BAB 13

2.6K 82 15
                                    

Indonesia

Tanpa sadar, pemakaman telah berlangsung dengan sangat cepat. Kini, Fina telah meninggalkan Ferdy dan Farah untuk selama - lamanya.

"Pah, makan dulu dong. Sejak acara pemakaman dimulai sampai selesai, Papah pasti belum makan kan?" Bujuk Farah pada Ferdy.

"Papah nggak laper, sayang. Kamu kalo mau makan ya makan aja."

"Pah! Nggak bisa gitu dong! Papah harus tetep jaga kesehatan, biar nggak sakit."

"Yaudah, iya."

Ferdy pun berjalan menuju ruang makan. Namun, bukan berarti ia ingin makan. Ferdy kembali duduk termenung dengan tatapannya yang kosong.

"Rah, gimana? Papah lo udah mau makan?" Tanya Faiz yang tiba - tiba menghampiri Farah.

Farah menggeleng, "kayaknya sih belum. Papah gue masih berduka banget."

"Gue turut berduka ya. Lo udah makan kan?"

"Udah." Angguk Farah.

¤¤¤¤¤

Keesokkan harinya, Farah kembali menjalani rutinitas seperti biasa.

Tok... tok... tok...

"Iya, sebentar!" Teriak Farah, agar orang yang bertamu tidak mengetuk - ngetuk pintu lagi.

'Siapa sih? Pagi - pagi gini udah bertamu ke rumah orang? Bikin kesel aja.' Batin Farah.

Setelah dibukakan pintu, ternyata tamu tersebut tak lain adalah Faiz.

"Ngapain ke rumah gue pagi - pagi?" Tanya Farah.

Faiz memperhatikan Farah dari kepala hingga kaki. Terlihat sangat rapih. "Lo mau berangkat kuliah?" Tanya Faiz.

Farah mengangguk, "iya. Kenapa? Sini masuk."

"Papah lo dimana?"

"Udah pergi."

"Pergi kemana?"

"Ke taman safari! Ya kerja lah!"

"Emang udah enakan? Kan kemaren masih sedih - sedih gitu."

Farah tersenyum, "iya sih. Tapi akhirnya Papah gue sadar juga. Kita semua harus bangkit, dan nggak boleh terpuruk terus kaya gini."

"Bagus dong kalo gitu. Mau gue anter nggak?"

"Hah? Anter kemana?"

"Kampus lah. Bukannya lo mau kuliah?"

"Gila lo!"

"Oh ya! Gue mau cerita."

"Cerita apaan sih?"

"Ya makannya dengerin dulu."

"Ck! Yaudah buruan cerita!"

"Waktu lo ke Singapura, gue pergi ke Paris. Disana gue ngajak Fera buat ketemuan sama gue. Dia udah tanda tangan surat perceraian. Sekarang lagi diurus sama pengacara gue."

"Hah?! Jadi maksud lo? Selama ini lo tetep jadi suami Kak Fera?!"

Faiz mengangguk, "iya"

"Trus lo kenapa pake buat drama kek gini segala hah?! Lo tau kan kalo gue males sama lo!"

"Iya, gue tau. Tapi, gue punya alesan sendiri."

"Gue nggak butuh alesan lo! Sekarang lo pergi dari rumah ini! Dan jangan pernah ngaku - ngaku jadi suami gue lagi."

Farah berupaya menyeret Faiz keluar dari rumahnya. Namun, Faiz tetap berupaya untuk memberontak.

"Rah! Dengerin gue dulu!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lecturer Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang