↳˳⸙ Serendipity (3)

5.4K 789 60
                                    

"Ikut ngga?"

Felix yang sedang berguling-guling diatas ranjang changbin itu menoleh. Malam ini dia kembali menginap di apartement changbin karna sore tadi dia datang dan meminta untuk diajari mengerjakan tugas sekolah.

“Kemana?

Turun,”

Mendengarnya, felix segera melompat berdiri. “ikuuut, ada kak chan juga kan?” changbin menatap pacarnya sekilas dan kembali bersiap.

“Hn,”

“Yay! Felix ikuut, sebentar ya felix gosok gigi dulu!” setelahnya bocah manis itu berlari kearah kamar mandi, detik berikutnya dia kembali berteriak.

“Kak changbin felixnya jangan ditinggal ya, harus nunggu pokoknya.” Changbin sendiri hanya mendengus geli melihat tingkah pacarnya yang sangat kekanakan itu, padahal sebentar lagi dia lulus dan akan memasuki bangku kuliah, tapi sikapnya masih seperti anak sd. Changbin tidak masalah, malah hal itulah yang membuatnya jatuh cinta pada felix.

Sepuluh menit kemudian felix keluar dari kamar mandi, membuat changbin yang sudah menunggu diatas ranjang itu hanya mendengus. Felix lantas membuka lemari pakaian changbin, memilih-milih baju yang akan dia gunakan, tapi seketika dia cemberut karna menemukan semua pakaian changbin rata-rata berwarna gelap.

“Ih!” Kesalnya, kemudian menarik satu-satunya hoodie milik changbin yang berwarna merah, tanpa tahu malu dia kemudian melepas piyamanya dan berganti pakaian, mengabaikan changbin yang sudah menahan nafas dan terburu memalingkan muka, kemana saja asal tidak kearah felix yang sedang berganti baju.

“Kak, felix pinjem jaket kakak ya!” Bocah manis itu kembali bersuara dan tak lama kemudian berdiri didepan changbin dengan senyuman lebar. “felix siap!” serunya, changbin melirik sejenak dan menghela nafas, pacarnya itu terlihat sangat menggemaskan dengan hoodie serta jaket yang menenggelamkan tubuh kurusnya. Susah payah dia berdiri dan menggandeng pacarnya.

“Ayo!”

Tempat  yang changbin dan felix datangi adalah sebuah arena balap, letaknya ada diatas bukit sebelah utara jalan tol menuju bandara internasional

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempat  yang changbin dan felix datangi adalah sebuah arena balap, letaknya ada diatas bukit sebelah utara jalan tol menuju bandara internasional. Tidak disebut arena balapan liar sebenarnya, mereka yang sering berada disana adalah anggota organisasi yang disebut ‘Racing Line’ orang-orang yang hobi menyalurkan bakat balapan mereka atau hanya untuk bersenang-senang dengan mobilnya, dan changbin masuk menjadi salah satu anggota pembalap disana.

Butuh waktu satu jam lamanya sebelum akhirnya mereka sampai. Malam ini suasana cukup ramai, ada banyak mobil mewah berjejer dengan lampu neon yang menyala-nyala, sepertinya siap melaju melintasi jalanan bukit berkelok. Sebuah mobil yang membawa sound besar ada disana, memutar music EDM yang cukup memekakkan telinga.

𝐓𝐨 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐠𝐥𝐢𝐱✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang