Bolehkah Jatuh Cinta Lagi?

56 7 2
                                    

Tuhan, mengizinkan aku untuk memiliki rasa
Ia, juga mengizinkan aku untuk jatuh cinta
Namun, salahkah aku menaruh rasa suka ?
Bila ternyata aku mencintai dirinya
Yang belum jua bangkit
Dari masa lalunya

Aly_April
Aku Jatuh Cinta
_

_________________________________
 
Menatap dalam bunga Daisy. Hidup ini ku ini mungkin sangat unik. Beberapa saat aku merasakan kepedihan, dan disaat yang sama tuhan menyeimbangkannya dengan pertemenan. Hal yang tidak dapat dibeli dengan uang ataupun materi lainnya. Ya, mereka yang membuatku paham. Bahwa kehidupan tidak harus menangisi yang telah pergi, tidak harus mencari yang telah hilang, tidak harus mengemis untuk meminta hal yang paling diiinginkan. Biarkan waktu yang menjawabnya. Seiiring waktu itu berputar, mungkin saja yang ditangisi itu tidak lebih baik dari yang akan didapatkan. Yang hilang itu belum tentu tidak akan kembali dan yang diinginkan itu bisa jadi akan didapati suatu hari nanti. Karena hidup juga sebuah proses. Proses mengenal apa-apa yang akan kita butuhkan nantinya dimasa depan.

***

Ryan melangkah dengan sepiring apel ditangannya. Dengan lembut dia mengarahkan garpu itu kemulutku. Akupun menganga merespon tindakannya. Tanpa bicara. Kami hanya saling menatap satu sama lain. Seolah-olah tubuh kami sudah saling paham dan juga mengerti. Hanya hening dan tanpa suara. Aku menuruti setiap suapan-suapan lembut itu hingga akir. Tanpa menghiraukan apapun, tanpa memikirkan apapun, aku hanya menatap wajah yang tampak mengibai diriku yang saat ini tengah terbaring melesu.

Sentak waktu terhenti. Tiada kegiatan apapun kali ini, bahkan suara angin itu tidak ada. Hanya tetesan infus yang meriak kali ini. Tetes demi tetes hingga sesuatu mulai memecah hening kali ini.

“Tidakkah kamu juga merasakannya Yun ?” tiba-tiba Ryan bicara.

“Masih keras kepalakah kamu Yun  ? Masih membatu kah ia didalam hatimu ?”  

Ryan bicara dengan nada yang sangat tenang. Aku hanya masih terdiam dan menantapnya. Bagaimana aku tidak merasakannya, ujarku membatin. Semua sentuhan, kehangatan dan perhatian yang Ryan berikan berhasil mengobrak-abrik setiap ruang didadaku. Tapi entah kenapa aku belum juga bisa bicara. Bicara tentang apa sebenarnya yang aku rasa. Hanya debaran ini. Debaran yang pernah aku miliki sebelumnya. Mungkin debaran ini dapat memberitahunya.

Mata ku mulai menyorotkan rasa bingung dan hampa. Ryan menatapku mengiba. Sembari membelai rambutku pelan, ia bersuara dengan pelannya.

“Aku mencintaimu, Ayunda”.

Semua terhenti seketika.

Bunyi gesekan pintu menghentikan aksi saling pandang kami. Ryan langsung berdiri dan berbalik badan serta meninggalkan ruangan. Ia tidak menghiraukan Mela yang menatapnya tajam. Sedangkan aku, masih membisu diantara pernyataan Ryan barusan.

“Yun ?” Sapa Mela pelan.

“Yun” ucap Mela untuk yang kedua kalinya.

“Iya Mela”, jawabku perlahan.

“Kamu sedang membutuhkan sesuatu ?” Ujar Mela.

“Aku hanya ingin sendirian”. Ujarku pelan.

Mela menuangkan segelas air putih hangat kedalam gelasku yang kosong. Kemudian tersenyum sembari mencium keningku. Lalu duduk dipinggiran kasur.

“Kamu tahu gak Yun, siapa sebenarnya pengirim  Daisy itu ?” tanya Mela tiba-tiba.

“Aku terdiam sejenak dan berusaha meneka-nerka”.

“Pengirimnya adalah seorang yang aku kenal” Mela bicara memarau.

“Siapa Mel ?” tanyaku.
“Yun, pengirim Daisy ini, bolehkah aku menyukainya ?”

            Mela tidak menjawab pertanyaanku namun melanjutkan pertanyaannya. Aku diam sejenak, apa maksud dari pembicaraan ini. Aku menerka-nerka. Semua ini membuatku kembali sesak. Sesak dengan pertanyaan Mela , sesak dengan pengirim bunga rahasia dan sesak dengan pernyataan Ryan tadi. Aku tidak tahu harus menjawab apa. Kondisi seperti ini tidak pernah aku alami sebelumnya. Sedangkan Mela tampak serius dengan hal yang sedang dibicarakannya.

“Ya, tentu saja”. Jawabku sembari membaringkan badan.

Mela meninggalkan ruang rawat ku setelah memberi sebuah pelukan. Aku tidak mengerti kenapa dia bicara seperti itu. Yang jelas, saat ini mungkin saja aku sedang jatuh cinta. Tetapi bukan kepada pengirim Daisy itu.

Bersambung,,,,, 
Ig : aly_poem // aulialiberty

...Scrol Kebawah Ya...
Tunggu Edisi Selanjutnya

Gerimis Milik AyundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang