Tepat setelah matahari tenggelam
Bintang mulai muncul secara perlahan
Berkelingan digelapnya langin yang sedang aku pandang
Dengan puisi ini aku mulai berdendang
Tepat setelah matahari tenggelam
Risauku mulai menggumpal dan berdesakan
Kau menjadi rindu yang menyesak
Kedalam sebuah rongga yang aku banggakan
Tepat setalah matahari tenggelam
Sudah aku putuskan untuk tidak lagi berkoagulan
Aku ucapkan kepadamu “ AKU CINTA”
Sudah itu saja
Tepat setelah matahari tenggelam
AKU CINTA sudah itu sajaALY_April
Koagulasi Hati----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Eh, Sil kamu udah bangun”
ucapku sambil mengeliat.“Yaiyalah, emang kamu, kebo kagak bangun-bangun”.
“Enak aja, tuh teh buat siapa?
“Kamu mau, no bikin sendiri, oh ya, ada yang kirim bunga tuh”“Bunga ? Sarap kamu yak, bukan rumah aku, ngapin bunga nyampe sini”
“au ah, elap”
Silvia menyeruput secangkir teh panas sembari mencari chanel spongebob di televisi. Aku segera bangkit dari singgasana yang membuatku lelap tertidur semalaman. Melangkah menuju ruang makan dan menelan segelas air putih. Mataku melirik spontan pada sebuah bunga berwarna putih itu. Bunga Daisy. Silvia bilang bunga itu untukku batinku. Aku meraih yang buket yang berada di meja makan tersebut. Ada sebuah note tertulis disana.
Sosok yang sangat menyukai Daisyku
Terundtuk kamu, Ayunda.
Si Bisu
Aku sontak kaget membaca note yang tertulis di buket ini. Bunga Daisy. Aku sangat menyukainya. Dan yang tahu hal itu hanya satu orang, yaitu dia. Masa laluku. Tapi siapa sebenarnya pengirim bunga ini. Pikiranku mencoba menerka-nerka.“Bunga dari siapa Yun ?”
“Anonim Sil, Si Bisu katanya” aku menjawab datar.
“ACIEEEEEE..... yang punya fans” ledek Silvia
“ Apaan sih, orang gak jelas juga, kamu gak kuliah kan hari ini ?”
“Gak sih, kenapa emangnya ?”
“Yaudah, aku mau mandi dulu”
Aku segera mengambil handup yang letaknya tak jauh dari kamar. Disamping sebuah meja kecil. Mataku tertuju pada sebuah buku. Sangat tebal kiranya. Sebuah album foto. Di cover luarnya tertulis R & S since 2010. Tampaknya ini album lama. Aku mengurungkan diri untuk membukanya. Segera kuambil handup lalu berjalan cepat menuju kamar mandi.
***
Pagi ini memang tidak begitu cerah. Mendung kiranya sudah menyelimuti kotaku pagi ini. Tapi gerimis belum juga turun. Aku segera memasang sepatu sket dan menuju luar. Silvia sudah menungguku daritadi. Tujuan kali ini adalah sebuah pusat perbelanjaan yang sedang hits tahun ini. Transmart Padang.
Lama banget sih neng.
Yakan dandan dulu.Emang kita mau kemana sih Yun?
Ke Tm
Yalah, hari ini milik elo deh.
Ayuk berangkat. Ajak ku cepat.
Entar.
Tungggu apalagi sih Sil ?
No, tunggu bocah dua biji ntu. Silvia memonyongkan bibirnya kedepan.
Kamu ngajak mereka ?
Ya, kalau berdua kan kurang seru.
Mela dan Ryan berlari dari arah gerbang rumah Silvia. Menuju mobil terios yang sengaja parkir sedikit kedalam rumah.
Alasannya sih, malas parkir di pinggir jalan.
Sory, aku telat. Ucap Mela dengan nafas terengah-engah.
Tooootttttt . Sebuah music alami tiba-tiba terdengar dan mengakibatkan bau aneh menyengat.
Anjir, kamu kentut yan ! teriak Silvia.
Sory... aku lagi masuk angin maapin dong.
Udah bau telur busuk lagi. Celotehku.
Udah ah, buka aja kacanya. Terus jalan. Ntar juga ilang sendiri. Bela Mela.
Silva segera nge-gas mobilnya dengan sedikit kesal. Membuka kaca jendela mobil agar hawa didalam menjadi bersih kembali.
Bersambung.....
Eits nyambung lagi......
Dear pembaca semoga suka dengan setiap part nya ya.. Jangan lupa scrol ke bawah....

KAMU SEDANG MEMBACA
Gerimis Milik Ayunda
Romance[SEGERA TERBIT] Aku tidak tahu kapan tepatnya semua akan terulang kembali. Jatuh dan pergi. Hilang dan meninggalkan semua kenangan tentangmu. Pernah suatu kali aku berpikir tak ingin jatuh cinta lagi, namun entah kenapa dia datang dan mencoba men...