Februari

138 32 3
                                    

Di hari senin tanggal 26 Februari, Aku dan teman-teman se-kelas mulai ngerjain Fitri.

Mulai hari senin hingga sampai rabu, Fitri di sebut Pelakor.

Jujur Aku nggak tega melihat saudara-ku sendiri di sebut Pelakor dalam hubungan Aku dan Pras.

Tetapi bagaimana pun juga Aku harus menyelesaikan sandiwara ini hingga hari rabu.

Tepat di hari rabu tanggal 28 Februari, dalam pelajaran Bahasa Inggris, Fitri di kerjain habis-habisan dengan Pak Tukimin guru Bahasa Inggris yang gampang di ajak kerja sama-nya.

Jadi Pak Tukimin dan teman-teman se-kelas bekerja sama untuk ngerjain Fitri.
Hingga membahas tentang hubungan dan kedekatan Fitri dan Pras.

Tapi, Fitri hanya terus melihat Aku dan Aku pun hanya memalingkan wajah Aku ke arah lain.

Begitu pun dengan Pras yang hanya terdiam dan menyimak kejadian yang terjadi.

Lalu Pak Tukimin meminta Wisnu dan Yogi untuk memanggil Andrean kelas 9. Andrean adalah laki-laki yang bisa di bilang sangat dekat dengan Fitri.

Bel istirahat pun berbunyi, oleh sebab itu rencana batal.

Bel pun berbunyi yang menandai masuk kelas.

Di saat memasuki jam ke-4, Pak Tukimin mulai mengobrol dengan Fitri, Hingga Fitri menangis.

Lalu Fitri meminta izin untuk pergi ke toilet.
Saat Fitri pergi, Pak Tukimin berbicara.

"Kalau ingin membuat Fitri menangis, kita harus pelan-pelan menyentuh hati-nya.
Saat pulang sekolah, kelas 8-H melakukan latihan Upacara untuk hari senin. Dan ada juga beberapa kegiatan eskul yang di laksanakan hari ini.

Rencana setelah latihan Upacara, kita akan buat kejutan untuk Fitri. Tapi karena ada kegiatan eskul harus hadir, jadi kita berhalangan untuk melakukannya.

Dan akhirnya kita membuat keputusan besok membuat kejutan untuk Fitri.

Keesokan harinya di hari kamis, kita membuat rencana untuk nanti. Sepulang sekolah, seperti kemaren seluruh kelas 8-H melakukan latihan Upacara.

Setelah selesai latihan Upacara, kita pun langsung membeli kue-nya. Tetapi Pras tidak bisa hadir, di karenakan sedang berhalangan.

Setelah membeli kue, kita pun langsung pergi ke rumah Fitri, setelah sampai di rumah Fitri, kita pun langsung menyuruh Fitri untuk meniup lilinnya.

Thanks for reading, vote and comen also thanks

if there is an uncomfortable word in read please comen ya thanks read

Febry Prasetyo & Iis IsnainiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang