"Cinta itu berasal dari keazalian dan menuju kepada Keabadian, serta tiada seorangpun dalam tujuh puluh ribu dunia ini yang mampu meminum setetes pun dari cinta itu hingga akhirnya menyatu di dalam-Nya."
(Rabiah Adawiyah)###
Kini Putri sampai dirumahnya. Baru saja ia masuk, namanya sudah dipanggil oleh Papa nya.
"Putri."
"Iya pa?" tanya Putri sambil menghampiri Papa nya.
"Jam segini kok baru pulang?"
"Habis ngerjain tugas?"
"Tugas apa?"
"Tugas kuliah lah Pa,masak tugasnya anak SD."
"Kalo itu Papa juga tau. Kok bisa selama itu?"
"Soalnya itu tugas hukuman gara-gara Putri nggak tahu kalo laki-laki yang tadi Putri judesin itu dosen baru Putri."
"Kamu sih.. Siapa dijudesin. Tau kan akibatnya." Sahut mama Putri.
"Ye.. Tapi kan dia kayak masih satu umur gitu. Paling kalo lebih itu, lebih 2 atau 3 tahun.
"Udah deh, sekarang kamu istirahat aja dulu." saran Papa.
"Tumben Papa baik, biasanya kan Papa ikut marah-marah." tanya Putri heran.
"Itu karena Papa mu lagi kena tekanan darah tinggi."
"Alhdulillah lah.."
"Papanya sakit malah Alhamdulillah." gerutu Papa yang dibalas dengan tawa Putri.
***
"Bagaimana tugas kamu?" tanya Azmi di ruangan miliknya yakni ruang dosen.
"Belum selesai." jawab Putri acuh.
"Kenapa belum selesai?"
"Nggak tahu." ucap Putri asal.
"Silahkan keluar."
"Udah, gitu aja? Nggak ada faedahnya bapak manggil saya kalo cuman tanya itu."
"Kamu jurusan apa?" tanya Azmi tiba-tiba.
"Psikologi."
"Kamu jurusan apa?"
"Psikologi pak."
"Kamu jurusan apa?" tanya Azmi lagi namun kali ini lebih tegas dan mampu membuat Putri terdiam.
"Jurusan kamu Psikologi tapi kepribadian kamu kurang pas dijurusan ini. Saya yakin niat kamu bukan untuk benar-benar mencari ilmu, namun hanya untuk sekedar menghilangkan rasa gengsi mu jika tidak kuliah." ujar Azmi membuat Putri cengo.
"Kenapa dia bisa tepat banget nebaknya?" batin Putri.
"Ini semester terakhir namun, jika kamu masih seperti ini mungkin kamu harus mengulangi semester ini dengan tanda kutip.. Tidak lulus."
'Glek.'
Putri menelan ludahnya seperti takut akan perkataan Azmi. Padahal sudah sering dia seperti ini.
"Kamu boleh keluar sekarang." ucap Azmi.
Putri pun keluar dari ruangan itu.
"Kenapa aku jadi gugup seperti ini tadi? Apa jangan-jangan.. Ah,tidak-tidak, itu tidak boleh terjadi." batin Azmi.
'Drrtt Drrtt Drrtt'
Suara dering telfon berbunyi,Azmi pun mengecek handphonenya. Ternyata ada panggilan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahku Samaraku [Hiatus]
Romance"Saya mohon jangan sia-sia kan air mata kamu." "Kalo gitu gue juga mohon jangan sia sia in cinta kakak dengan ngasih cinta itu ke gue!" . "Sampai kapan kamu akan seperti ini? Pasti suamimu akan marah!" "Bahkan aku seperti ini karna amarahnya bukan...