Bismillah....
Happy reading..
----------------------
Nb:kalo ada typo kasi tau ya hehe.
---."Sekeping hati"
☕☕☕
Bertemu sosok teman lama itu seperti membuka sebuah kisah yang sudah lama ditamatkan. Mengungkitnya lagi untuk bahan canda dan tawa. Mengenang,seakan ingin masuk kedunia masa lalu itu kembali. Rasa yang membuncah saat menceritakannya seakan-akan waktu tak ada habisnya untuk bernostalgia.
Itulah yang sedang di alami oleh Adeeva. Dengan ditemani Coffe latte yang sudah habis setengah itu,gadis tersebut masih digelayuti euforia bahagia saat bertemu dengan sosok teman lamanya. Rasa manis coffe latte menambah kesan yang manual dalam pembicaraanya.
"Yeah,kenalin gue Adeeva"
Sejenak dari kata itu terucap, sudah banyak kejutan-kejutan lain dalam topik obrolan mereka.
"Ah,gue ga bakal lupa sama ketua kelas yang ekstra galak seperti lo Deev. Ga usah kenalan deh"
Zoya Alexia.Perempuan yang sejak tadi menemani Adeeva duduk dipojok Cafe. Dia adalah teman SMP Adeeva dahulu. Berbeda SMA,ternyata masih membuat mereka kembali bertemu seperti sekarang ini. Takdir memang sudah ada yang mengatur dengan sangat baik.
Zoya yang dulu terkenal periang dan anggun,ternyata masih sama dengan yang dilihat Adeeva hari ini.
"Eh,jangan salah. Gue sekarang udah anggun-able loh.. Hahaha."
Adeeva dengan rasa percaya diri tinggi nya,seakan menambah asyik obrolan yang tercipta.Dan pada akhirnya,mereka tertawa bersama. Mengingat memorial 3 tahun yang telah berlalu.
"Gue ingat banget pas lo dipanggil BK gegara anak kelas pada cabut. Haha itu gokil ya Deev ahaha"
"Sialan,lo mah ingat gue yang jelek-jelek mulu. Gak ingat apa,ketika gue bak superhero bela-belain ngemis sama guru piket yang saat itu Mr. Rio supaya kalian gak dihukum? Dan ujung-ujungnya gue gantian bersihin toilet. Apes banget. Itu jasa kali ah. JASA."
"Lo gak berubah ya Deev,masih aja suka muji diri sendiri."
"Dan lo juga gak berubah Zoy. Masih hobby banget ngeledekin gue"
"Hahaha".
Canda tawa. Itulah yang terjadi seandainya mereka masih berada di masa yang menyenangkan itu. Obrolan demi obrolan sudah seperti sungai mengalir dan tak berujung. Tapi cengkrama itu mendadak mengubah aura dalam mimik Adeeva saat satu pertanyaan meluncur dari bibir manis Zoya. Mungkin jika ditanya dulu,tidak akan ada masalah. Tapi jika ditanya sekarang, seperti ada yang mengganjal. Lenyap. Tak bertepi.
" Kabar Gilfi gimana Deev?"
Satu pertanyaan tapi entah kenapa terasa sulit untuk Adeeva menjelaskan bagaimana jawabannya. Dan saat nama Gilfi disebut Zoya, Adeeva bukaannya langsung angkat suara,tapi malahan ia teringat dengan obrolan taman belakang sekolah sekitar seminggu yang lalu dengan Gilfi. Dan dia pun terdiam. Melamun.
Zoya menyadari perubahan mimik wajah lawan bicaranya. Ia berkesimpulan jika mereka ada masalah. Seketika,rasa penasaran muncul dalam benak Zoya berselang dengan Adeeva yang tak kunjung menjawab petanyaan nya. Padahal menurut Zoya,itu hanya pertanyaan biasa. Tapi tidak untuk Adeeva.
Dan akhirnya, Zoya pun menyenggol lengan Adeeva,yang membuat Adeeva tersadar dari lamunan nya."Huh? Kenapa Zoy?"
"Lo belum jawab pertanyaan gue."
Adeeva hanya bertindak seolah ia tidak mendengarkan. Dan malah memilih mengasikkan diri dengan handphnenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COFFE LATTE
Teen FictionBerawal dari pertolongan tak terduga. Membuat Adeeva menyukai Coffe Latte. Durasi yang hanya 20 menit bisa membuat nya jatuh hanya karena sebuah senyuman manis. Tapi perkenalan yang belum bermula membuat mereka tidak saling mengenal dan harus terpis...