16

554 34 19
                                    

Alstroemeria

' there will be one died, another save, another died one save, or everyone still alive, but it will be boring '



Yeoja itu terduduk lemas, seakan tak berdaya, sementara adiknya masih saja meringis kesakitan, ia berusaha untuk mencabut pisau itu dari pipinya, meski hanya berakhir dengan sakit yang tak ada ampunnya, dan tetap saja pisau itu masih tertusuk di pipinya.

Yeoja yang menjadi kakaknya itu menatap adiknya, matanya sendu melihat adiknya yang tersiksa dan tak berdaya, mendapatkan luka bertubi-tubi.

Namun, perlahan raut wajahnya berubah, dan kini ia tertawa tak henti-hentinya menatap adiknya.

Para member yang melihat hal itu, sontak saja terkejut, sangat terkejut. Kening mereka mengerut diikuti dengan mata membelalak saat melihat yeoja itu tertawa terbahak-bahak dan berdiri.

Dan, yang lebih membuat mereka gelisah tak karuan sama sekali, adiknya juga melakukan hal yang sama, tertawa dengan gila melihat bayang pisau yang tertancap di pipinya itu.

Jimin tak bisa berkespresi apapun, dia sudah bulat dengan keputusannya kali ini.

Ia berjalan perlahan, keenam namja itu melihatnya hanya bisa terpengarah.

"Jimin-ah--" suara lirih dari Yoongi membuat mereka lebih terkejut dari sebelumnya, Jungkook yang membopong namja itu terkejut setengah mati.

Jimin membalikkan tubuhnya, menatap Joongi yang masih pucat dan sudah lemas itu.

"jangan coba-coba--" Yoongi memaksakan dirinya untuk berbicara, sebenarnya ada beribu ucapan yang ingin ia sampaikan untuk memarahi namja itu yang mendekati sasaeng sinting yang tertancap pisau, namun bahkan butuh kekuatan yang besar baginya untuk sadar.

"hyung.. " ujar lirih Jungkook, dia semakin mendorong tangan Yoongi untuk lebih bersandar padanya.

"Aku ingin mencoba juga, hyung" Jimin tersenyum, matanya menyipit.

Seakan mereka mengerti apa yang dimaksudkan Jimin.

Jimin melangkahkan kakinya kembali.

"mianhae" ucapan lirih Jimin membuat keenam namja itu merasa tak keberatan bagi mereka terluka untuk mencari dirinya.

"Aku mengorbankan nyawa kalian, hanya agar aku bisa tetap hidup,"

Ucapan Jimin membuat mereka sedikit terkejut mendengarnya, tak mengerti. Dan yeoja yang memakai dress hitam itu tersenyum dan menghentikan langkahnya.

"Drama ya? Hhh-hee"

"itu ku lakukan hanya karena berpikir bahwa kalian tak pernah menghargaiku sama sekali,"

Jimin semakin mendekati yeoja yang duduk dan masih tersenyum bahagia menatapnya.

"Aku pikir aku ini sama sekali tak penting bagi kalian, " Jimin bisa merasakannya, matanya memanas, dan bulir air hangat itu siap jatuh.

AlstroemeriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang