BAB 7

6.6K 233 12
                                    

FLASHBACK ON

Saat prosesi akad nikah sedang berlangsung. Firza dan Fera segera keluar dari persembunyiannya. Mereka yakin, hanya disaat inilah mereka bisa keluar dengan selamat. Pasalnya, semua orang sibuk menonton akad nikah yang hanya dilakukan sekali seumur hidup.

Mereka berdua keluar melalui pintu belakang. Dengan sangat hati - hati, akhirnya mereka berdua bisa keluar dari rumah itu.

Fera segera masuk ke mobil Firza. Firza mengendarai mobilnya dengan cepat, menjauhi rumah itu sekaligus menjauhi permasalahan besar itu.

"Za, kita mau kemana?" Tanya Fera.

"Ke bandara." Jawab Firza singkat.

"Ngapain ke bandara?"

"Kita bakal ke Paris hari ini. Tinggal disana. Kamu tau gak, aku udah dapet pekerjaan disana. Gajinya juga lebih besar daripada di perusahaan Papahmu."

"Kita tinggal di Paris?" Tanya Fera tak percaya.

Firza mengangguk, "iya, bagus kan. Gada yang tau kalo kita tinggal disana."

"Trus? Rekaman cctv-nya gimana? Nanti kalo ada yang liat gimana?"

"Udahlah Ra, gausah terlalu mikirin itu. Aku udah suruh Falda sama Fio buat ngehapus rekaman cctv yang ada di rumahmu. Paling nanti malem dia beraksi."

"Hah? Falda sama Fio? Duo gelo itu? Ga salah?"

Firza tertawa mendengar pendapat Fera tentang kedua temannya itu. "Jangan remehin mereka berdua. Gitu gitu juga minta bayaran besar."

"Makannya! Jangan ngandelin mereka berdua dong."

"Yaahh, mau gimana lagi. Berdoa aja mereka ga buat masalah lagi."

Fera mengangguk paham. Walaupun dirinya sedikit khawatir tentang rekaman cctv itu.

Saat sampai di bandara, Fera bingung. Karena ia sama sekali tak membawa barang - barangnya. Begitu pun Firza, ia juga tak membawa barang - barangnya. Namun, saat Fera melihat Firza. Ia terlihat tenang - tenang saja tanpa membawa barang - barangnya.

"Za, kita gak bawa barang - barang kita?" Tanya Fera.

Firza menggeleng, "gak perlu. Di Paris, kita bakal mulai hidup baru, kenapa juga harus bawa - bawa barang lama?"

"Ehmm, iya juga sih. Yaudah yok."

¤¤¤¤¤

Malam ini, mungkin kedua keluarga akan menginap di rumah Farah. Mereka belum tau yang sebenarnya mengenai pernikahan ini. Tapi tak apa. Karena di hari esok, semuanya akan terbongkar, mau tidak mau mereka harus mengatakannya kepada semua keluarga.

Tengah malam pun tiba. Disaat semuanya tengah tertidur pulas, Ferdy sengaja keluar kamar dan menuju dapur belakang untuk minum. Ia melewati ruang demi ruang. Hingga melihat ada sebuah kejanggalan.

"Loh? Koridor yang ke ruang cctv kok nyala?" Ucap Ferdy bingung. "Ngapain juga malem - malem gini ngecek cctv?" Lanjut Ferdy.

Ferdy berjalan menyusuri koridor itu. Berniat ingin mencari tau siapa yang masih terjaga di tengah malam seperti ini.

'Siapa sih yang di dalem ruang cctv? Bikin kepo aja.' Batin Ferdy.

Akhirnya, Ferdy membuka pintu ruang cctv yang ternyata tak dikunci. Ia mendapati dua orang tengah tidur terlelap di lantai. Ferdy membangunkan kedua orang itu dengan pelan.

Saat kedua orang itu bangun, Ferdy sangat terkejut melihat mereka berdua. "Loh? Falda, Fio? Ngapain kalian disini?" Tanya Ferdy.

Falda dan Fio adalah karyawan di perusahaan Ferdy. Mereka berdua sangat terkenal dengan sifat dan sikapnya yang aneh. Walaupun terkadang hampir merujuk ke kata gila.

My Lecturer Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang