Bismilahh...
Happy reading
-------------------"Rindu yang tak beralamat"
-Adeeva-☕☕☕
Adeeva bergegas cepat keluar dari areal taman belakang untuk sampai ke halte depan. Sudah lebih dari 30 menit sejak bel tanda pulang berbunyi tadi,tapi rencana nya untuk pergi ke tempat yang dulu biasa dia kunjungi harus tertunda karena ulah Gilfi yang menarik nya ke taman belakang.
Tak mau menghabiskan waktu nya lebih banyak lagi,Adeeva memutuskan untuk memesan taksi online saja.
Sembari menunggu,ia hanya menggerakkan kaki nya yang menjuntai ke bawah kursi halte yang diduduki nya.
Mata hazel nya sesekali memandang awas sekitarnya.Sepi.
Obrolan taman belakang dengan Gilfi tadi masih mengganggu nya tapi Adeeva berusaha untuk tidak peduli. Dan ujung-ujung nya ia tetap melamunkan kata-kata Gilfi tadi.
Lamunannya terhenti saat mendengar suara motor dari arah gerbang.
Benar saja,disana sudah ada Rey dengan motor nya. Tampak sekali dia ingin melaju ke arah jalan pulang,tapi mendadak terhenti. Rey mengeluarkan sesuatu dari saku seragam nya lalu melihat ada seseorang yang tengah menghubungi.
Tanpa pikir panjang,Rey langsung mengangkat panggilan tersebut.Dari kejauhan,tepatnya dari arah halte,Adeeva melihat kejadian itu dan bingung ketika melihat rahang Rey mengeras ketika sedang menerima telpon.
Dia penasaran,apa yang terjadi dengannya.Selepas itu,terdengar suara motor Rey yang melaju cepat ke arah Adeeva,tapi dia tidak memberhentikan motor nya seperti waktu itu.
"Itu orang kenapa sih?
Seharusnya dia udah pulang dari tadi kan? Kok masih di sekolah.
Apa dia ikut anggota OSIS gitu?
Ah bodo amat,kok gue yang kepikiran gini" batin Adeeva.☕☕☕
Rey terus bersembunyi dibalik tanaman pagar samping taman.
Ia terus menyimak apa yang tengah mereka perbincangkan. Keadaan sekeliling sudah sepi,tapi mereka tampak masih betah bicara lama."Semua nya bakal mudah jika lo nurut apa kata gue Ta"
"Gak. Sekali gue bilang gak ya enggak. Lo kenapa sih? Jangan maksa"
Rahang Rey mengeras ketika suara itu terdengar jelas dikuping nya.
Serasa perkataan nya tadi tidak akan menyakiti lawan bicara nya.Rey sebenarnya muak untuk melakukan hal ini. Menguping diantara obrolan privasi antara dua orang. Tapi bagaimana pun, salah seorang nya adalah orang yang Rey sayang. Apalagi yang akan dilakukan Rey tanpa ikut campur bukan? Lagian menguping itu tidak terlalu buruk. Begitulah pikir Rey untuk saat itu.
Dua orang yang sedang mengobrol tadi,beranjak pergi.
Dengan begitu,Rey juga keluar dari areal persembunyian nya.
Sebelum memutuskan untuk bersembunyi dibalik tanaman pagar ini,ada yang lebih Rey penasaran kan untuk didengar. Tapi dia ketinggalan jejak pas sampai dikoridor.Suasana yang sudah sepi membuat Rey luasa mengeluarkan motor nya dari areal parkir siswa. Dia langsung menghidupkan,lalu memacu keluar tempat parkir.
Didepan gerbang,suara hp yang bergetar disaku nya membuat ia menghentikan motor mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
COFFE LATTE
Teen FictionBerawal dari pertolongan tak terduga. Membuat Adeeva menyukai Coffe Latte. Durasi yang hanya 20 menit bisa membuat nya jatuh hanya karena sebuah senyuman manis. Tapi perkenalan yang belum bermula membuat mereka tidak saling mengenal dan harus terpis...