Vigo telah pulang ke rumahnya. Sekarang gue sedang duduk di balkon kamar dengan ditemani kue dan coklat panas yang telah di buatkan bunda
Ting
BiawakBuriq🔐
Woi nyet
Queen_
Apa
BiawakBuriq🔐
Jam 7 siap siap, gue jemput. Plus dandan yang cantik
Queen_
Mau kemana? Gue mager
BiawakBuriq🔐
Ada deh, pokoknya lu dandan yang cantik oke. Ga ada kata mager
ReadGue melihat jam menunjukan pukul 14.25 masih ada waktu buat gue tidur, Gue pun berjalan masuk ke dalam kamar dan menidurkan diri di kasur kesayangan gue. Selanjutnya, gue pun terbang ke alam mimpi. Gue terbangun dari zona nyaman gue karena terdengar bunyi handphone berdering, gue pun melihat notif ternyata Vigo yang menelphone. Gue melihat jam ternyata sudah jam 17.58 dan gue segera bangun untuk mandi dan menjalankan ibadah. Setelah selesai ibadah gue memutuskan untuk mengganti baju karena sebentar lagi pasti biawak buriq akan menjemput gue. Gue hanya memakai sedikit taburan bedak dan menggunakan lipgloss seadanya, dengan dres putih diatas lutut. (Read mulmed).
Toktoktok (terdengar bunyi pintu di ketuk)
"Queen, si Vigo udah di bawah tu. Turun cepetan." Ucap bang El hanya menimbulkan separuh badannya di balik pintu.
"Iya iya sabar, gue mau ambil slingbag dulu." Ucap gue dan bang El pun turun ke bawah
5menit kemudian gue pun keluar dari kamar, menuruni tangga dan bergabung dengan keluarga gue yang sedang berbicara bersama Vigo. Vigo malam ini terlihat sangat tampan dengan mengenakan tuxedo hitam dan dalaman kemeja putih ditambah dengan jambul khatulistiwanya yang tidak pernah turun walau terkena angin tornado. Wkwk
"Halo epribadeee cecan here." Teriak gue
"Astagfirullah Queen. Jangan teriak sehari aja bisa ga sih kamu." Omel bunda
"Ga bisa bun, udah mendarah daging." Ucap gue cengengesan.
"Dibilangin orang tua ngejawab kamu ya." Ucap bunda sambil menjewer kuping gue.
"Aw aw sakit bun, iya ampun iya. Yaallah anaknya udah cantik gini malah di jewer." Ucap gue meringis
"Ga ada hubungannya sama kamu cantik ataupun engga." Ucap bunda
"Aih, yang tua selalu benar. The power off emak sen ke kiri belok kekanan sen kekenan eh malah lurus." Ucap gue pelan.
"Bunda denger Queen." Ucap bunda sambil melotot
"Vig ayo pergi sekarang aja, ntar gue kena terkam harimau lagi." Ucap gue kepada Vigo.
"Jadi kamu nganggep bunda harimau ha?! Kamu mau bunda masukin dalam perut lagi." Tanya bunda
"Aw syadis amat bun, ga ga Queen kaga mau di masukin perut lagi. Ntar Queen balik jadi kecebong lagi, ga ah ga mau." Ucap gue "udah ah Queen mau berangkat papai." Ucap gue kepada bunda dan menyalami tangan bonyok yang diikuti Vigo.
"Bun, yah , bang, Vigo bawa Queen dulu ya." Ucap Vigo minta izin
"Bawa aja Vig, kalo bisa ga usah dibawa pulang lagi." Ucap bang El yang langsung saja kakinya gue injek "adaww sakit gblk." Teriak bang El sambil melotot ke gue.
"Salah sendiri ngomong sembarangan. Udah ah cecan mau pergi bye." Ucap gue mengibaskan rambut dan berjalan keluar diikuti Vigo
At mobil
"Mau kemana sih, pake nyuruh cantik cantik segala. Kan gue udah cantik ngapain di suruh dandan cantik cantik kan jadinya tambah cantik." Omel gue kepada Vigo.
"Bawel lu, ikut aja sih." Ucap Vigo fokus mengemudi
"Dih, kan gue cuma nanya. Tinggal jawab apasih susahnya." Rajuk gue
"Gue ga mau jawab kenapa." Ucap Vigo
"Bodo dah. Mati aja sono lu." Ucap gue
"Ntar kalo gue mati lu sedih, nangis di depan mayat gue. Peluk peluk gue terus minum racun eh mati dipelukan gue." Ucap Vigo ngawur
"Lu kira gue Juliet." Ucap gue
"Mana tau, kan lu cinta mati sama aa Vigo ganteng." Ucap Vigo
"Najis pd amat sih lu." Ucap gue. Dan tidak ada lagi percakapan setelahya. Tak berapa lama mobil Vigo stop di depan Caffe.
"Turun cepet, kalo ga gue tinggal." Ucap Vigo dan keluar dari mobil
"Dih dasar om om ga jelas." Ucap gue dan menyusul Vigo keluar mobil. Kami pun memasuki caffe, ternyata Vigo telah memesan privateroom dan langsung saja kami memasuki ruangan tersebut, ruangan yang di sulap penuh dengan mawar dan foto foto kami berdua.
"Apaan nih, klasik amat. Jangan jangan lu mau ngajak gue tunangankan mangkanya lu suruh gue dandan cantik cantik terus lunya pake tuxedo dan pake acara nyewa privateroom yang di sulap jadi kaya gini." Ucap gue dengan pd yang langsung saja kepala gue dijitak sama Vigo.
"Najis lu, maunya di ajak merried sama cogan. Gue kaya gini cuma mau ngerayain aniversarry kita yang ke 2tahun, sekali sekali jadi cogan yang baik hati yang membuat pasangannya terkesan eak eak." Ucap Vigo
"Cepet amat 2 tahun, masa iya. Emang sekarang tanggal berapa." Tanya gue heran
"Tanggal 27 sayangku cintaku. Laknat amat sih lu tanggal aniv sendiri lupa." Rajuk Vigo
"Dih bd dah, ywdh mana makananya? Gue laper." Ucap gue sambil memegang perut.
"Anjir, ekspetasi gue, gue kira lu bakalan terharuu terus nangis bahagia terus terus meluk gue sambil bilang i love you. Lah ini realitanya malah mikirin makanan." Ucap Vigo sambil menepuk jidatnya.
"Yeuh maunya di peluk cecan." Ucap gue bodo amatan.
"Dasar kutil onta." Ucap Vigo
"Dasar biawak buriq." Bales gue
"Nenek lampir." Ucap Vigo
"Kakel lampir." Ucap gue
"Dih mana ada kakek lampir, wah wah mabok lu." Ucap Vigo
"Suka suka gue dong? Kan mulut mulut gue." Ucap gue ga mau ngalah
"Serahlu." Ucap Vigo mengalah. Tak lama kemudian datanglah pelayan yang membawa pesanan kami. "Makasih mba." Ucap gue dan Vigo bersamaan." Dan kami pun melajutkan dinner kami dengan tenang.
"Ayo pulang gue ngantuk." Ucap gue kepada Vigo
"Yaudh ayoo." Ucap Vigo. gue dan Vigo keluar caffe dan masuk ke dalam mobil untuk pulang ke rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
Freak
RandomQueen Marcelia Dinata dan Vigo Jordan Smith seorang remaja yang menjalin sebuah hubungan dengan cara yang beda. Tidak seperti pasangan pada umumnya yang selalu memperlihatkan kemesraan. Vigo dan Queen malah sebaliknya mereka seperti kucing dan tikus...