15.(DILEMA)

3.7K 401 59
                                    

Rizky panik melihat darah yang mengalir dihidung Mya , ia pun menggendong Mya dan segera membawanya ke RS.Abah dan Mama Rizky pun ikut mengantar Mya ke RS tapi tidak dengan Verrel karena pesawatnya akan take off satu jam lagi ke Australia.Syifa sudah bersiap menyusul Mya ke RS tapi ditahan oleh Verrel.

"Sayank kamu mau kemana?" Tanya Verrel sambil menahan tangan Syifa.

"A..aku mau nyusul Mya ke RS aku khawatir sama kondisinya." Jawab Syifa panik seraya menoleh kearah Mya yang dibawa Rizky ke mobil.

"Sayank aku mau take off ke Australia satu jam lagi,kamu gak mau temenin aku,kita bakal berpisah 1 tahun...apa kamu gak rindu nantinya,pliss temenin aku ke Bandara, ka Rizky Abah sama Mama udah anter Mya kan,Insya Allah Mya baik² ajah, ayo kamu ikut aku ke mobil kita harus buru² ke Bandara." Ucap Verrel sambil menarik tangan Syifa menuju mobilnya.

"Ta...tapii..Mya gimana ka ?" Tanya Syifa dengan perasaan cemasnya melihat mobil Rizky berlalu dari Yayasan.

"Mya baik² ajah paling dia cuma kecapean ko...ayo sayank aku gada waktu lagi." Verrel pun mengajak Syifa ke parikran mobil.

Didalam mobil Syifa nampak gelisah , ia duduk dibangku belakang bersama Verrel , mobil Verrel disupiri oleh pak Tino , supir Abah Rizky,karena abah ikut di mobil Rizky ke RS.

Verrel menggenggam jemari Syifa dan menyandarkan kepalanya dibahu Syifa,tapi Syifa hanya diam , lamunannya terbang akan Mya yang pingsan dihadapanya.

"Sayank..nanti kalau aku di Aussie kamu jangan nakal² ya..jangan genit² , inget loh kita bakal nikah setelah aku lulus S2 ?" Verrel bermanja pada Syifa tapi Syifa tak merespon.

"............."

"Sayank....." Verrel memegang dagu Syifa dan membuyarkan lamunan Syifa.

"Eehhh iya Ka..ada apa ?" Syifa kebingungan dan menghadap pada Verrel.

"Kamu kenapa sih Sayank...aku ngomong kok gak didenger ?" Verrel sok² ngambek manja pada Syifa.

"Andai kamu tau Ka...aku berat mengantar Kaka karena pikiranku dijejali bayangan Mya entah apa yg terjadi pada gadis periang itu,aku begitu cemas tapi kepergianmu yang cukup lama pun membuatku sulit memilih,sungguh aku dilema antara memilih kamu atau Mya." Syifa membatin sambil menatap wajah Verrel.

"Loh kok kamu diem lagi...ngomong donk sayank ?" Ucap Verrel sambil mengelus pipi Syifa.

"Ngomong apa ka ?" Syifa masih gak fokus pada Verrel.

"Kalau aku di Aussie kamu gak boleh nakal² gak boleh genit² kita kan akan nikah setelah aku lulus S2...kamu mau kan nikah sama aku ?!" Verrel coba memastikan.

"Kenapa aku jadi dilema lagi ya..kenapa aku gak sesemangat kayak dulu saat ka Verrel berniat meminangku..ada apa sama aku ? Apa isi surat Mya juga ungkapan Mya tadi di sekolah membuat aku jadi kayak gini..aku bingung Ya Allah..." Syifa kembali membatin dan hanya memberi senyuman pada Verrel.

Verrel dan Syifa pun tiba dibandara,mereka di drop pak Tino didepan Terminal 3 Bandara Soetta yang melayani penerbangan Internasional ke sejumlah negara di Asia, Australia, dan Eropa.Verrel menggunakan maskapai penerbangan Garuda Airlines menuju Australia.

Setelah ada informasi bahwa pesawat akan take off , Verrel pun pamitan pada Syifa.

"Sayank aku berangkat ya..jaga diri kamu di Jakarta,semoga selama aku setaun di Aussie gak ada yg berubah diantara kita baik itu hubungan kita ataupun hati kita...aku usahakan libur semester aku pulang tapi kalau gak aku harap kamu bersabar menunggu aku pulang lulus S2 ." Ucap Verrel sambil memegang kedua tangan Syifa.

Mawar untuk SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang