoo pulang sekitar jam berapa ya? Dibawah jam 9 lah! Iya gue sendiri di rumah. Udah biasa sih.

So this morning, gue mau berangkat sekolah, tadinya gue harap Wonu jemput gue, tapi abis gue mandi, dia nelfon gue katanya ga bisa karna dia hari ini katanya bakal telat atau ada apa, jadi ga bisa jemput.

Yaudahlah ya, karna gue males bawa mobil, jadi aku jalan ke halte. Rada dingin, dan stupidnya aku tak bawa jaket :')

Gue pun menunggu di halte. Lama. Sumpah ini bis ga muncul muncul dah!

Gue nunggu. Yaiyalah masa buat nasi. Ogeb emang. Gue nunduk. Liatin sepatu gue, liat lantai halte, bingung nunggu bis ga dateng".

"Mau telat lalu saya hukum Park Jihyo?" Tiba" ada yang ngomong gitu ke gue anjir. Aku terkejud.

"Pak Sehun?" Gue langsung ngangkat kepala gue. Dia di samping gue dengan payung item sama celana and kemeja.

(Author nya ini mah yg sneng :v)

"Jangan panggil saya bapak," Datar banget anjir.

"Eh iya,"

"Jadi gimana? Mau telat? Trus saya kurangin nilai ujian kamu? Saya coret nilai kamu Park Jihyo?"

"Eh eng-engga op...oppa," Sumpah, awkward banget ga si manggil guru lo sendiri 'oppa'? Untung ganteng.









Apasi










"Ikut saya, saya anter kamu sampe sekolah, saya bawa mobil," Gue kaget. Ini guru ngapa yak? :v

"Eh? Engga usah, saya nunggu aja op...oppa," Jawab gue sambil sesekali nunduk.

Tiba" dia langsung narik tangan gue gitu aja, dan langsung bawa gue ke mobilnya.

"Gaada kata tidak dalam kamus saya," Sumpah, dingin banget ini bapak Sehunnnnnn(tum).















And....











Tbc guiss..maap garing...keep voment yorobun💙💦

Guru OohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang