pernyataan

4.9K 822 467
                                    














rindu itu berat. berat sekali sampai sampai terasa menyesak di dada. bagian terdalam yang tak bisa dipastikan letaknya. jauh. tak terdeteksi.



kim taehyung apalagi. jauh dari min yoongi itu ---bisa jadi hal yang tak pernah ia pikirkan. lagipula, untuk apa berjauhan kalau pada akhirnya susah dalam hal menahan rindu.


taehyung kan susah sekali jika harus disuruh menahan rindu. sejam dua jam sih masih oke. tapi ini sudah dua hari. dua hari tanpa pekikan dan rengekan manja dari dunianya. taehyung rindu setengah mati.

serius.

sampai terasa hampir mati saja rasanya.











"kalau rindu, ya ditelpon pak."

oh. benar.

telpon!

kenapa otak tua taehyung tak bisa memikirkan solusi semudah itu.


tapi, pertanyaannya ---mau tidak dunia barunya mengangkat sambungan telepon darinya.








"halo?"

oh. ternyata diangkat!

senangnya bukan main.

"selamat malam."

"hem. malem juga. kenapa pak?"

taehyung terkekeh, yang awalnya berdiri kaku, sekarang ia duduk nyaman dikursi besi dipojok kantor.

ada beberapa kawan juga disana sini, tapi sengaja tak ia gubris, sebab dunianya ada disini. jauh dimata namun dekat dihati.

"rindu lho. sangat malah."

"tsk. kan sudah dibilang jangan rindu."

"ya mana bisa. rindu nya kan datangnya tiba-tiba."

sengaja ia diamkan yang memulai sambungan, sampai yoongi menemukan jawaban atas pernyataan taehyung barusan.

"oh. jadi baru sekarang rindu nya? kemarin kemarin engga? oh. gitu."

yoongi diseberang sana membecik. pura-pura marah, sembari bermain dengan remote tv, ia nyaris mati bosan.

"kemarin juga rindu. tau tidak? jam sebelas siang itu rindu sekali, jam empat sore rindu lagi, terus tadi pagi sehabis bangun tidur masih rindu, sekarang ---jauh jauh jauh lebih rindu lagi."







astaga.

min yoongi bisa mati senang hari ini.


"alay deh, pak."

kim taehyung merengut, dia pelintir ujung bajunya, gugup, padahal hanya bersambung via telepon, "tau iya tau. tau deh yang engga rindu."

yoongi tak menjawab. dibilang rindu ya rindu. tapi gengsi. sial.

"serius nih engga rindu?"

"engga tuh."

sedih bgst.

taehyung kecewa!

"eh. rindu juga deh."

"serius?!"

yoongi mengangguk, senyumnya manis sekali, sayangnya dia lupa kalau ini hanya sambungan telepon,

"mayan sih. kangen dikit."




tau tida?

kim taehyung sampai tega menjambak rekan satu kerja nya saking senangnya.

yang dijambak secara brutal mengaduh, sedetik kemudian terkekeh saat tau rona gembira rekan kerjanya yang saat ini sedang bersalur rindu,

the sweetest officer • тαєɢíTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang