˚➶. ˚εὔνοια: 1

4.9K 590 28
                                    

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu, lelaki yang duduk dibangku paling belakang itu memasukkan sembarang bukunya ke dalam tas dan memakai jaketnya.

“Jin gue duluan ya.” pamitnya pada teman sebangkunya yang mengangguk, dia lantas berjalan kearah bangku paling depan.

“Ayo lix,”

Si lelaki pirang yang dipanggil menoleh kemudian memasang senyum manis.

“Iya bentar kak,” dia memasukkan buku terakhir kedalam tas sebelum memakai ransel itu dikedua pundaknya.

“Yuk kak!” ajaknya pada lelaki yang menghampirinya.

“Seungmin duluan ya, dadah~”

“Hati-hati lo ya, kak changbin juga.” yang disebut changbin hanya mengangkat jempol kanannya kemudian merangkul felix dan mengajak pacarnya itu keluar dari kelas.

Seungmin hanya menghela nafas, dia memasukkan buku terakhirnya kedalam tas bersamaan dengan seorang lelaki berambut abu-abu yang berdiri dipintu kelasnya.

“Seungminnie~”

Seungmin hanya mendengus saat pacarnya, bangchan dengan tidak tahu malu berteriak kerahnya.

“Ngga usah pake teriak deh kak, bikin malu.” seungmin mempoutkan bibirnya kesal, tapi begitu dia mendekat kearah chan dan menurut saat tangannya digandeng.

“Pulang sekarang?”

“Ngga. Tahun depan,” seungmin mendengus kecil karna recehan pacarnya itu, dia lalu kembali membawa pandangannya kearah kelas yang nyaris kosong.

“Hyunjin ngga balik?” yang dipanggil mendongak dari ponselnya.

“Iya lagi nunggu jeongin masih jam tambahan,”

“Oh, kita duluan ya.”

Yoi.”

Chan dan seungmin bergandengan menuju parkiran, disaat yang sama mereka menemukan changbin yang sedang membonceng felix meninggalkan parkiran dengan motor ninja merahnya.

“Kak chan,”

“Hm?” yang lebih tua menoleh, “kenapa min?”

“Perasaan aku kok ngga enak ya tentang felix?” chan menatap pacarnya dalam kemudian memasang senyuman manis.

“Kok tumben?”

“Ngga tahu juga nih kak,”

“Sayang..” kali ini chan menangkup kedua pipi gembil seungmin, “ngga bakal terjadi apa-apa, mungkin firasat itu hanya kebetulan, daripada ngerasa ngga enak tentang sahabat kamu, mending kita doain aja kalo dia bakal baik-baik aja, oke?”

Mungkin chan itu kadang sangat memalukan dengan tingkah konyolnya, namun dia adalah lelaki dewasa yang selalu bisa menenangkan seungmin.

“Oke?”

“Iya kak.”

“Yaudah yuk balik, mendung nih.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐓𝐨 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐠𝐥𝐢𝐱✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang