sembilan

69 2 3
                                    

At mobil

Setelah keluar dari acara makan makan di starbu*k yang dibayar oleh Bram. Gue dan Vigo pun pulang bersama, selama di perjalanan Vigo selalu memilin rambut gue yang membuat gue kesel.

"Reseh lu dugong, ntar rambut cecan rusak woy." Ucap gue melepaskan tangan Vigo yang memilin milin rambut gue

"Rambut jellek aja sih, warna warni kaya anak ayam di alun alun." Ucap Vigo dan memilin rambut gue lagi

"Eh setan sakit gblk, enak aja lu bilang rambut gue kaya anak ayam alun alun." Ucap gue menjitak kepala Vigo

"Lebih sakit gue anjir." Ucap Vigo sambil mengusap kepalanya

"Yah bodo lah, salah sendiri ngeselin." Ucap gue memalingkan wajah keluar jendela

"Quuen." Panggil Vigo sambil mengusap kepala gue

"Hmm." Gumam gue

"Lu tau ga? Kenapa cowo suka ngusap kepala cewenya?." Tanya Vigo

"Mana gue tau, kan gue bukan cowo."

"Ye si anjer. Lu mau tau ga kenapa? Itu karena si cowo cuma mau mastiin kalo di kepala cewenya ga ada paku." Jawab Vigo

"Eh gblk lu kira gue kuntilanak ada paku segala dikepala gue." Ucap gue sambil menyentil jidat Vigo

"Ya, kan cuma mau mastiin sayang." Jawab Vigo

"Sayang sayang pala lu segi lima."

"Sayang sayang pala lu peyang pea, mana ada pala bentuk segi lima." Ucap Vigo

"Mulut mulut siapa? Yang ngomong siapa." Tanya gue

"Mulut lu lah."

"Nah itu tau, berarti suka suka gue dong mau ngomong apa."

"Ye, santai dong ga usah ngegas."

"Kan lu yang bawa mobilnya, mana bisa gue ngegas monyet."

"Dih tai ga mau ngalah."

"Buat apa ngalah sama lu, ga ada keuntungannya."

"Ada dong."

"Apa, keuntungannya."

"Ntar cogan kasih kiss kalo mau ngalah."

"Maunya elu dugong." Ucap gue menggeplak bahu Vigo

"Alah lu dipaksa juga mau, kapan coba bisa dicium cogan kaya gue."

"Talk to my hand." Ucap gue sambil menunjukkan telapak tangan di muka Vigo yang membuat Vigo tertawa

"Gemesin deh, pacar siapa sih." Tanya Vigo

"Pacar ManuRios."

"Apaan dah Panu Rios Panu Rios mulu, ganteng juga gue kemana mana." Ucap Vigo

"Berisik lu setan, namanya ManuRios bukan PANU RIOS, dia kaga panuan kaya lu." Ucap gue sambil menjitak kepala Vigo

"Dih fitnah nih fitnah, inget ya fitnah itu lebih kejam dari pada ga fitnah. Dan lu sudah memfitnah cogan panuan, jadi gue kutuk lu jadi pacar gue." Ucap Vigo membuat gue tergelak

"Eh gblk, gue udah jadi pacar lu setan."

"Oh iya ya, lu sih mentang mentang beli anak cari duit sembarangan, baru pulang diajak berantem. Ngajak naena." Ucap Vigo sambil mengikuti ucapan dari sponsor permen milki*a yang diplesetin kata katanya (gblk emg)😄

"Ga nyambung, serah lu serah." Teriak gue frustasi

*tawa Vigo*

"Ketawa lu ketawa, laknat sih laknat punya pacar gini amat."

"Suka suka cogan dong." Ucap Vigo

"Bd, disimpang sana turunin gue." Ucap gue

"Dih drama drama kaya disinetron. ngambek tiba tiba minta turunin di pinggir jalan, kenapa ga sekalian ditengah jalan aja biar di lindes semut."

"Eh sempak onta, gue mau ke supermarket di simpang depan sana astaga bukan drama drama tai." Ucap gue mengusap wajah Vigo

"Ooh, bilang dong." Ucap Vigo dan tidak seberapa lama meminggirkan mobil di depan supermarket yang gue minta tadi

"Gue masuk dulu, lu mau ikut apa kaga." Tanya gue

"Kaga, ntar gue digoda goda mba mba kasirnya ntar."

"Pd najis." Ucap gue keluar dari mobil dan memasuki supermarket membeli cemilan untuk dirumah nanti

25 menit kemudian

"Lama amat sih lu, lumutan gue nunggu." Ucap Vigo yang duduk di dalam mobil dengan pintu mobil yang terbuka.

"Lu ga liat gue bawa belanjaan segini banyak ha." Ucap gue

"Gue liat, 3 plastik belanjaan yang isinya gue yakini cemilan doang, gendut mampus lu."

"Sewot aja lu gue juga yang gendut, bantu woi berat ini." Ucap gue sambil menyerahkan 3 kantong plastik ke Vigo untuk dimasukan ke bagasi

"Yayaya." Ucap Vigo ogah ogahan dan mengambil alih kantong plastik tersebut memasukannya ke bagasi mobil

***

At halaman rumah

"Sono pulang, thank ya udah mau nganterin cecan selamat sampe rumah pak Grab, berapa bayarannya." Ucap gue

"Lu kira gue kang Grab apa, lu mau tau bayarannya? Bayarannya ini." Ucap Vigo mengecup bibir gue, membuat gue terdiam dan meraba bibir yang bekas dikecup oleh Vigo.

"VIGO SETAN LU NYURI FIRST KISS GUAAAAAAAAA." teriak gue tersadar yang refleks membuat Vigo menutup telinganya sambil cengengesan

"Apa lu ketawa ketawa ha, lu tuh udah nyuri first kiss gue bego." Ucap gue sambil mencubit pinggang Vigo

"Au au sakit cel." Ucap Vigo menahan tangan gue

"Biarin salah sendiri kenapa nyuri first kiss gue." Ucap gue ingin mencubit Vigo, tetapi Vigo masih menahan tangan gue yang membuat gue tidak bisa mencubitnya lagi

"Diem ngapa sih, kalo ga diem gue cium lagi nih." Ancam Vigo

"Cium cium enak amat tu mulut ngomongnya, sini mulut lu gue jahit." Ucap gue melotot ke Vigo

"Nih jahit nih." Ucap Vigo sambil mencium bibir gue (lagi) yang tanpa sadar gue bales ciummannya. Cukup lama yang membuat nafas gue dan nafas Vigo hampir habis jika kami tidak melepaskannya

"Nakal ya nakal, udah berani cipok cipok cogan." Ucap Vigo menyentil jidat gue membuat pipi gue memanas

"Au ah bd." Ucap gue bergegas keluar dari mobil Vigo, mengambil belanjaan dan langsung berlari masuk kedalam rumah

"Hati hati cel, jangan lari ntar jatuh." Teriak Vigo sambil tertawa

FreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang