Turnamen Basket Smpn 225 Wanita

2.1K 722 671
                                    

Dan disaat itu, ada turnament Basket. Aku tak mengetahuinya, tapi Dina justru mengajak aku melihat turnament itu. Turnamen itu letaknya di SMAN 95 JAKBAR.

Dan aku kesana, justru malah nyasar. Tapi alhamdulillah aku dan Dina akhirnya sampai di tempat tujuan. Dan aku langsung masuk ke dalam, ke lantai 2. Aku pikir masuknya itu tidak bayar, dan ternyata bayar. Aku dan Dina tidak tahu, karena baru pertamakali datang ke SMAN 95 JAKBAR dan pertamakalinya datang ke terunament. Di lantai 2 seluruh siswa-siswi SMPN 225 JAKARTA yang melihat turnament tersebut berada didalam satu kelas. Aku dan Dina pun masuk kedalam kelas. Ada anak basket dan juga ada pelatihnya dikelas .

Dan aku tidak menyangka, ternyata disitu ada Pras. Jujur tiba-tiba hatiku terasa aneh. Apa ini yang namanya Cinta? Ini adalah turnament Basket Wanita, turnament pun dimulai sampai pertandingan terakhir, dan akhirnya kalah. Tapi tidak ada masalah, harus pantang menyerah dan semangat. Insya Allah, kedepannya akan lebih baik lagi.

Di saat itu, dikelas ada kucing. Dan jujur aku sangat geli dengan kucing. Dan yang paling menyebalkanya, Ocit ngasih kucing ke aku. Aku juga dikejar-kejar sama dia, dan dia ngasih kucing. Sumpah itu sangat menggelikan tiba-tiba saja aku melihat Pras, dengan secepat kilat aku langsung bersembunyi dibalik tubuhnya. Dan tidak lama lagi Pras justru megang kucingnya dan mendekatkan kucing itu padaku. Aku selalu ngehindar, Pras pun berbicara baik-baik denganku, agar aku tidak menghindar dari kucing itu. Akupun pasrah dan akhirnya memberanikan diri untuk dekat dan memegang kucing itu. Hasil aku tidak menghindar lagi dari kucing itu.

Akhirnya turnament pun selesai, dan semuanya pun pulang kerumah masing-masing. Ada sedikit permasalahannya, masalah pulang aku dibonceng Pras, dan aku sempet deg-degan saat dibonceng Pras. Aku sama Pras memang tidak berpacaran. Tapi, saat diperjalanan, kita seperti sepasang kekasih. Aku merasa bingung, sebenarnya mereka ingin pergi kemana sebelum pulang kerumah masing-masing. Pada akhirnya kita berhenti di warung yang ada gerobaknya bertulis "Bakso & Mie Ayam" di Kampung Bali dekat rumahnya Pras. Aku pun ditawarin bakso/mie ayam, tapi aku tidak mau karena perut aku sedang sakit. Pras memaksa aku untuk makan, padahal aku tidak berbohong kalau perut aku memang benar-benar sakit. Pras memesan bakso dan dia terus-menerus nyuruh aku makan, sampai akhirnya dia menyuapiku beberapa bakso yang sudah dipotong pakai sendoknya. Sebenarnya aku tidak mau, tapi aku tidak enak dengan dia jadi aku hargain aja usaha Pras yang sedang menyuapiku ini.

Haii Thanks for reading, vote and comen also thanks

if there is an uncomfortable word in read please comen ya thanks read

Febry Prasetyo & Iis IsnainiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang