Spring, 2017
Semua pandangan siswa kelas 2-C tertuju pada Nakamura Hina yang berdiri di depan kelas. Setelah selesai memperkenalkan diri, Hina terlihat diam tanpa seulas senyum. Para siswa yang tadinya tersenyum sambil menatap Hina kagum juga ikut terdiam.
Melihat situasi yang canggung di dalam kelas, guru Kim mempersilakan Hina untuk duduk di bangkunya dan memulai pelajaran.
Tahun ajaran baru sudah lewat satu minggu. Biasanya, setelah pembagian kelas di tahun pertama, setiap kelas akan diisi oleh siswa yang sama sampai kelulusan tiba.
Tapi Hina berbeda.
"Kamu tuh beneran Hina yang dari kelas A 'kan?" tanya Jaemin yang duduk di bangku belakang Hina.
"Itu 'kan kelas unggulan. Ngapain pindah ke sini?" tanya Renjun yang duduk di samping kanan Hina.
"Hina pasti capek jadi anak yang super pinter. Makanya pindah ke kelas ini, ya?" tanya Haechan yang duduk di samping kiri Hina.
"Kalo kelas A isinya anak-anak yang super pinter, terus kelas kita apaan, Chan? Kelas super bodoh, gitu?" tanya Renjun dengan tampang polosnya.
Aduh!
Hina baru saja dua jam jadi bagian dari kelas 2-C, dan ia harus duduk di antara orang-orang yang –menurut Hina– menyebalkan?
Mendengar pertanyaan-pertanyaan itu, Hina cuma diam. Ia tidak mau membicarakan tentang kepindahan kelasnya. Lebih baik nggak usah menjawab sekalian, dari pada mereka makin penasaran dan lebih banyak bertanya.
Jujur, sekarang Hina sudah mulai bosan untuk menulis tugas di bukunya. Bagi Hina, jam kosong di kelas saat guru tidak masuk karena ada kepentingan atau sakit adalah hal yang paling menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Page | NCT 00Line ✔
Fanfiction"Kalau Hina jadi Geum Jandi, kita berempat jadi f4-nya." "Nggak, nggak usah. Nilai matematika sama inggris kalian masih di bawah 40." "Kok bawa-bawa nilai sih, Hin? emang Goo Junpyo nggak boleh remedial...?" Goo Junpyo mau remedial atau enggak, sebe...