"Kalau Hina jadi Geum Jandi, kita berempat jadi f4-nya."
"Nggak, nggak usah. Nilai matematika sama inggris kalian masih di bawah 40."
"Kok bawa-bawa nilai sih, Hin? emang Goo Junpyo nggak boleh remedial...?"
Goo Junpyo mau remedial atau enggak, sebe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini... apa?"
"Nilai, Hin..." Jawab Haechan singkat dan padat. Hina mengerutkan keningnya bingung.
Hina juga tahu ini tuh nilai. Tapi apa maksudnya?
Hina kembali memperhatikan delapan lembar kertas yang disimpan di atas mejanya dengan seksama. Siapa tahu, dari tadi Hina salah lihat.
Pre-test MTK
Renjun : 37,5
Jaemin : 35
Haechan : 27,5
Jeno : 27,5
Pre-test Bahasa Inggris
Renjun : 27,5
Jaemin : 27,5
Haechan : 30
Jeno : 35
"Ekhem!" Hina langsung berdehem pelan, karena tenggorokannya tiba-tiba kering setelah melihat hasil ulangan keempat anak laki-laki itu. Tadinya, setelah pulang sekolah, Hina mau ke perpustakaan untuk meminjam buku dan langsung pulang ke rumah.
Tapi nggak jadi, karena Hina tiba-tiba dicegat oleh Haechan yang langsung memberikan kertas-kertas itu pada Hina sambil berkata, "Hin, kita satu kelompok..."
"Kenapa aku bisa satu kelompok sama kalian?" Tanya Hina setelah mereka berlima kembali ke kelas dan mengatur tempat duduk untuk belajar kelompok.
"Gini, Hin. Minggu kemarin 'kan kamu bolos kelas matematika, nah kita berempat juga bolos. Pas mau istirahat, guru Song ternyata ngasih tugas. Katanya, buat kelompok empat sampai lima orang. Karena kita berlima nggak ada di kelas, jadi lah kita satu kelompok..." jelas Jeno panjang kali lebar. Hina cuma mengangguk-angguk tanda mengerti.
"Kalau kelompok bahasa inggris?" Tanya Hina kembali.
"Eh? Anu... kalau itu... ng..." Haechan tiba-tiba gagap saat mau menjawab pertanyaan dari Hina. Haechan langsung mencubit lengan Jaemin untuk meminta pertolongan. Dengan wajah datar yang sok kalem, Jaemin langsung ngejawab,
"Bolehkah aku berkata jujur, Hina-san? Semua anak di kelas 2C sudah mengetahui dan paham betul bahwa kami berempat memiliki kapasitas otak yang buruk dalam pelajaran bahasa inggris. Tidak ada yang mau menerima kami sebagai teman satu kelompok. Oleh karena itu, dengan bijaksananya, miss Han menyarankan kami untuk satu kelompok dengan Nakamura Hina. Apakah Hina-san bersedia untuk menjadi ketua kelompok kami?"
Pfft!
Hina, Jeno, Haechan dan Renjun langsung menahan tawanya karena mendengar omongan Jaemin yang tiba-tiba formal. Sedangkan Jaemin langsung merengut karena diketawain.
