I'm Back to You

53 3 0
                                    

Magnetmu begitu kuat

Menarikku kepadamu

Kau sudah membuat

Tempat kembali untukku

Tunggu selalu diriku

Aku kan datang padamu

-----

Perjalanan kembali ke Sydney dirasakan Troy lebih cepat. Tujuh jam di dalam pesawat tidak dirasakannya. Sejak kejadian malam itu, Troy memutuskan untuk kembali secepatnya, walaupun ditentang oleh ibunya. Tetapi ayahnya yang masih marah, membiarkannya pergi.

"Ayah akan ke sana dalam waktu dekat. Mungkin minggu depan. Kamu kuliah yang benar. Nanti kita bicarakan lagi tentang Silvia." Troy tidak menggubris kata-kata ayahnya. Dia hanya ingin secepatnya kembali, kepada Reina.

Keluar dari bandara, dihirupnya udara pagi kota Sydney. Troy menghentikan taksi dan meminta supir untuk mengantarnya langsung ke Ultimo College. Sampai di gerbang kampusnya, masih sedikit mahasiswa yang berseliweran. Troy menunggu Reina di depan gedungnya. Troy tahu Reina ada kuliah di siang hari, tetapi dia pasti datang untuk shift pagi di perpustakaan. Dari kejauhan dilihatnya tubuh mungil yang berjalan cepat dengan wajah terbenam dalam syal. Troy menunggu gadis itu mendekat ke arahnya. Reina melihat Troy dari jauh dan mempercepat langkahnya. Wajahnya menunjukkan keheranan.

"Kamu sudah pulang," sapa Reina ketika sudah berada di hadapan Troy. Troy tersenyum dan dibawanya tubuh Reina dalam pelukannya. Untuk sekali itu, Troy tidak merasakan penolakan dari Reina yang membuat Troy semakin erat memeluknya.

"Troy, you're hurting me."

Troy melepaskan pelukannya, "Sorry," senyumnya. Ditatapnya mata Reina. Masih sama, teduh tanpa emosi tetapi terlihat sekilas senyum di ujung bibirnya.

"Ke cafe dulu yuk!" ajak Reina yang sudah mulai berjalan lebih dulu ke arah tempat mahasiswa berkumpul di pagi hari. Sudah mulai ramai di dalam. Troy mengambil tempat di pojokan dekat jendela. Reina memesankan minuman untuk mereka. Pandangan Troy tidak pernah terlepas dari Reina. Seakan sudah lama sekali mereka tidak berjumpa. Reina kembali membawa dua minuman dan duduk di samping Troy. "Mochacino," disodorkan minuman kesukaannya.

Troy bukannya mengambil minuman yang diberikan Reina, dia malah mengambil minuman Reina. "Hei..." seru Reina.

"Coklat kan?" Reina mengangguk. "Aku lelah ingin tidur. Mochacino malah membuatku tidak bisa tidur."

"Maaf, aku pesankan coklat untukmu," Reina yang sudah bangun dari duduknya tertahan dengan tangan Troy yang menarik lengannya.

"Tidak perlu, ini saja."

"Ya sudah, mochacino mu biar aku yang minum."

"Kamu tidak pusing minum kopi?"

"Yah terpaksa, daripada dibuang, wasting drink." Troy tertawa. Mereka meminum minuman yang sudah ditukar sebelumnya. "Kamu baik-baik saja, Troy?"

Pertanyaan Reina membuat Troy kaget. Iya, kaget karena tidak menyangka akan keluar sebuah awal percakapan dari seorang Reina.

"No, I'm not fine."

"Ok," hanya itu respon dari Reina.

Troy tersenyum. Diletakan kepalanya di pundak reina dan dipejamkan matanya. Reina pun tidak menolak, hanya diam mematung. Troy merasakan kenyamanan dalam keheningan diantara mereka. "Nanti akan kuceritakan semuanya Rei, sekarang aku hanya membutuhkanmu untuk menenangkan hatiku."

Warm WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang