18 [last]

1K 44 9
                                    

ALSTROEMERIA

' is this too knotty for us?'

"astaga, ini begitu melelahkan."

Dia melangkahkan kakinya, menuju kekamarnya, atau mungkin lebih tepat ruangannya, ya seperti itu.

Dilihatnya dua peti yang tertutupi oleh kain putih itu.

Ia berjalan kearah peti itu, menyibakkan kain putih itu dan dilemparkannya dimana saja.

Ia membuka pintu peti itu perlahan, dan seperti yang ia duga, kosong.

"Sial, aku sudah begitu butuh istirahat yang panjang saat ini"

"Rasanya mengendalikan dua tubuh dalam waktu bersamaan tidaklah mudah,"

"Dan yang benar saja, astaga ibu dan adikku itu benar-benar menyusahkan, bagaimana mereka bisa dengan tiba-tiba mengambil alih tubuh mereka saat mereka sedang terluka?"

Gadis itu memijat perlahan jidatnya. Tangannya bertopang pada peti putih itu.

Ia menatap peti itu lekat.

"Tak berguna, sepertinya aku harus mengganti 'alat' ku ini,"

"Dan nenek tua itu, berani-beraninya ia masih berani berlagak sebagai pahlawan dengan sudah menjemput mereka didepan pintu?"

"Apa lagi yang sudah ia katakan pada Jimin ku waktu aku meninggalkannya?"

"Sepertinya aku harus memberikan ia beberapa hukuman,"

"Ah, tapi mm, memang sudah seperti itu permainanku kan? Semuanya berjalan sangat lancar seperti yang kuduga, dan sekarang mereka berhasil masuk dalam perangkapku, jadi kau tinggal menenangkan dirimu kali ini Ki Ra,"

Rasa gatal atau sakit dimatanya itu membuat Ki Ra mengucak matanya perlahan, sekujur tubuhnya terasa gatal. Ia menggaruk perutnya, dan tengkuk kakinya. Terasa begitu gatal.

"Untung saja hanya gatal yang bisa kurasakan," ia tersenyum menatap peti itu.

"Merepotkan, aku harus lagi mengambil kedua wanita itu dirumah itu,"

"Uh sial, semoga saja tak berpaspasan dengan nenek tua itu,"

"Sial, aku sudah benar-benar salah ucap tadi,"

"Hahahaha, apa Jimin menyadarinya? Ya jimin-ah, sepertinya kita sudah akan lebih sering bertemu kali ini, kau ingin melindungi adikmu untuk datang mengunjungiku bukan? Hahaha"

Tanpa perlu repot ia melayang dengan cepat menembus dinding, pergi ke rumah putih itu, untuk mengambil 'kedua alatnya' yang terbiar didalam ruang bawah tanah

••

"Apalagi hyung? Kenapa kau melarangku dengan hal ini?" Urat leher Jungkook menegang saat mendengar perkataan Jimin, dia benar-benar gundah sekarang, ini adalah yang pertama kali untuknya, dan Jimin melarangnya begitu gila.

"Tidak, pokoknya tidak Jungkook! Jangan pernah berpikir untuk jatuh cinta pada wanita itu!" Jimin juga tak mau kalah, nadanya kini lebih tinggi dari Jungkook.

AlstroemeriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang