tujuh : aku galau Yah.

3.5K 815 146
                                    

Udah hari keempat di rumah sakit. Kondisi Ayah sudah membaik dari sebelumnya. Gua amat berterima kasih sama Tante Nayeon sama Yejin. Tanpa mereka gua ga yakin bisa laluin ini. Ayah penurut banget sama Tante Nayeon. Pernah hari ketiga Oma yang jaga disini, Ayah susah diatur. Padahal Oma cuma beberapa jam jagain Ayah karena Tante Nayeon ada urusan kerja.  Sama kaya hari ini gua jaga sama Yejin berdua doang jaga Ayah. Soalnya Tante Nayeon harus ke kantornya sebentar.

"Kamu jangan nakal sama mereka ya. Harus bisa diatur." Ujar Tante Nayeon.

"Iya bawel." Kata Ayah.

"Awas aja, anak - anak laporan kamu ga bisa diatur. Kemarin Mama kamu laporan kamu tuh susah diatur." Lagi tante Nayeon ngomel.

"Aku kan manja sama Ibu aku sendiri. Udah kamu cepet ke kantornya biar cepet kesini lagi." Kata Ayah.

Gua mulai terbiasa sama kealayan Ayah depan Tante Nayeon. Gua jadi akrab sama Yejin karena sama - sama mual liat kelakuan orang tua kita.

"Berasa liat Somi sama Haechan pacaran." Ujar Yejin.

"Somi XI IPS 4 ?" Tanya gua.

"Iya, dia tetangga di rumah. Pacaranya Haechan anak IPS 1 temennya cewek lo." Jawab Yejin.

"Cewek gua siapa?"

"Itu Ryujin." Ujar Yejin.

"Lo tuh ada - ada aja sih. Ryujin bestfriend gua kali."

"Inget Jin, ga ada pertemanan antara perempuan sama laki - laki yang murni temenan." Ujar Yejin.

"Ga kali Jin, gua sama dia bareng dari kecil. Awal Ibu gua meninggal gua lebih banyak tinggal sama Mama Papa nya Ryujin."

"Tapi kalian cocok." Kata Yejin.

"Kalian akrab gitu Ayah kan seneng liatnya." Komentar Ayah.

"Jagain Ayahnya baik - baik ya. Bunda pergi dulu ya." Kata Tante Nayeon.

"Iya Bun." Kata Yejin.

"Siap Tan." Ujar gua.

Baik Ayah maupun Tante Nayeon sudah mengklaim diri mereka sebagai Ayah dan Bunda buat gua sama Yejin. Tapi gua masih manggil Tante. Kalau Yejin kadang manggil Ayah atau Om. Lama kelamaan gua bisa menerima ini.

Jam besuk hari ini datang keempat temen gua. Geng power ranger. Ada Seungmin juga. Gua seneng banget liat dia dateng. Kemarin pas Om Wonpil sama Tante Sana nengok dia ga ikut. Kalau Felix ikut pas Om Jackson sama Tante Momo dateng.

"Om ganteng aku balik lagi." Kata Ryujin.

"Eh Bunda lo mana Jin? Kan gua kesini mau liat tante cantik." Kata Felix.

"Dasar ganjen lo berdua. Seungmin gua seneng liat lo kesini." Ujat gua.

"Jin, maaf ya gua nuduh lo. Gua.. "

"Udah ga apa kok, kan cuma salah paham. Dia ini anaknya calon Ayah gua." Kata gua.

"OM JINYOUNG , HYUNJIN UDAH NGAKUIN TANTE NAYEON CALONNYA OM." Teriak Jisung.

"Asik nih om punya pasangan lagi." Kata Ryujin.

"Om tidak merana lagi. Hyunjin ga makan nasi goreng terlor ceplok setiap pagi." Kata Felix.

"Emang Ayah bisanya masak itu doang?" Tanya Yejin.

"Acieeee dipanggil Ayah sama anak gadisnya." Goda Felix.

Mungkin sebelum Ayah sakit, gua denger gini pasti marah besar. Tapi beberapa hari ini gua biasa aja dengernya. Apa gua udah nerima semua ini?

"Ngelamun lo." Ujar Seungmin.

"Ya gua mikirin Ayah gua Min."

"Masalah lo lebih kompleks daripada urusan patah hati gua." Kata Seungmin.

"Iyasih. Gua agak galau sekarang. Awalnya gua nentang keras. Tapi sekarang gua nyaman aja bareng urusin Ayah disini."

"Jin, Ibu lo ga akan marah kok. Ibu lo pasti pengen ada yang urusin suami sama anaknya." Ujar Seungmin.

"Kenapa lo bisa seyakin itu?" Tanya gua.

"Waktu nenek gua meninggal. Pesan terakhirnya cariin perempuan yang urusin kakek." Jawab Seungmin.

"Gua masih belum yakin sih."

"Orang dua serius banget ngobrolnya." Kata Ryujin.

"Urusan lelaki." Kata gua.

Selama ada temen - temen gua, Ayah ikutan happy juga. Ayah udah mulai makan sendiri karena badannya ga selemes kemarin. Mereka pulang pas jam besuk habis. Gua kembali bertigaan sama Ayah dan Yejin. Ayah lagi tidur. Ruangan sepi karena gua sama Yejin ga punya pembahasan.

"Jin. Lo restuin Ayah lo sama Bunda gua?" Tanya Yejin.

"Belum tau, lo sendiri gimana?"

"Gua setuju sama Ayah lo. Ayah Jinyoung baik sama gua walau gua bukan anak kandungnya. Beda sama istrinya Ayah gua. Judes banget." Jawab Yejin.

"Emang orang tua lo pisah dari kapan?"

"Gua kelas dua SD. Ayah sering keluar kota. Bunda sibuk kerja jadi editor dulu. Ayah pisah sama Bunda karena mereka sering berantem. Beda pendapat mungkin. Setelah pisah Bunda pindah kerja dan lebih sering sama gua. Kalau Ibu lo sakit apa?" Tanya Yejin.

"Ibu cancer, getah bening. Gua seneng Ibu sembuh, walau ga ketemu lagi." Jawab gua.

"Ayah lo setia loh, Ayah gua begitu bercerai enam bulan kemudian nikah lagi." Curhat Yejin.

"Jin, Bunda lo cemburuan ga sih?"

"Kok lo nanya gitu?" tanya Yejin.

"Kalau gua restuin, di rumah gua banyak foto Ibu gua. Gua ga pengen dicopotin."

"Bunda cemburuan sih, tapi kayaknya sama Ibu lo ga bakalan. Orang mereka temenan." Kata Yejin.

"Iyasih."

"Lo berubah pikiran?" Tanya Yejin.

"Entahlah gua bingung." Jawab gua.

Jinyoung POV

Gua ga beneran tidur. Seneng banget denger Hyunjin ngomong gitu. Sakit gua bisa membawa berkah juga. Selama empat hari ini, Hyunjin secara ga langsung akrab sama Nayeon. Mereka kerja sama ngurusin gua. Bahkan pas bawa baju ke rumah aja Hyunjin yang boncengin Nayeon. Hyunjin belum lancar nyetir makanya belum gua kasih mobil.

Jis bukan aku ga sayang kamu kok. Tapi aku pengen ngerasain bahagia lagi. Semoga Hyunjin bisa mengerti.

(1) AYAH ! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang