˚.༄ Ice Cream

11K 1.3K 24
                                    

Changbin melangkah terburu menuruni anak tangga dari gedung lantai tiga falkutasnya menuju ke arah taman kampus yang berada cukup jauh dari sana. Nafasnya mulai memburu tapi dia tidak peduli, bahkan dia semakin mempercepat langkahnya.

Well ya, dia memang memiliki janji bertemu dengan pacarnya setelah mata kuliah hari ini selesai, tapi sialnya dia sudah terlambat satu jam lamanya. Tolong salahkan dosen tambun Elektronika yang dengan seenak jidat memintanya membawa Router yang super berat itu dari ruang pratikum ke- oke abaikan saja karna sekarang mata tajamnya sudah menemukan seseorang yang sedang menunggunya, duduk dengan kaki menghentak dan bibir berkerucut maju saat mata mereka bertemu dalam satu pandang.

"Sayang," Lelaki dengan wajah sebelas dua belas dengan preman begal itu menghampiri pacarnya yang sudah merajuk dan mendengus keras kearahnya. Percayalah, meski tampang preman tapi Changbin sangat takut jika pacar manisnya sedang marah

"Maaf, aku terlambat. Ada urusan yang mendesak tadi." Felix semakin mengerucutkan bibirnya kesal.

"Apa kau tahu sudah berapa lama aku menunggu disini huh?"

"Um, satu jam?" Changbin berfikir sambil menggaruk belakang kepalanya, semakin membuat Felix kesal, lantas membuang muka kearah lain, ngambek. Changbin yang melihat itu terkekeh, Felix yang sedang merajuk itu sangat imut dan menggemaskan, sangat tidak cocok dengan deep voicenya. Changbin mendekat, lelaki itupun bersiap melakukan rayuan mautnya, seperti yang sudah-sudah.

"Aku tidak akan mempan dengan rayuan." Felix memotong sebelum Changbin melakukan aegyo yang sungguh -uh memalukan.

Ditolak sebelum mencoba, tapi Changbin tidak kehabisan ide, dia masih punya senjata yang lain.

"Bagaimana jika Ice cream jumbo mix tiga rasa dengan double topping?" Changbin menunggu dan menemukan pacar manisnya itu tengah meliriknya kecil. See?

"Ice cream jumbo mix tiga rasa dengan double topping, dua Thai Tea jumbo dan aku ingin membeli paket ayam di kfc!" Meski meringis dengan permintaan super Felix, namun Changbin mengangguk. Dia lebh sayang Felix dari pada dompetnya.

"Call!" Changbin berseru dan mengulurkan tangannya yang di terima oleh Felix dengan senang hati, bahkan sekarang dia sudah bergelayut manja di lengan Changbin.

"Jika begitu Changbinnie aku maafkan!"

Dan respon Changbin hanya kekehan.

𝐓𝐨 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐠𝐥𝐢𝐱✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang