Aku sayang kamu

800 60 6
                                    

"Ra ? ... Nara?"

"Eh? iya Bhi.."

"Kok bengong? Gimana ? aku diizinin ga?"

"Ini.. ini kamu serius Bhi ?" Tanya Nara gugup. Sebenernya bukan pertanyaan ini yang mau Ia tanyakan. Namun karna pikirannya sudah buyar, jadi ya gituuu deh. 

"Emang ada keliatan muka aku main main Ra?" Abhi balik bertanya dengan sedikit raut muka yang sulit dijelaskan. Nara menggeleng ragu. Ada perasaan bersalah yang tiba-tiba menyeruak di hatinya. 

"Bukan gitu Bhi.. cuma aku mikir, kayanya aku masih butuh waktu. Kalo kita jalanin dulu aja gimana? Ehm.. maksudnya ya jalanin aja yang ada sekarang. Aku cuma gamau salah langkah.." Jelas Nara hati-hati agar tidak menyinggung Abhi. 

Abhi masih terdiam menatap Nara lekat. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini. Nara kemudian mengeratkan pegangan tangan Abhi dan sesekali mengelusnya lembut. Tiba-tiba Abhi meraih kedua tangan nara dan merengkuh tubuh mungil itu ke dalam pelukannya. Jantung Nara berdegup kencang saat ia merasakan hangat tubuh Abhi menyatu dengan dirinya. Tercium wangi parfum musk yang beberapa bulan belakangan ini selalu ada disekitarnya. Nara memejamkan mata dan mengencangkan pelukannya, mencoba menikmati setiap detik yang terus berjalan. Pada Akhirnya ia menemukan kenyamanan yang selama ini ia cari. 

"Ra, aku bakal tetep nunggu kamu. jaga hati kamu buat aku ya" Ucap Abhi pelan seraya mengusap pelan kepala Nara. 

"Makasih ya Bhi.." Ujar Nara yang tak kuasa menyembunyikan senyumnya dibalik pelukan Abhi.

"Aku sayang kamu, Uri Nara Semesta"

Nara terkesiap hendak melepaskan pelukannya saat Abhi menyebut nama lengkapnya. Namun di tahan oleh Abhi yang tetap dalam posisi memeluknya. 

"Jangan dilepas dulu pelukannya.." sanggah Abhi tersenyum manja diikutin tawa Nara.

"Kamu tau nama panjang aku dari siapa ?" 

"Aku juga tau tanggal lahir kamu, siapa Tuhan kamu.."Ledek Abhi yang dibalas dengan pukulan Nara di punggungnya.

"iiih kamu mah ngeselin banget sih, ngga usah sok jadi Dilan gituuu ih" 

"Hahaha, kalo kamu disuruh pilih, Dilan atau Aku, kamu pilih siapa? 

"Hm.. siapa ya? aku pilih Abhivandya Kapila aja deh.." 

"Heh tuhkan kamu juga tau nama panjang aku. tau darimana coba ?" tanya Abhi yang langsung melepas pelukannya dan menggenggam kedua lengan Nara.

"Aku juga tau tanggal lahir kamu, siapa Tuhan kamu.." jawab Nara balik meledek Abhi yang langsung mengacak-acak rambutnya gemes. 

"Aku juga sayang kamu, Abhi. Jauh sebelum kamu kenal aku.." Ucap Nara dalam hati seraya tersenyum melihat tawa Abhi yang begitu membuatnya ingin terus jatuh berkali-kali di rasa yang sama seperti ini.













Abhi NaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang