˚.༄ Diantar Tetangga

19.9K 1.6K 154
                                    

Felix terus menggerutu, menyumpah serapah kakak kandungnya yang ingkar janji. Iya, Chan tadi berjanji akan menjemputnya sepulang sekolah, tapi apa? Felix sudah menunggu hampir dua jam lamanya namun kakaknya tak kunjung datang. Felix lelah, dia kepanasan dan lapar.

Bocah bule dengan wajah manis yang tertetuk itupun memilih berjongkok didepan gerbang SMPnya yang sepi, sesekali membuang batu-batu kecil didepannya sambil mengabsen semua nama binatang. Dia akan menunggu sepuluh menit lagi, jika Chan tidak datang maka dia akan pulang sendiri!

Brum!

Tak lama, sebuah motor ninja berwarna merah menepi didekat gerbang sekolah Felix, si pengendara yang memakai seragam SMA dengan helm teropong itu membuka helmnya dan menghampiri si bocah yang masih asik mengorek-ngorek tanah.

"Dek Felix?" Sapanya dengan suara serak. Felix terkejut dan mendongak, refleks berdiri dengan mulut setengah terbuka.

"Kak Changbin?"

Iya kak Changbin. Aduh mimpi apa Felix sampai bertemu dengan Kak Changbin disini?

"Apa adek udah lama nunggu? Chan bilang ada rapat OSIS mendadak, jadi dia minta kakak buat jemput kamu."

Aku, dijemput kak Changbin? Mamih.

Well ya, lelaki didepannya ini bernama Seo Changbin. Sahabat kakaknya, Chan, sekaligus tetangga dan orang yang diam-diam Felix suka, ehe, jangan katakan pada siapapun ya.

Lagi pula siapa yang tidak akan menyukai Changbin? Ganteng, iya. Baik, apalagi. Pinter, jangan tanya. Kaya, jangan tanya lagi. Intinya kak Changbin itu boyfriend goals sekali. Itulah yang membuat Felix diam-diam menaruh rasa kepada Changbin, namun masih belum berani mengatakannya.

"Dek kok bengong? Ayo kakak anter." Jentikan jari didepan wajahnya membuat Felix tersadar, dengan pipi memerah lantas dia naik ke atas motor setelah Changbin memberikannya helm dengan senyuman.

Kak Changbin ini anak Otomotif, jadi maklum jika motornya super super keren. Aduh, jok belakangnya juga licin, badan kurus Felix kan terus melorot menimpa punggung Changbin jika tidak pegangan, tapi mau pegangan dimana?

"Pegangan ya dek, mas kalo naik motor nggak woles soalnya."

Belum sempat Felix membuka mulutnya, sepeda besar itu sudah melaju bak Valentino Rossi.

Brum!

"Ap—YA KAK PELAN-PELAN DONG! ADEK KAN BELUM KAWIN JADI BELUM MAU MATI MUDA!"

𝐓𝐨 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐠𝐥𝐢𝐱✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang