I'm Holding Your Hands

40 3 0
                                    

Kita berdua

Biarkanlah saling menggenggam

Kita berdua

Biarkanlah saling menopang

Kita berdua

Biarkanlah saling bersatu

----------

Dari Stasiun Punchbowl, Troy berlari cepat menuju tempat tinggal Reina. Farah baru saja mengirimkan pesan singkat yang mengabarkan kalau ayah Reina datang. Troy yang baru saja akan memasuki gedung apartemen kembali berlari ke stasiun di saat yang sama dengan kereta yang menuju Punchbowl datang. Dari kejauhan Troy dapat melihat Farah yang berdiri mematung di depan pintu masuk tempat tinggal Reina.

"You're here," sapa Farah, "They're up stair."

Troy membuka pintu yang tidak terkunci dan dapat didengarnya seseorang yang berteriak dan mencaci maki dalam bahasa Inggris dengan kata-kata yang kasar. Didengarnya pula beberapa benda yang terlempar dan terjatuh. Tidak terdengar sedikit pun suara Reina, semakin membuat Troy khawatir. Dinaiki tangga dengan cepat dan dilhatnya Reina yang terpojok dengan sosok besar seorang pria yang sedang mengacungkan lembaran dollar.

"Where's all the money? Only this?" teriaknya marah, "Where did you keep the rest of it?"

"It's all that I have," sahut Reina bergetar.

Tiba-tiba pria itu menampar keras pipi Reina hingga terjatuh, "You got rich man..."

"She doesn't have any money," Troy berteriak, "Let her go!"

Kedua ayah dan anak terkejut dengan kehadiran Troy. Reina berusaha bangun dari tempatnya terjatuh.

"Ooohhh, you're one of the rich boy." Nick menghampiri Troy dengan wajah arogan. "Do you want to taste her now? Pay me first!" Troy dapat mencium bau minuman keras yang berasal dari mulutnya.

Dengan kemarahan yang sudah memuncak, Troy mengayunkan pukulan ke wajah pria dihadapannya. "Leave her alone!" teriak Troy. Sementara ayah Reina tidak menyangka mendapatkan pukulan dari seseorang yang tidak dikenalnya. Dia balas memukul Troy dan keduanya terlibat dalam pergumulan.

"Stop!" teriakan Reina seakan tidak terdengar. "Troy, stop it!" Dan sebuah pukulan mendarat di wajah Troy. Troy pun balas memukul dan mendorong tubuh besar Nick kearah tangga. Nick hilang keseimbangan dan terjatuh beberapa anak tangga. Reina melihat ayahnya, "Dad!" Troy menarik tangan Reina yang hendak menghampiri ayahnya. Troy menatap Nick yang berusaha bangkit dan pria tersebut membalas tatapan Troy dengan kemarahan. Tetapi akhirnya dia berjalan menuju pintu dan keluar dalam kegelapan malam.

Reina menatap Troy, dia memegang pelan ujung bibir Troy yang mengeluarkan darah segar. "Kamu berdarah, sakit kan. Ayo aku obati!" Troy bergeming. Dipandangnya Reina yang mengkhawatirkan dirinya. Didekap Reina dalam pelukan erat.

"Maafkan aku, Rei," bisiknya.

----------

"Ouch! Sakit Rei," erang Troy ketika Reina menempelkan antiseptik di luka Troy.

"Luka kecil saja, kok," kata Reina tertawa kecil. "Thank you, Troy."

"Kenapa berterima kasih?" balas Troy.

"Kamu menyelamatkanku."

"Aku hanya sekali ini saja berada di waktu yang tepat. Entah sudah berapa kali kamu mengalami kekerasan dari lelaki itu tanpa ada seorang pun di sampingmu."

Warm WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang