Bismillahh!
Happy Reading..!☕☕☕
"Muncul disaat yang gak tepat itu gak enak banget. Efeknya kalau gak serangan jantung ya serangan hati. Tapi sepertinya pilihan yang kedua ya?"
☕☕☕
Hari ini Minggu.
Bebas,mardeka,tanpa tugas sekolah. Yah,setidaknya itulah yang dirasakan anak sekolahan se indonesia. Termasuk Adeeva.Entah dapat dorongan dari mana,gadis yang suka malas-malasan di minggu pagi itu sudah bersiap-siap dengan setelan kaus olahraga.
Berjalan ke arah garasi dan mengambil sepeda gunungnya.
"PAGIII Mang Ibet" Sapaan Adeeva terdengar ceria oleh satpam rumah yang membuka gerbang. Dia mengayuh sepedanya keluar gerbang dan menyusuri sekitaran kompleks perumahannya.Bersenandung pelan, hingga sepedanya membawa Adeeva sampai dilapangan depan kompleks. Disana,banyak anak-anak,remaja dan bahkan ibuk-ibuk yang sedang senam pagi. Lapangan ini bukan lapangan hijau,tapi hanya daerah berbeton luas yang disetiap setiap beberapa radius ada pohon-pohon yang membuatnya teduh dan dilengkapi kursi. Seperti lapangan terbuka yang hampir menyerupai taman bermain yang luas.
Cuaca lapangan pagi ini memang ramai. Tak heran jika pemandangan berbagai ragam kelihatan disini,disebabkan karena hari libur. Warga komplek yang sering tak keluar rumah kecuali pergi bekerja,seakan dapat menghabiskan waktu libur untuk mengobrol atau mengikuti kegiatan yang sama.
Adeeva menghentikan kayuhan pada sepedanya. Ia turun dan memarkirkan sepeda dekat samping kursi bawah pohon yang teduh. Memang sebelum kursi-kursi yang berderet, bagian sebelahnya dijadikan arena parkir dadakan oleh para warna komplek yang pergi kesini berkendaraan. Tapi kebanyakan hanya deretan sepeda gunung yang mengisinya.
Gadis itu berjalan ketengah lapangan. Berlari-lari kecil sebagai pemanasan. Mungkin jika ini sebuah rencana,maka Adeeva akan mengajak Renata bersamanya. Tapi entah bagaimana dia bisa mendadak serajin ini untuk pagi hari libur.
Dalam sekejap, orang-orang tambah ramai disini dibarengi dengan naiknya matahari perlahan-lahan. Adeeva sudah dua jam berlari kecil memutari sekeliling lapangan untuk olahraga nya kali ini. Dulu,jika ke sini, ia hanya akan berlari-lari kecil atau sesekali ikut senam ala-ala ibuk-ibuk atau olahraga panjat tebing.
Dari tempat Adeeva berdiri, arena panjat tebing tak terlalu ramai,karena orang-orang banyak yang berlarian kecil-kecil.
Adeeva menarik nafas teratur, efek kelelahan saat selesai berlari. Dia sekarang duduk dikursi bawah pohon dan memainkan handphone untuk melepas lelah.Renataputriakila_ membalas ke cerita Anda.
Loh loh.. Ini lo jogging kok ngak ngajak si Deev
Gue kan jg pen kuyuss..😳
Ah,lo gak asyikk..
Gue ngambek pokoknya. Titik.
Adeeva menyerngit saat membaca pesan dari Renata. Beberapa saat,dia baru sadar jika memposting foto sepatu dan arena lapangan yang ngeblur di story instagramnya. Dia hanya tersenyum simpul.
AdeevaRTirta_
Dadakan ini lo..Tau bulet..
Gue tiba-tiba semangat
aja pas bangun hehe..Ya sorry
Next deh.
KAMU SEDANG MEMBACA
COFFE LATTE
Teen FictionBerawal dari pertolongan tak terduga. Membuat Adeeva menyukai Coffe Latte. Durasi yang hanya 20 menit bisa membuat nya jatuh hanya karena sebuah senyuman manis. Tapi perkenalan yang belum bermula membuat mereka tidak saling mengenal dan harus terpis...