1. Rumah Haechan (Keluarga Absurd)
· Papih : Yesung (Papih Yeye)
· Mamih : Yuri (Mamih Yul)
· Kakak : Yeri (Kelas 3 SMA)
· Adek : Jisung (Masih kelas 3 SMP)
· Peliharaan : Kura-kura (Ddangkoma), burung beo (si laki)
***
"Ini namanya kura-kura, Hin. Jenisnya Ddangkongma. Kalau yang digantung, itu namanya burung beo. Jenisnya si laki." Kata Haechan menjelaskan, setelah Hina masuk ke halaman rumahnya.
Hina memberikan senyum kecil setelah mendengar ucapan Haechan,
"Nama sama jenisnya nggak kebalik, ya?" sindir Hina dengan bercanda. Haechan cuma cengengesan.
Di beranda rumah, ada seorang laki-laki –yang sepertinya ayah Haechan, sedang duduk membaca koran sambil minum secangkir kopi panas.
"Papih~" Haechan menyapa papih-nya dengan gaya sok imut.
"Eh... anak papih udah pulang. Sini salim dulu..."
Hina langsung masang tampang bingung, waktu papih-nya Haechan ngasih tangan ke Hina. Hina langsung bersalaman dengan papihnya Haechan, membuat Haechan jadi kesal sendiri.
"Pih, anaknya papih tuh yang ini loh! Yang gantengnya ngalahin Lee Minho, bukan cewek cantik di sebelahnya!"
"Loh? Kamu siapa? Maaf nggak kenal, tiba-tiba saya imnosia. Insomnia. Eh, amnesia."
"Dasar papih jahat! Laporin nih! Mih, Mamih...! Nih papih nakal! Masa papih pura-pura nggak kenal sama Haechan?!"
Dari dalam rumah, seorang wanita cantik berambut panjang dengan kulit eksotis –sebelas duabelas sama Haechan, keluar dengan anggunnya, membuat Hina terpesona.
Mamihnya Haechan langsung menjewer telinga papih Yeye, lalu memberi senyuman manis kepada Hina,
"Pih, jangan mulai ngajak ribut deh! Sama anak sendiri masa nggak kenal? Walau pun ujian mtk-nya cuman dapet 27, Haechan itu tetep anak papih!" bisik mamih Yul dengan suara yang keras.
"Iya, Mih. Iya... ! Papih 'kan cuma bercanda, Haechan jangan baper dong...!"
"Mamih kenapa bawa-bawa nilai sih? Aku 'kan sensitif sama angka 27!"
"Itu lucky number, sayang~" kata Mamih Yul, membujuk Haechan supaya nggak ngambek.
"Ah, dusta! Mamih dusta! Bilang aja mau ngeledek! Liat aja nanti! Kalo ujian lagi, nilai mtk-nya Haechan pasti di atas 70!" balas Haechan dengan sebal.
"Kak Haechan ngambekan terus deh. Kayak cewek pms aja..."
Pluk!
Haechan langsung ngelempar koran yang lagi dibaca papih ke arah adik laki-lakinya yang baru pulang ekskul. Untung korannya belum kena muka Jisung, karena koran itu langsung ditangkap kakak perempuannya Haechan, Kak Yeri.
"Udah sih, jangan berantem! Ngata-ngatain Haechan 'kan termasuk tanda sayang. Oh, iya. Kenalin, kakaknya Haechan. Yeri..." kata Yeri dengan manis sambil mengulurkan tangannya ke arah Hina.
"Hai, Kak Yeri. Saya Hina. Temennya Haechan..."
"What?! Temen...?! Chan, lo pake pelet apa hah?! Sampai punya temen cewek cantik begini! Pake pelet tuh dosa, Chan! Dosa...!"
Haechan langsung menggaruk rambutnya frustasi sampai acak-acakan. Hina yang dari tadi cuma diam, langsung terkekeh geli melihat tingkah ajaib keluarga Haechan.
Kalau suka sama ceritanya, jangan lupa kasih bintang~ ^o^
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Page | NCT 00Line ✔
Fanfic"Kalau Hina jadi Geum Jandi, kita berempat jadi f4-nya." "Nggak, nggak usah. Nilai matematika sama inggris kalian masih di bawah 40." "Kok bawa-bawa nilai sih, Hin? emang Goo Junpyo nggak boleh remedial...?" Goo Junpyo mau remedial atau enggak, sebe...