10

582 49 0
                                    

Alstroemeria

' Though I walk this crazy world's path
I still want to live longer
I want to find it, my faith '


Am i wrong-bts

"sial, yoongi hyung! Kau!"

Bersamaan dengan semakin menyebarnya udara itu di seluruh ruangan, saat itu juga yoongi melepaskan tangannya dari bahu jungkook.

Jatuhnya pria itu mengambil seluruh perhatian kelima namja itu.

Kekhawatiran kini melanda dengan gila dihati mereka, yoongi yang sudah tak sadarkan diri, terjatuh berbaring di lantai tangga itu seakan tak memperdulikan situasi mereka saat ini.

Kening pria berkulit pucat itu mengerut, seakan dia sendiri sadar dengan ulahnya. Rahangnya menggertak, mungkin dalam lubuk hatinya saat ini ia ingin bersujud untuk meminta maaf.

"bagaimana ini?" jungkook langsung berancang-ancang untuk menggendong pria yang tak sadarkan diri itu.

"yoongi-ah!" jin berteriak didepan pria berkulit pucat, yang bahkan sudah sangat pucat saat ini. Suaranya begitu ditekankan, seakan memaksa pria itu untuk segera sadar.

Badannya terkulai begitu saja di tangga dalam kegelapan.

Dan teriakan-teriakan kedua sasaeng itu masih menggema memenuhi seluruh ruangan yang terhubung satu sama lain.

Sementara asap putih itu semakin menebal, membuat seluruh ruangan yang awalnya begitu gelap menjadi samar-samar oleh bayang asap itu.

Tanpa diperintah bersamaan, tiba tiba saja seluruh badan mereka terasa begitu lemas, kaki mereka seakan tak mampu untuk menopang badan mereka, dan tak lama setelah asap itu menyerap dalam setiap tarikan nafas mereka, netra mereka memburam, kemudian menjadi hitam, hitam pekat. semakin ditelan kegelapan.

---

Bau pengat, bau busuk dan bau ruangan yang beraroma asing memenuhi seluruh ruangan itu.

Dingin, lembab, dan demi apapun rasanya sungguhlah tidak nyaman berada ditempat itu.

Segala hawa buruk menjelajar kulit mereka.

Gagangan pintu itu dibuka.

Semua terasa begitu menyeramkan, dinding yang dilapisi tegel putih, dihiasi dengan darah merah segar dibagian dinding sudut ruangan itu dan darah dibagian tengah ruangan yang dilingkari tujuh bangku. Hawa dari ruangan itu sama seperti ruangan-ruangan yang mereka masuki sebelumnya, hanya saja kali ini cahaya menerangi seluruh ruangan itu.

Kosong. Hanya ada tujuh bangku yang diduduki oleh ketujuh pria. Ya, benar. Tujuh pria.

"maafkan aku"

air hangat itu mengalir begitu saja di matanya yang indah, membasahi kain yang menutup kedua matanya. Dia tidak melihat, tapi dia tau. Kedatangan keenam namja itu membuat perasaannya bergejolak intense.

Tangannya yang diikat dibelakang bangku bergetar, dan keringat dingin membasahi telapak tangannya, kepalanya bergerak kesana kemari ingin memerontah, keningnya mengerut, dia menggigit bibirnya melampiaskan emosi pada dirinya sendiri, bahkan ada sedikit darah yang mengalir di bawah bibirnya itu. Ia berharap bahwa keenam namja itu datang padanya dengan sebuah kebisingan yang terdengar bahagia dari mulut mereka saat melihatnya atau bahkan sekalipun itu rontahan yang tak henti-henti, dia ingin mendengar suara mereka. Memastikan bahwa keenam namja itu baik baik saja.

AlstroemeriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang