"wonwoo!"
wonwoo memutar bola matanya kesal mendengar namanya dipanggil. lantas ia menoleh dan menemukan anna di depan pagar rumahnya.
"apa? ngapain lo kesini?!" balas wonwoo ketus kepada anna.
"won.. lo ga–"
"udah, na!" katanya kemudian mengangkat telapak tangannya—memberikan tanda untuk anna berhenti berbicara, "gue gak suka drama. lo tau itu, na. kalo gue bilang gak. selamanya bakal enggak."
"salah gua apasih sama lo, won?"
jDARRRR!!!
langit menggelap seiring bunyi petir bersaut-sautan. sore ini, anna dan wonwoo dibatasi oleh pagar hitam besi yang menjulang tinggi. si pemilik rumah bahkan enggan mempersilahkan tamunya itu masuk.
"won..." nada anna berubah lirih. sebentar lagi dia bakal nangis.
wonwoo membuang nafasnya kasar kemudian menatap anna dengan wajah dinginnya, "gue terlanjur kecewa."
"gue bisa jelasin semuanya, won." anna meronta sambil menggoyang-goyangkan pagar besi itu. tapi wonwoo tetap enggan membukakannya.
jujur, di dalam hati terdalam wonwoo, lelaki itu masih sayang sama anna. sayang banget malah. perasaannya masih sama waktu dulu dia sadar kalau dia ngerasa nyaman sama anna bukan hanya sebatas sahabat. tapi lebih. sayang beribu sayang, sekarang rasa bencinya udah ngalah-ngalahin rasa sayang dia ke anna. jadi akhirnya wonwoo terpaksa ngelakuin ini semua supaya anna juga ngerasain hancurnya dia dulu waktu ditolak anna.
wonwoo alay? yHAA emang. baru tau?
"lo pulang sekarang, na. udah mau hujan." kata wonwoo akhirnya. dia gini-gini juga khawatir anna kenapa-napa walau casing-nya kayaknya acuh banget sama cewek itu.
anna ngegeleng kepalanya kuat, "gak! gak sampai lo maafin gue dan denger penjelasan gue, won."
tangisan anna pecah. dibarengin dengan turunnya hujan dari awan kelabu kota jakarta sore hari ini.
wonwoo langsung berteduh ke teras rumahnya—masih memandangi anna yang sudah basah kuyup akibat guyuran hujan deras.
anna gak bergeming. ia masih berdiri di luar pagar rumah wonwoo dengan wajah yang masih menatap wonwoo lekat. sedangkan cowok itu cuma diam tanpa memiliki inisiatif untuk mengambilkan payung atau apalah agar anna tidak terkena hujan.
"wONWOO!" teriak anna ditengah derasnya hujan.
wonwoo masih diam. matanya masih menatap anna lekat.
"jEON WONWOO!" teriak anna kemudian tangisnya makin menderas.
kalo ada soonyoung disini, pasti anna bakal kena marah abis-abisan sama cowok sipit itu karena rela hujan-hujanan cuman buat dapetin maaf dari seorang jeon wonwoo.
"lo pulang, na!" suara wonwoo entah mengapa ikut bergetar, "cukup hati gue yang sakit. jangan sampe lo ikutan sakit."
anna geleng kepalanya, "gue rela sakit demi temenan lagi sama lo."
wonwoo tertawa meremehkan, "anna, gue tau lo ga serendah itu untuk dapat permintaan maaf dari seseorang. lo pulang. gue gak mau lo kenapa-napa."
anna kemudian masih diam di tempatnya sambil masih menatap wonwoo dibawah guyuran hujan yang semakin lama semakin deras. penampilan anna sekarang sudah seperti tikus kecebur comberan.
"won.. please..." kata anna memohon. sorot matanya menampilkan kekecewaan juga kesedihan. sama halnya seperti wonwoo.
"udah, lee anna! lo pulang! jangan bebal jad—"
"won, please teach me how to love you."
wonwoo tersenyum kecil dengan penuh pemaksaan, "kenapa baru sekarang? setelah dikecewakan hansol, terus lo minta gue buat secara gak langsung jadi pelampiasan lo? anna, gue gak bodoh."
[]
chapternya sesingkat balasan gebetan yHAA.
vote voteee!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ketos ; kwon soonyoung
Fanfic"kamu itu sebenernya kak ros atau ketua osis, sih? kok galak amat." - kwon soonyoung, 17 tahun. - copyright 2018, namjounkim