Part 04

34 6 2
                                    

Bismillah...
Happy readingg!
----------------------

"Canggung itu merajai saat engkau kembali menghampiri diri yang tengah rindu akan sapa ini"
-anomin-

☕☕☕

06:40

Rabu,memasuki 3 minggu sekolah. Seorang gadis kucir kuda turun dari bis yang berhenti tepat didepan SMA Gemilang bersama dengan siswa lainnya. Sudah bisa dihitung jari para siswa yang menaiki bis ke sekolah karena pada umumnya memilih membawa kendaraan sendiri daripada menaiki Bis yang beresiko terlambat. Padahal jika berangkat lebih awal tidak akan terlambat. Tapi itulah kelebihan anak sekolah sekarang,malas bangun pagi dan lebih memilih yang simple daripada harus bangun pagi+menunggu Bis. Kata mereka itu ribet.

"Deev!!"

Panggilan itu membuat gadis yang tengah berjalan memasuki gerbang sekolah terhenti.
Dia memutar tubuh dan menyerngit karena banyaknya siswa-siswi yang berlalu-lalang sehingga tidak tau siapa yang tengah memanggilnya tadi.

"Adeeva!!"

Panggilan itu terdengar lagi dan terdengar lebih keras. Tiba-tiba saja ujung jilbab nya ditarik dari arah kanan.

"Bammm"

"Ihhh... Sakit tau. Ngagetin aja!"

"Ya abis lo gue panggil berkali-kali tapi kek orang budek"

"Berkali-kali apaan. Dua kali cuman Ta."

"Tuh tau,tapi lo nggak nengok kan?"

"Gak lihat umat manusia serame ini masuk gerbang? Banyak Ta. Gimana gue bisa tau siapa yang manggil."

"Tapi kan---

"Renata...."

"Iya-iya gue salah deh. Adeeva mah selalu bener"

"Yee lo mah. Nggak gitu juga" Teloyoran kecil sampai ke pundak Renata.

"Weh,sialan lo" Kata nya sambil berusaha membalas Teloyoran Adeeva. Tapi orang nya udah keburu kabur.

Kejar-kejaran hingga ke pintu kelas pun terjadi.

"Apasih Ta. Itu udah impas tau" Adeeva berusaha menghindar.

"Apanya yang impas. Pundak gue sakit Dee"

"Lebay lo ah. Udah,ayok masuk."

"Iya-iya".

Berselang 5 menit berlalu,bel tanda masuk berbunyi. Semua siswa SMA Gemilang bergegas memasuki ruang kelas. Mulai dari yang masih duduk ditaman,dikoridor,tangga dan yang baru masuk gerbang pun mempercepat langkah untuk segera menuju kelas. Alasan yang selalu membuat mereka bergegas pas bel yaitu masih sama ; amukan guru killer pas jam pertama.

Tak terkecuali kelas XI.IPA.7, karena dari jadwal yang tertera, pada jam pertama ini adalah jadwal buk Sri yang mengajar. Guru fisika dengan tatapan tajam dan killer yang membuat para siswa gugup gemetaran saat harus terjebak untuk mengerjakan soal ke depan kelas.

Hentakan sepatu yang berjalan didepan koridor kelas XI.IPA.7 terdengar membahana. Semua murid memasok oksigen untuk bernafas dan sesekali mengintip ke pintu kelas. Seakan akan udara dikelas itu terasa pengap. Bahkan ada yang memejamkan mata karena gugupnya.
Hanya Rey yang tampak duduk tenang,sedangkan Adam disebelahnya sudah seperti cacing kepanasan.

"Biasa aja kali". Rey menyahut karena jengah dengan Adam yang terus gelisah.

"Gila,nyali lo berapa sih? Gue aja gemetaran takut di omelin ntar." Adam membalas sambil masih juga memperhatikan pintu masuk.

COFFE LATTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang