Kucing malang Haibara malang

4.7K 189 32
                                    

Kriiiinggg

"Yeay." Genta ikut bersorak ria bersama anak - anak lain.

"Genta. Selalu saja bersemangat jika bel pulang bunyi." Ucap Ayumi.

"Habis perutku sudah lapar sekali." Genta mengelus perutnya.

"Genta jangan makan terus. Nanti tidak bisa lari."

"Sudahlah Ayumi. Hobinya memang makan. Sulit dirubah. Begini saja. Bagaimana kalau kita mampir di poirot. Kalian pasti masih menyimpan uang dari tahun baru kan. Kita makan cake disana." Usul Mitsuhiko.

"Ayumi mau. Kebetulan Ayumi bawa uang lebih. Bagaimana Conan-kun, Ai-chan?"

"Tentu aku mau," sahut Conan langsung.

"Aku pass. Aku tidak ikut." Jawab Ai enteng dan langsung mendapat keluhan dari teman - teman kecilnya.

"Haibara-san kenapa tidak mau ikut?" Tanya Mitsuhiko penasaran.

"Ada yang harus aku kerjakan bersama Hakase." Ai menjawab dengan wajah ceria.

Kelima anak itu berjalan bersama. Ada yang aneh dari mereka, biasanya anak - anak sungguhan itu tidak pernah kekurangan bahan pembicaraan tapi kali ini perjalanan pulang begitu senyap. Tatapan ketiga anak itu terus mengarah pada Haibara Ai yang memang berjalan di depan mereka. Jelas saja Ai bisa merasakannya tapi hanya membiarkannya saja.

"Minna. Aku duluan yah." Seru Ai yang berusaha ceria.

"Hai." Serempak mereka.

Ai berjalan cepat - cepat agar menjauh sejauh mungkin dari cafe itu diiringi tatapan aneh dari ketiga bocah itu.

"Kenapa Haibara selalu menolak jika kita ajak kemari?" Genta bertanya heran.

"Dia memang sedang ada keperluan." Conan yang menyahut. "Aku pulang dulu yah. Kalian masuk dulu saja nanti aku nyusul." Tanpa menunggu jawaban Conan langsung berlari menaiki tangga rumah keduanya.

"Selamat datang." Sapa Amuro ramah.

"Hhmm sejuknya. Diluar panas sekali." Seru Ayumi. Amuro berjalan menghampiri mereka yang mulai duduk di sofa dekat jendela.

"Kalian hanya datang bertiga?"

Ayumi menggeleng. "Conan akan menyusul. Tapi Ai-chan tidak mau ikut."

"Gadis kecil bule itu?" Azusa menyuguhkan air putih pada tamu kecilnya. "Sejak aku bekerja disini dia tidak pernah mampir kemari. Padahal dia teman kalian kan?"

"Aku rasa, memang ada yang aneh." Kata Mitsuhiko.

"Maksudnya?" Tanya Azusa tak mengerti.

"Haibara-san selalu menolak ajakan kami untuk kemari sedangkan dia tidak menolak jika kami mengajak ke tempat lain. Makan ramen misalnya. Dia tidak pernah menolak. Jangan-jangan dia takut untuk kemari." Mitsuhiko memandang Azusa dan Amuro bergantian. Kemudian matanya menatap tajam pada pria berambut pirang platinum itu. "Amuro-san. Kamu tidak pernah mencoba melakukan hal jahat padanya kan?"

"Ehh."

"Apa yang kau bicarakan Mitsuhiko?" Genta bertanya heran.

"Sebab Haibara selalu takut untuk datang kesini. Atau jangan - jangan. Amuro-san seorang pedofil?" Mitsuhiko menuding Amuro.

"Heeh." Azusa berseru kaget. Sementara Amuro tertawa.

"Mitsuhiko jangan mengada-ngada. Mana mungkin Amuro-san menyukai anak kecil." Kata Ayumi disela tawanya.

"Itu bisa saja terjadi. Sekarang sudah banyak laki-laki dewasa yang tertarik pada anak-anak." Jelas Mitsuhiko. "Kau juga harus berhati-hati Ayumi."

One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang