Nara POV
Hello, perkenalkan namaku Nara. Uri Nara Semesta. Pasti kalian semua aneh mendengar nama panjangku yang tidak biasa didengar ya? Yah memang seperti itulah ayah dan ibuku memberi nama. Dulu aku pernah bertanya arti dari namaku ke Ibu. Tapi ibu bilang nanti saja kalau sudah besar baru dijelasin. hahaha
jadi setiap ada yang tanya arti namaku, aku selalu meminta mereka untuk menunggu sampai aku besar.Ayahku seorang Direktur di salah satu perusahan dijakarta sedangkan ibuku seorang pelukis. Bukan pelukis terkenal. Ibu hanya menyalurkan bakat yang diturunkan langsung dari Atung Umis -Ayahnya, menjadi suatu karya yang bisa dinikmati semua orang. Ibu punya studio kecil di belakang rumah tempat dia menghabiskan waktunya untuk melukis dan menyimpan semua hasil karyanya. Ayah selalu mendukung semua kegiatan yang ibu lakukan selagi itu positif dan tidak mengganggu rutinitasnya sebagai ibu rumah tangga.
Hubunganku dan ibu sangat dekat. Misal Saat pulang sekolah, ibu selalu meluangkan waktunya untuk bertanya bagaimana hariku disekolah. Ibu juga asik jadi teman bertukar pikiran. Dia selalu melihat masalah dari dua sisi dan menyikapinya dengan kepala dingin. Menurutnya, setiap masalah selalu ada sebab dan akibat. Kita tidak boleh men-judge orang lain tanpa memahami akar masalahnya. Ya, itulah Ibuku, wanita keturunan jawa yang sangat bijaksana.
Walaupun sebagian waktuku dihabiskan bersama ibu dirumah, tetapi aku juga dekat dengan ayah yang terkadang harus menghabiskan waktunya keluar kota untuk urusan kerjaan.
Ayahku seorang yang sangat pekerja keras. Terlihat dari dedikasinya terhadap pekerjaan yang mengharuskannya lebih banyak menghabiskan waktu diluar namun juga tetap bisa menjaga perannya sebagai kepala keluarga di rumah.
Ya, aku anak tunggal. Sejujurnya aku ingin sekali punya adik, tapi setelah melihat ribetnya Kana, Sahabatku, mempunyai adik yang hyperactive, aku menarik kembali keinginanku itu. HahahaAku lahir dijakarta 20 tahun yang lalu. Saat ini aku kuliah disalah satu universitas swasta di daerah jakarta barat. Dan alhamdulillah masih bisa kuliah satu kampus dengan sahabat ku dari SMP, Kana. Cewe pemberani yang komplek rumahnya tinggal nyebrang dari komplek rumahku. Sejak SMP aku selalu satu sekolah dengannya. Bukan tanpa sebab, itu karna emang kita selalu janjian buat milih sekolah bareng. Menurut kita berdua, nyari teman itu mudah, nyari sahabat yang bikin nyaman itu yang susah. Hampir ga pernah sama sekali kita berantem. Hampir.
Pernah satu atau dua kali kita selisih paham dan ga lebih dari seminggu udah baikan lagi. Ga betah kelamaan diem-dieman. Dia orang yang paling aku percaya dalam hal apapun, setelah Abhi.Ya, Abhivandya Kapila. Nama yang selalu ingin aku ucapkan dan berharap tiba-tiba orang itu muncul dihadapanku. Tapi nyatanya tidak.
Beribu kali namanya aku sebut dalam hati, tetap saja dia tak pernah hadir.Di mimpi sekalipun.. sesuai janjinya dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abhi Nara
Romance"Aku juga sayang kamu, Abhi. Bahkan jauh sebelum kamu kenal aku.." Happy reading guys ! 💕