Hari ke-2 : Renjun dan Haechan
"Kenapa sih? Gue sengaja bolos kumpulan ekskul buat liat klub baseball, eh.. klub baseball-nya malah nggak latihan! Terus pas mau pulang, ngarepnya ketemu Jeno, malah ketemu dua curut alay. Heran!"
"Ya iya lah, Han. Orang lagi ujian gini, ngapain latihan ekskul? Entar ujiannya mana fokus!"
"Diem lu, Chan! Nggak usah manggil-manggil gue Han! Geli!"
"Nama lu 'kan Han Jisung. Kalo nggak boleh manggil Han, terus manggilnya apa? Honey~?"
"Najis."
"Sewot banget nih fanboy-nya Jeno! Kalo nggak ada rotan, akar pun jadi! Nggak bisa pulang bareng Jeno, pulang bareng temennya juga gapapa kali, Han...!"
Jisung memutar bola matanya dengan kesal. Akhir-akhir ini, Jisung memang sering dipanggil 'Han' sama anak kelas 2-B. Karena ternyata, Nama 'Han' itu adalah panggilan sayang untuk Jisung saat sedang di rumah.
Bukan cuma anak kelas 2-B yang meledek, tapi anak ekskul bola juga ikut-ikutan manggil 'Han' ke dia.
Begitu juga Haechan dan Renjun yang nggak mau kalah untuk mengikuti trend di sekolah.
Haechan dan Renjun memang pulang berduaan aja hari ini. Karena Jaemin, Jeno dan Hina ada kumpulan di ekskul-nya masing-masing.
Renjun dan Haechan jadi kurang kerjaan, soalnya ekskul kesenian belum ada rencana ikut kompetisi atau lomba di musim panas nanti. Beda sama ekskul baseball, badminton sama dance yang sudah ikut pendaftaraan untuk lomba.
Pas lagi jalan pulang ke gerbang, kebetulan mereka berdua ketemu Jisung. Makanya, mereka sengaja mengajak Jisung pulang bareng. Walau pun dengan sedikit paksaan, karena Jisung berniat nungguin Jeno sampai balik dari ekskul-nya.
Haechan : "Eh, tadi ujian gimana? susah nggak?"
Jisung : "Lumayan lah... gampang."
Renjun : "Lo nyontek, ya? Ketauan banget tuh dari muka-nya."
Jisung : "Anjir, sok tau! Hari ini tuh gue nggak nyontek. Kemaren sih iya. Dikit."
Renjun : "Nih. Gue mau ngasih tau rahasia, lo mau percaya nggak?"
Jisung : "Rahasia apaan?"
Renjun : "Gue sama Haechan nggak nyontek loh. Keren 'kan?"
Kata Renjun sambil bisik-bisik. Jisung langsung berhenti jalan saat mendengar ucapan Renjun. Jisung malah diam sambil menatap mereka berdua dengan wajah kaget dan nggak percaya.
.
.
.
Beberapa detik kemudian, dia malah ketawa,
"Anjir! Bohong banget! Kalian nggak nyontek? Hoax macam apa itu?! Hahaha...!"
"Eh, si kampret malah ketawa! Beneran...! Kita tuh nggak nyontek, sumpah!" kata Haechan memberikan pembelaan. Jisung tetap menggelengkan kepalanya karena nggak mau percaya.
"Kenapa sih nggak percaya? Kita tuh emang nggak nyontek, soalnya Hina yang minta...!" kata Renjun ikut-ikutan membela diri. Jisung mengerutkan keningnya bingung saat mendengar nama 'Hina' dibawa-bawa.
"Terus, kalau Hina yang minta emang kenapa?"
"Ya harus dikabulin, dong! Kita berempat 'kan malaikat penjaga-nya Hina!" jawab Haechan dengan serius. Beberapa saat kemudian, Haechan malah senyum malu-malu karena omongannya sendiri, dan dilanjutkan dengan adegan mukul-mukulin bahunya Renjun.
"Malaikat penjaga? hehe~ jadi malu, anjir..." Renjun ikut-ikutan senyum sambil membalas pukulan Haechan. Lebih keras pastinya.
Jisung yang melihat tingkah aneh keduanya, hanya bisa mengerutkan kening sambil memaki keduanya dalam hati, 'Nyesel gue pulang sama anak alay.'
"Eh! ngomong-ngomong, yang kalian maksud tuh Hina yang dari kelas A 'kan?" tanya Jisung dengan polos.
"Iya lah. Hina yang mana lagi? Hina 'kan the one and only di sekolah ini...!" jawab Haechan dengan nyolot.
"Gue heran deh. Hina tuh kalau mau pindah kelas, kenapa nggak ke kelas B aja? Di bawah kelas A, 'kan ada kelas B. Kenapa harus masuk kelas C?" tanya Jisung dengan bingung.
Renjun : "Hina nggak mau masuk ke kelas B, soalnya ada elo di sana."
Jisung : "Lah? Kalau ada gue, emangnya kenapa?"
Renjun : "Hina-nya takut lah! Entar dia dimodusin lagi sama fanboy alay macem lo..."
Jisung : "Gue 'kan cuman fanboy-nya Jeno sama klub baseball...!"
Haechan : "Ya tetep aja. Lo alay...!"
Jisung : "Cih. Alay teriak alay! Emang Hina sendiri yang ngomong gitu sama kalian?!"
Renjun : "Iya. Barusan gue telepati-an sama Hina, terus Hina jawabnya begitu."
Haechan : "Aduh, Injun! Lo jangan ngomong gitu! entar si Jisung malah percaya lagi lo bisa telepati!"
Jisung : "Anjir! Gue percaya kalo Renjun bisa telepati? Emangnya gue bego apa?!"
Renjun : "Emang."
Haechan : "Emang."
Jawab Renjun dan Haechan berbarengan.
Jisung yang sudah kesal nan emosi karena terpaksa pulang bareng mereka, jadi tambah kesal saat dikatain bego secara tidak langsung. Jisung langsung menggeramkan giginya, kemudian berlari kabur dari kenyataan pahit ini,
"Nyesel gue balik sama kalian!"
Renjun dan Haechan malah ketawa. Godain Jisung, ternyata asyik juga.
Kalau suka sama ceritanya, jangan lupa kasih bintang~ ^o^
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Page | NCT 00Line ✔
Fanfiction"Kalau Hina jadi Geum Jandi, kita berempat jadi f4-nya." "Nggak, nggak usah. Nilai matematika sama inggris kalian masih di bawah 40." "Kok bawa-bawa nilai sih, Hin? emang Goo Junpyo nggak boleh remedial...?" Goo Junpyo mau remedial atau enggak, sebe...