Page 02 - Thank You

1.9K 328 46
                                    

(Hmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Hmm... Kurang Renjun sama Haechan)


***


"Yuk, Hina! Kita pulang sekarang?" ajak Jeno. 

Hina yang tengah melamun, langsung mengangguk dan berdiri dari kursinya. Ia mengambil tas miliknya dan berjalan di belakang mereka.

"Eh? Hina jangan berdiri di belakang deh. Nanti kalau kamu ada yang nyulik, kita nggak liat..." kata Haechan sambil mengosongkan tempat di tengah-tengah.

Jaemin : "Sini, Hin. Haechan nggak gigit kok. Jangan takut..."

Haechan : "Sialan. Emangnya gue si kokom apa yang suka gigitin tangan papih...?!"


For your information, kokom adalah kura-kura peliharaan keluarga Haechan.


Hina lalu menghampiri keempat anak laki-laki itu dan berdiri di antara mereka.

"Oh iya, Hin. Aku boleh tanya sesuatu nggak?" Renjun bertanya sambil melirik Hina yang ada di sampingnya. Hina mengangguk dan menjawab dengan singkat, "Boleh."

"Kamu tuh emang pendiem, ya anaknya? Kok jarang ngobrol sih?"

"Iya. Aku pendiem." Balas Hina dengan cepat dan singkat, membuat Renjun kehabisan ide untuk memulai percakapan lainnya.


Bohong.


Ingin rasanya Hina bilang kalau ia sudah berbohong. Dari kecil, Hina suka berbicara. Hina suka bergaul dengan orang banyak. Hina suka mengekspresikan perasaannya. Hina senang dipuji. Hina suka tertawa dan tersenyum. Hina takut sendirian. Dan Hina tidak pernah berbohong.

Tapi akhir-akhir ini, Hina sering berbohong. Hina sering mengurung diri di kamar. Hina jarang tersenyum. Hina tidak suka saat orang lain memujinya. Hina selalu menyembunyikan perasaannya. Hina takut bergaul dengan orang lain. Dan Hina malas untuk berbicara.


"Sama. Aku juga pendiem, Hin. Jangan-jangan kita jodoh..."

Celetukan dari Jaemin langsung membuat Hina tersadar dari lamunannya. Alisnya terangkat sebelah karena mendengar gombalan Jaemin.

Jeno : "Pendiem dari hongkong! Tidur aja lo banyak tingkah, apalagi pas bangun!"

Mendengar sindiran dari Jeno, Jaemin cuma cengengesan karena sudah ngaku-ngaku pendiem. Faktanya sih, Jaemin bersisik –eh berisik.

"Udah nyampe nih. Mau mampir dulu...?" kata Renjun berlagak seperti tuan rumah, saat mereka sampai di depan asrama Gong-Ju.


Our Page | NCT 00Line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang